ERGO DESAIN ALAT PEMECAH BIJI KENARI

Abstract
Gangguan muskuloskeletal merupakan salah satu penyakit yang timbul akibat pekerjaan. Pengerahan tenaga yang berlebihan karena bekerja dengan beban yang berat merupakan risiko terjadinya keluhan muskuloskeletal dan kelelahan dini. Beberapa faktor penyebab keluhan muskuloskeletal adalah aktivitas kerja yang berulang, peregangan otot yang berlebihan, sikap kerja yang tidak wajar, penyebab sekunder, dan penyebab kombinasi. Aktivitas yang dilakukan berulang kali dan postur tubuh yang tidak wajar terjadi pada usaha pengolahan hasil panen kenari di Kabupaten Kepulauan Selayar. Postur kerja yang tidak ergonomis menimbulkan berbagai keluhan pada otot-otot tubuh dari para pekerja. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan observasi. Metode pengumpulan data penelitian adalah dengan merekam aktivitas pekerja kerupuk kenari dengan video dan foto yang digunakan untuk mengetahui sudut bagian tubuh pekerja. Metode analisis data yang digunakan adalah metode REBA (Rapid Entire Body Assessment). Metode REBA merupakan metode yang dapat digunakan untuk menilai postur kerja, seperti posisi leher, punggung, lengan, pergelangan tangan dan kaki. Berdasarkan hasil analisis metode REBA terhadap postur kerja penghancur kenari beresiko tinggi dan perlu segera dilakukan tindakan korektif dengan skor 10. Sehingga usulan perbaikan postur kerja dengan penambahan penghancur kenari diperoleh, skor REBA 2 memiliki risiko rendah. Kata kunci: muskuloskeletal, REBA, aktivitas kerja, postur kerja, ergonomi