Abstract
Gedung bertingkat memiliki banyak sub elemen, elemen, sub komponen dan komponen di tiap bagian struktur, arsitektur, dan utilitasnya. Kerna kompleksnya elemen dan sub elemen di dalam bangunan gedung bertingkat, sehingga diperlukan rencana kegiatan dan mekanisme yang terencana untuk menentukan prioritas perbaikan. Penelitian ini mengkaji implementasi Sistem Pendukung Keputusan (SPK) untuk menentukan prioritas perbaikan gedung berdasarkan aspek kerusakan pada sub elemen, elemen, dan komponen. Metode SPK yang digunakan yaitu Analytic Hierarchy Process (AHP) dan Profile Matching. Metode AHP digunakan untuk menentukan priority vector atau bobot prioritas sub elemen, elemen, dan komponen, sedangkan Profile Matching digunakan untuk menentukan perangkingan gedung yang menjadi prioritas perbaikan berdasarkan pengukuran volume kerusakan, jenis kerusakan, nilai pengurang dan faktor koreksi serta nilai Skala Indeks Kondisi Mckay pada sub elemen, elemen dan komponen gedung.