Abstract
This paper examines the practice of teaching and learning in the education system in Israel and its central role in shaping students' national insight. The method used is a characteristic-thinking analysis which is reported qualitatively descriptively. The analysis results show that the Israeli education system based on religious teachings has succeeded in forming the national insight and spirit of nationalism of students, which is then referred to as religious nationalism. Through the Havruta system or learning in pairs, each student is guided to find the meaning of the text and apply the text in the practice of living within the framework of national identity. This study proposes that the Indonesian theological education system needs to develop a similar model within the Indonesian context. Further research is needed to develop typical Indonesian models to produce Christian theologians integrated as salt and light in maintaining Indonesian identity.AbstrakPaper ini mengkaji praktik belajar mengajar di dalam sistem pendidikan di Israel dan peran sentralnya di dalam membentuk wawasan kebangsaan peserta didik. Metode yang dipergunakan adalah cirical-thinking analysis yang dilaporkan secara kualitatif-deskriptif. Hasil analisis memperlihatkan bahwa sistem pendidikan Israel yang berbasis pada ajaran agama berhasil membentuk wawasan kebangsaan dan semangat nasionalisme peserta didik yang kemudian disebut sebagai nasionalisme-religius. Melalui sistem Havruta atau belajar berpasangan, setiap siswa dituntun menemukan makna teks dan menerapkan teks tersebut di dalma praktik kehidupan dalam kerangka identitas nasional. Penelitian ini mengusulkan bahwa sistem pendidikan teologi Indonesia perlu mengembangkan model serupa tetapi di dalam konteks keindonesiaan. Penelitian lanjutan diperlukan untuk mengembangkan model-model khas Indonesia untuk menghasilkan teolog Kristen yang terintegrasi sebagai garam dan terang di dalam mempertahankan identitas keindonesiaan.