Abstract
Peningkatan jumlah penduduk dan adanya perubahan pola konsumsi serta selera masyarakat menyebabkan konsumsi daging sapi secara nasional cenderung meningkat sehingga terjadi peningkatan impor. Sebagian besar usaha peternakan sapi potong merupakan usaha rakyat dengan ciri skala usaha rumah tangga dan kepemilikan ternak sedikit, menggunakan teknologi sederhana, bersifat padat karya, dan berbasis azas organisasi kekeluargaan. Peternakan dengan skala kecil tersebut biasanya menggunakan tenaga kerja dalam keluarga. Dalam analisis ketenagakerjaan di bidang peternakan, penggunaan tenaga kerja dinyatakan oleh besarnya curahan tenaga kerja. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui: (1) Curahan waktu kerja pada usaha penggemukan sapi potong, dan (2) Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap curahan waktu kerja pada usaha penggemukan sapi potong di Kabupaten Ciamis. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Ciamis sebagai salah satu sentra produksi sapi potong di Provinsi Jawa Barat. Ukuran sampel penelitian sebanyak 100 peternak sapi potong di Kecamatan Panjalu dan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, yang dipilih secara purposif sebagai lokasi penelitian. Data yang digunakan berupa data primer usaha penggemukan sapi potong pada tahun 2012. Analisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap curahan waktu kerja pada usaha penggemukan sapi potong dilakukan dengan menggunakan persamaan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Curahan waktu kerja berkisar antara 2,14-5,10 jam/hari, dengan rata-rata 3,65 jam/hari., dan (2) Jumlah kepemilikan ternak dan pekerjaan utama berpengaruh positif dan signifikan terhadap curahan waktu kerja pada usaha penggemukan sapi potong.