The science openness movement in Indonesia: An introduction for re-reading civil society in policy discourse

Abstract
Today, civil society is identical to non-government organization (NGO) or Civil Society Organization. Institutional perspective causes the society to always be seen as an organizational entity: as a complete organization with its structure. Consequently, analysis on society will always be nuanced with relation to other institutions: coordination, subordination, opposition, or being attached to each other. This article proposes a new idea on civil society, which is suspected not always working within the institution framework, but instead with a more basic foundation that is ideational thrust. This situation is traceable through Vosviewer tools with Scopus data and Google Scholar database, by selecting one community as a representation. Activities that civil society does are, substantially, ideational discourse from inter-institution actors. Civil society movement is based on ideas, not on institutional administration coordination. This research analyzes Indonesia Open Science Epistemic Community, a community that actively promotes science openness and publication in fulfilling the academic and policy needs. This community transcends institutional division because it involves governmental actors by focusing on ideas. Therefore, this community’s existence could be the new alternative in reading civil society activity.Saat ini, masyarakat sipil sangat identik dengan Non-Government Organisation (NGO) atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Pendekatan institusional menyebabkan masyarakat selalu dilihat secara organisatoris: sebagai sebuah organisasi lengkap dengan struktur. Sehingga amatan atasnya juga diwarnai dengan relasi dengan institusi lainnya: koordinatif, subordinatif, oposan atau juga melekat satu sama lain. Artikel ini hendak mengajukan gagasan baru terkait masyarakat sipil, yang ditengarai tidak melulu bekerja dengan kerangka institusi, melainkan yang lebih mendasar adalah dorongan ide. Hal yang terlacak melalui tools Vosviewer dengan data Scopus dan database Google Scholar, dengan mengambil satu komunitas sebagai representasi. Aktivitas yang dilaksanakan oleh masyarakat sipil sesungguhnya merupakan diskursus ide dari aktor lintas lembaga. Masyarakat sipil yang geraknya berbasis pada ide, bukan pada koordinasi administrasi institusional. Penelitian ini mengambil amatan pada Komunitas Epistemik Sains Terbuka Indonesia, yang aktif mempromosikan keterbukaan sains dan publikasi dalam kebutuhan akademik dan juga kebijakan. Komunitas ini melampaui sekat kelembagaan karena juga melibatkan aktor dari pemerintahan dengan fokus pada gagasan. Oleh karenanya, keberadaan komunitas ini bisa menjadi alternatif baru dalam membaca aktivitas masyarakat sipil.