Abstract
Maraknya kasus kekerasan pada siswa sekolah sangat mengkhawatirkan orang tua dan para pendidik. Sekolah dituntut untuk membentuk karakter positif serta mencegah terjadinya perundungan. Indonesia sejak lama sudah memperhatikan kesejahteraan anak-anak di sekolah, termasuk memperhatikan siswa yang tidak mampu memperbaiki tingkatan kelas mereka. Secara bertahap, perhatian ini harus ditingkatkan karena kurikulum menjadi lebih sering berubah. Selain itu, pekerja sosial sekolah harus mempertimbangkan faktor-faktor lain, seperti ruang lingkup misi sekolah yang menjadi lebih luas dan lebih inklusif untuk memastikan rasa hormat siswa. Karena sekolah harus mengutamakan perlindungan terhadap siswa, masalah perundungan di lingkungan sekolah harus menjadi perhatian utama bagi administrator sekolah dan regulator pendidikan. Penelitian kualitatif ini telah mengumpulkan data melalui sumber deskriptif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperluas pengetahuan tentang peran pekerja sosial di lingkungan sekolah untuk mencegah perundungan dan mendidik para korban, pelaku, serta orang tua siswa. Studi ini menggali kontribusi yang diberikan oleh pekerja sosial sekolah dalam membantu sekolah untuk mencegah intimidasi dan perundungan di lingkungan sekolah di Indonesia. Pertanyaan utama dalam penelitian ini adalah peran pekerja sosial di lingkungan sekolah untuk mencegah perundungan di lingkungan sekolah. Hasil analisisnya menunjukkan bahwa sekolah yang berpartisipasi dalam penelitian ini sangat membutuhkan pekerja sosial yang dapat mengisi posisi kosong dalam proses pendidikan di sekolah yang bertujuan untuk mencegah peristiwa perundungan.Kata kunci: pekerja sosial sekolah, perundungan, intimidasi, konseling