KARAKTER MORFOLOGI, HASIL DAN MUTU LIMA AKSESI NILAM DI TIGA AGROEKOLOGI

Abstract
Produktivitas nilam Indonesia relatif rendah dan beragam antar sentra produksi. Dalam rangka meningkatkan produktivitas nilam Indonesia, Balittro melakukan beberapa kegiatan pemuliaan nilam hasil eksplorasi dan diperoleh 25 aksesi. Dari 25 aksesi tersebut sudah dikarakterisasi, evaluasi dan seleksi terpilih lima aksesi nilam yang berpotensi produksi dan mutu tinggi sehingga dilakukan penelitian di tiga lokasi yang berbeda. Penelitian dilakukan di tiga agroekologi yaitu Bogor, Subang dan Sukabumi mulai Maret – Desember 2011, dengan tujuan untuk mengetahui karakter morfologi, hasil dan mutu lima aksesi nilam di tiga agroekologi. Percobaan disusun dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) 5 ulangan dan 5 perlakuan. Perlakuan tersebut adalah 5 aksesi nilam yaitu : GR3, GR4, PWK 1, BRS, CLP dan varietas Sidikalang sebagai kontrol. Parameter yang diamati adalah karakter pertumbuhan, hasil dan mutu. Karakter pertumbuhan meliputi tinggi tanaman, diameter batang, jumlah cabang primer, sekunder dan jumlah daun. Karakter komponen hasil yaitu bobot basah dan bobot kering dan karakter mutu yaitu kadar minyak atsiri dan kadar patchouli alcohol. Data dianalisis secara statistik. Apabila hasil uji Anova nyata, maka akan diteruskan dengan uji lanjut DMRT 5%. Hasil penelitian menunjukkan adanya interaksi antara sifat genetik tanaman dan lingkungan tempat tubuh, terutama pada karakter pertumbuhan dan produksi yaitu karakter berat basah, berat kering, jumlah daun, jumlah cabang primer, jumlah cabang sekunder, lebar tajuk utara selatan dan barat timur, diameter batang dan lebar daun. Tinggi tanaman, tebal daun, panjang tangkai daun, dan panjang daun stabil, ditunjukkan dengan tidak nyatanya interaksi genotipe dengan lingkungan. Karakter mutu di tiga lokasi sangat bervariasi, di lokasi Bogor kadar minyak atsiri tertinggi pada aksesi PWK (2,45%) dengan patchouli alcohol 35,39 %. Sukabumi kadar minyak tertinggi pada aksesi CLP (2,03%) kadar patchouli alcohol 39,70. Di Subang kadar minyak atsiri aksesi PWK (2,56%) dengan kadar patchouli alcohol 39,70%.