HUBUNGAN ASUPAN ZINK, ZAT BESI, DAN VITAMIN C DENGAN KEJADIAN GIZI KURANG PADA ANAK USIA 6–24 BULAN DI DESA LEYANGAN, KECAMATAN UNGARAN TIMUR KABUPATEN SEMARANG

Abstract
Latar Belakang: Kecukupan asupan zink, zat besi, dan vitamin C berpengaruh terhadap terjadinya infeksi. Penyakit infeksi dapat meningkatkan resiko terjadinya gizi kurang. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan asupan zink, zat besi, dan vitamin C dengan kejadian gizi kurang pada anak usia 6-24 bulan di Desa Leyangan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi yaitu anak usia 6-24 bulan. Sampel penelitian ini ditentukan dengan metode proportional random sampling sejumlah 78 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, FFSQ, dan babyscale atau timbangan injak digital. Analisis data menggunakan uji Kendall Tau (α = 0,05). Hasil: Persentase kategori asupan zink kategori kurang yaitu 47,4%, baik 37,2%, dan lebih 23,1%. Persentase kategori asupan zat besi dengan kategori kurang yaitu 46,2%, baik 34,6%, dan lebih 19,2%. Persentase kategori asupan vitamin C dengan kategori kurang yaitu 43,6%, baik 33,3%, dan lebih 23,1%. Ada hubungan yang bermakna antara asupan zink, zat besi, dan vitamin C dengan kejadian gizi kurang pada anak usia 6-24 bulan di Desa Leyangan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang ( p= 0,03; p= 0,002; p= 0,045). Simpulan: Ada hubungan yang bermakna antara asupan zink, zat besi, dan vitamin C dengan kejadian gizi kurang pada anak usia 6-24 bulan di Desa Leyangan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang