Abstract
Artikel ini akan mendedah penggunaan teologi interseksionalitas pada konteks pluralitas identitas sosial dari Tionghoa-Injili di Indonesia. Klaim saya adalah pluralitas identitas sosial dari kaum Tionghoa-Injili Indonesia di dalam konteks kerusuhan Mei 1998 dapat menjadi sumber berteologi yang mewujud di dalam empat lintasan heuristik yang dilandaskan kepada karakteristik dari kaum Injili sendiri via pembacaan lensa interseksionalitas. Untuk mencapai tujuan ini, pertama-tama eksplorasi mengenai pluralitas identitas kaum Tionghoa-Injili secara umum akan dijabarkan. Pada bagian berikutnya, artikel ini akan membahas teologi interseksionalitas dan juga karakteristik kaum Injili. Dari sana, saya akan menjelaskan salah satu konteks sosial, yaitu kerusuhan Mei 1998, sebagai konteks sosial dari kaum Tionghoa-Injili. Pada bagian akhir, saya akan mengonstruksi wujud lintasan-lintasan heuristik teologis lewat pembacaan teologi interseksionalitas dari kaum Tionghoa-Injili akan dibingkai via Quadrilateral David W. Bebbington: konversionisme, aktivisme, biblisisme, dan penekanan terhadap karya salib.