Abstract
Penginjilan merupakan tindakan pelaksanaan Amanat Agung. Penginjilan selalu berkaitan erat dengan kemartiran. Setiap anak-anak Tuhan yang terlibat dalam penginjilan harus selalu siap dengan dampak yang diterima baik itu kesulitan, tantangan, penderitaan ataupun kematian. Martir identik dengan saksi. Martir Kristus berkaitan dengan tindakan dalam menjadi saksi Kristus baik dalam pewartaan maupun dalam sikap sehari-hari. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif mengenai kemartiran yang dialami oleh Rasul Paulus. Paulus bukan hanya berbicara tentang berita Injil kasih karunia, tetapi juga mengalami dampak dari pemberitaan Injil itu sendiri, masuk penjara, dianiaya bahkan sampai mati. Jadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kemartiran penginjilan Rasul Paulus.