Abstract
IndonesianIndia merupakan salah satu negara mitra utama Indonesia dalam perdagangan pertanian. Indonesia dan India kini sedang berunding tentang kerja sama perdagangan bebas bilateral (FTA). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi dampak FTA Indonesia-India terhadap sektor pertanian dan perekonomian Indonesia secara keseluruhan. Penelitian menggunakan model Global Trade Analysis Project yang dikaitkan dengan model keseimbangan umum (CGE) Indonesia the Enormous Regional model menggunakan Tabel Input-Output 2005. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi FTA Indonesia-India dapat meningkatkan kesejahteraan kedua negara. Kenaikan kesejahteraan (PDB) India lebih besar dari pada Indonesia. Sebaliknya, surplus neraca perdagangan Indonesia lebih besar daripada India. Di sisi regional, PDB Sumatera dan Kalimantan meningkat, sedangkan PDB riil Sulawesi, Bali-NT, dan Papua-Maluku menurun. Dampak terhadap output tampak bervariasi antar sektor dan daerah. Ekspor sayuran dan buah, serta minyak nabati dan lemak menunjukkan peningkatan. Impor Indonesia untuk beberapa komoditas akan mengalami peningkatan dengan persentase yang berbeda. Tingkat kemiskinan di wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Bali-Nusa Tenggara diperkirakan akan menurun. FTA Indonesia-India layak untuk diwujudkan.EnglishIndia is one of the Indonesia's most important partners in agricultural trade. Indonesia and India are now negotiating bilateral free trade cooperation (FTA). This study aims to evaluate potential impacts of the Indonesia-India FTA on agricultural sector and the Indonesian economy as a whole. The study uses a Global Trade Analysis Project model that is associated with the regional Computable General Equilibrium (CGE) Indonesia the Enormous Regional model using the Indonesia Input-Output Table 2005. The results show that the implementation of the Indonesia-India FTA could improve welfare of both countries. The increase in welfare of India is higher than that of Indonesia. In contrast, Indonesia's trade balance surplus is larger than that of India. On regional side, real GDP of Sumatra and Kalimantan is predicted to increase, while real GDP of Sulawesi, Bali-NT, and Papua-Maluku to decrease. The output impacts vary across sectors and regions. Exports of vegetables and fruits, as well as vegetable oils and fats, are expected to increase. Indonesia's import for some commodities increase with different percentages. Poverty rates in Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, and Bali-Nusa Tenggara regions are expected to decline. FTA Indonesia-India is feasible to be realized.