Abstract
Pada masa pandemi Covid 19, segala aktifitas sosial dibatasi. Dari segala kendala yang dikeluhkan ada sisi positif yang bisa kita ambil dari pembatasan aktifitas sosial yang di anjurkan oleh pemerintah. Salah satunya adalah banyaknya waktu berkumpul bersama keluarga. Hal ini akan mengembalikan peran keluarga sebagai institusi pertama dan utama dalam lingkungan pendidikan. Keluarga bukan hanya sekedar melahirkan anak, tapi bagaiamana keluarga dapat menanamkan nilai-nilai kehidupan bagi anak dalam lingkungannya. Kebijakan Pemerintah akan Work From Home (WFH), hal ini perlu disambut baik oleh keluarga, dengan adanya kebijakan WFH keluarga memiliki banyak kesempatan untuk mendampingi anak secara langsung ketika belajar sehingga dapat mengetahui sejauh mana tingkat kemampuan perkembangan anak dalam belajar dan menjadi kesempatan bagi keluarga untuk menjalin kedekatan emosional yang lebih kuat antara orang tua dan anak. Ada empat gaya pengasuhan yang perlu diketahui oleh keluarga yaitu pengasuhan otoritarian, pengasuhan otoritatif, pengasuhan yang mengabaikan dan pengasuhan yang menuruti. Gaya pengasuhan yang paling efektif untuk diterapkan adalah gaya pengasuhan otoritatif yang mana keluarga mendorong anak untuk mandiri namun tetap memberi batasan akan akan hal – hal yang bisa dilakukan oleh anak dan yang tidak boleh dilakukan oleh anak. Anak akan mengenal nilai- nilai kehidupan dari pengajaran yang diperoleh dalam lingkungan keluarga. Adapun nilai-nilai kehidupan yang perlu di tanamkan dalam diri anak yaitu nilai-nilai sosial, nilai kewarganegaraan, nilai kerja, nilai agama, dan nilai-nilai umum. Pelaksanaan peran keluarga yang optimal dapat memberikan peluang kepada keluarga untuk melahirkan generasi penerus berkualitas sehingga diharapkan akan menjadi pemimpin bangsa yang berkualitas.