KONTRIBUSI KONSEP DIRI DAN KEMATANGAN EMOSI TERHADAP PENYESUAIAN DIRI SISWA DAN IMPLIKASINYA DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING

Abstract
Penelitian ini dilakukan untuk melihat kemampuan siswa untuk berpidato di sekolah. Konsep diri dan kematangan emosi adalah dua faktor penting dalam penyesuaian diri. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) konsep diri, 2) kematangan emosi, dan 3) penyesuaian diri serta penyesuaian diri, 5) kontribusi kematangan emosi terhadap penyesuaian diri, dan 6) kontribusi dari Baik konsep diri dan kematangan emosi terhadap penyesuaian diri. Penelitian yang digunakan adalah 148 siswa SMP Pesantren Modern Terpadu (PMT) Prof. Dr. Hamka. 100 di antaranya dipilih sebagai sampel penelitian dengan menggunakan teknik proportional stratified random sampling. Instrumen yang digunakan adalah model Skala Likert. Hasil uji validitas instrumen konsep sendiri adalah 0,475. Sementara itu, hasil uji validitas instrumen kematangan emosi adalah 0,517 dan hasil uji validitas instrumen penyesuaian diri adalah 0,533. Hasil uji reliabilitas instrumen konsep diri adalah 0,834 dan hasil uji reliabilitas instrumen kematangan emosi adalah 0,858, Akhirnya, hasil uji reliabilitas instrumen penyesuaian diri adalah 0,852. Data dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif, regresi sederhana, dan regresi berganda. Hasil analisis data menunjukkan bahwa: 1) konsep diri diri adalah dalam kategori positif, 2) kontribusi konsep diri terhadap penyesuaian diri sekitar 26,5%, 5) distribusi kematangan emosional terhadap penyesuaian diri sekitar 25, 2%, dan 6) kontribusi dari kedua self-consept dan kematangan emosional terhadap self self adjesment sekitar 35,2%. Implikasi dari penelitian ini dapat digunakan sebagai program bimbingan akhir bimbingan di SMP Pesantren Modern Terpadu (PMT) Prof. Dr. Hamka.