MODEL INTERVENSI HIPERTENSI DI PUSKESMAS PURWOYOSO, SEMARANG

Abstract
To overcome community health problems, the government has launched the Healthy Indonesia Program through Family Approach (PIS-PK) since 2015. Until early 2018 the progress of this program over regions varies. The aim of this operational research conducted in Semarang in 2018 was to provide assistance for regions in implementing PIS-PK stages based on guidelines in order to produce an intervention model that can be sustainably applied with the commitments of related sectors and community participation. The result showed that Puskesmas Purwoyoso has implemented management of health service program throughout P1, P2, and P3 stages correctly in accordance with the guidelines. Based on healthy family indicators, RW 11 Purwoyoso Village was chosen as a priority area to be intervention model of hypertension prevention. The PIS-PK indicator showed that hypertension sufferers who were regularly treated was small in number. Several models used in handling hypertension cases through community empowerment approach including picking up patients with severe hypertension; blood pressure checking activity during social group gathering, so-called ‘arisan’ (CETAR), and anti-hypertension gardens. The intervention model had been implemented and established in RW 11 of Puskesmas Purwoyoso working area, therefore, other sectors involvement and community participation in hypertension prevention were expected Keywords: Intervention model, hypertension, PIS-PK ABSTRAK Sejak tahun 2015 Pemerintah telah meluncurkan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS PK) untuk menangani masalah kesehatan di masyarakat. Hingga awal tahun 2018, kemajuan pelaksanaan PIS PK di beberapa daerah bervariasi. Riset operasional yang dilakukan di Semarang pada tahun 2018 ini bertujuan untuk mendampingi daerah dalam melaksanakan tahapan pelaksanaan program PIS PK yang sesuai dengan pedoman, hingga menghasilkan model intervensi yang dapat diimplementasikan dengan melibatkan lintas sektor dan melibatkan peran serta masyarakat.Hasil pendampingan menunjukkan, Puskesmas Purwoyoso sudah menerapkan manajemen program pelayanan kesehatan Puskesmas melalui tahapan P1, P2, dan P3 sesuai pedoman. Berdasarkan nilai IKS dan cakupan indikator PIS PK yang belum berjalan dengan baik yaitu penderita hipertensi yang berobat teratur, maka dipilih RW 11 Kelurahan Purwoyoso sebagai wilayah prioritas untuk mendapat intervensi model penanggulangan hipertensi. Pemilihan model intervensi hipertensi melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat adalah jemput pasien gawat hipertensi, cek tensi saat arisan (CETAR), dan taman hepi (anti hipertensi). Model intervensi telah ditetapkan dan diimplementasikan di RW 11 yang termasuk wilayah kerja Puskesmas Purwoyoso, dan diharapkan keterlibatan lintas sektor serta masyarakat untuk ikut berperan dalam penanggulangan hipertensi. Kata kunci: Model intervensi, hipertensi, PIS-PK