DETERMINAN SOSIAL KERENTANAN PEREMPUAN TERHADAP PENULARAN IMS DAN HIV
Open Access
- 28 October 2018
- journal article
- Published by Universitas Airlangga in Journal of Public Health Research and Community Health Development
- Vol. 2 (1), 22-35
- https://doi.org/10.20473/jphrecode.v2i1.16250
Abstract
Kasus HIV - AIDS meningkat pada perempuan dan menjadikannya salah satu kelompok rentan. Perempuan memiliki kemungkinan tertular IMS - HIV dua kali lebih besar dibandingkan laki-laki dan berdampak pada meningkatnya jumlah infeksi pada anak. Tujuan penelitian ini untuk menggali determinan sosial yang mempengaruhi kerentanan perempuan tertular IMS - HIV. Penelitian ini menggunakan design studi kualitatif pada 21 informan yang dipilih secara purposive yaitu terdiri dari klien, provider, konselor. Informan yang terpilih adalah pernah atau saat ini mengalami IMS atau HIV (klien), memiliki pengalaman menangani klien IMS atau HIV (provider/konselor). Proses rekrutmen dilakukan dengan melibatkan petugas layanan. Penelitian dilaksanakan pada April – Juni 2012 di tiga tempat layanan di Denpasar. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam menggunakan pedoman wawancara semi terstruktur, kemudian direkam dan ditranskrip. Analisis dilakukan secara tematik dan triangulasi melalui member checking dan peer debriefing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa determinan sosial yang mempengaruhi kerentanan perempuan terhadap penularan IMS -HIV antara lain kurangnya pengetahuan, perilaku seksual berisiko perempuan dan pasangan, tekanan ekonomi mendorong perempuan terlibat dalam pelacuran, ketergantungan ekonomi membatasi akses ke layanan, stigma terhadap kondom dan HIV, pengaruh ketimpangan gender, nilai perempuan di masyarakat menempatkan perempuan sebagai pihak yang dipersalahkan, posisi tawar rendah dalam menegosiasikan hubungan seksual, motivasi, dan perilaku petugas yang kurang mempengaruhi kualitas layanan dan menimbulkan ketidakpercayaan klien. Determinan sosial tersebut mempengaruhi kerentanan perempuan terhadap penularan IMS - HIV secara holistik, dapat dilihat dari faktor individu perempuan dan di luar individu seperti lingkungan keluarga, masyarakat dan budaya. Diperlukan upaya komprehensif berbagai pihak untuk meningkatkan pengetahuan, pemberdayaan perempuan, pelatihan komunikasi dan konseling pasangan bagi petugas kesehatan.Keywords
This publication has 10 references indexed in Scilit:
- An empirical exploration of TQM, TPM and their integration from Indian manufacturing industryJournal of Manufacturing Technology Management, 2018
- Factors associated with stigma attitude towards people living with HIV among general individuals in Heilongjiang, Northeast ChinaBMC Infectious Diseases, 2017
- Cultural practices, gender inequality and inconsistent condom use increase vulnerability to HIV infection: narratives from married and cohabiting women in rural communities in Mpumalanga province, South AfricaGlobal Health Action, 2017
- Exploring gender perceptions of risk of HIV infection and related behaviour among elderly men and women of Ga-Rankuwa, Gauteng Province, South AfricaSAHARA-J: Journal of Social Aspects of HIV/AIDS, 2016
- Macro-level approaches to HIV prevention among ethnic minority youth: State of the science, opportunities, and challenges.American Psychologist, 2013
- Role of condom negotiation on condom use among women of reproductive age in three districts in TanzaniaBMC Public Health, 2012
- Why Do Men Buy Sex?Scientific American, 2012
- Relationship between reported prior condom use and current self-perceived risk of acquiring HIV among mobile female sex workers in southern IndiaBMC Public Health, 2011
- Gender inequality and the spread of HIV‐AIDS in IndiaInternational Journal of Social Economics, 2011
- The adolescent sexual world and AIDS prevention: a democratic approach to programme design in Zimbabwe.Health Promotion International, 2001