KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN ULKUS DIABETIKUM DI PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA: MIX METHOD

Abstract
Provinsi D.I. Yogyakarta merupakan salah satu wilayah dengan prevalensi tertinggi diabetes mellitus (DM) di Indonesia. Salah satu komplikasi yang banyak dialami pasien DM ialah terjadinya ulkus diabetik pada kaki. Dengan adanya peningkatan prevalensi diabetes menyebabkan adanya peningkatan kasus amputasi kaki karena komplikasinya. Pasien DM membutuhkan terapi farmakologis berupa obat antidiabetes oral yang harus dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama. Kepatuhan pasien pada semua aspek dalam tata laksana terapi DM sangat penting untuk mencapai hasil terapi yang optimal, terlebih jika pasien mengalami komplikasi ulkus diabetik. Terapi farmakologi memiliki peranan untuk menjaga kadar gula darah tetap terkontrol selama pasien menjalani perawatan luka sehingga tahapan dan proses penyembuhan luka yang dialami pasien bisa berjalan optimal. Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat kepatuhan minum obat pada pasien ulkus diabetikum.Jenis penelitian termasuk penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan mix method. Tempat penelitian pada lima klinik perawatan luka di wilayah DIY. Jumlah responden 31 orang dengan teknik accidental sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner kepatuhan obat. Berdasarkan karakteristik responden diketahui 51.6% berjenis kelamin perempuan dengan rentang usia terbanyak antara 51-60 tahun (51.6%). Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan minum obat pasien DM dengan ulkus diabetikum di wilayah DIY sebesar 45,2%. Tingkat kepatuhan minum obat pasien ulkus diabetikum di Propinsi DIY masih tergolong kurang. Hal tersebut menunjukkan perlu dilakukan intervensi mengenai kepatuhan minum obat untuk meminimalkan komplikasi lainnya.