Abstract
Pada proses pembangunan gedung SMP 3 Muhammadiyah Yogyakarta terjadi permasalahan internal yang mengakibatkan proses pengerjaan berhenti sementara dan terjadi pergantian kontraktor. Ketika pembangunan kembali dilaksanakan, assesment pada gedung diperlukan untuk mengetahui mutu beton. Pada pengerjaan proses assesment terdapat kesalahan prosedur yang mengakibatkan struktur dari bangunan mengalami kerusakan. Beberapa tulangan utama dari struktur kolom terputus dikarenakan proses core drill. Melihat permasalahan tersebut pemeriksaan terhadap evaluasi kinerja struktur perlu dilakukan. Metode yang digunakan dalam pemeriksaan evaluasi kinerja struktur adalah pushover analysis yang disesuaikan dengan pedoman ATC-40. Output dari pushover analysis adalah level kerusakan bangunan. ATC-40 merupakan salah satu pedoman yang digunakan dalam penentuan level kerusakan. Level kerusakan yang dihasilkan dapat digunakan sebagai evaluasi keamanan struktur setelah terjadi gempa. Berdasarkan pushover analysis yang telah dilakukan didapatkan nilai performance point sebesar Sa= 0,091 dan Sd= 0,017 untuk push x sedangkan untuk nilai dari push y adalah Sa= 0,089 dan Sd= 0,016. Sedangkan untuk nilai maksimum total drift 0,00113 dan nilai maksimum inelastic drif 0,00095 pada push x dan nilai maksimum total drift 0,00128 dan nilai maksimum inelastic drif 0,001036 pada push y. Berdasarkan hasil tersebut didapatkan level kerusakan struktur adalah Immediate Occupancy (IO) yang artinya apabila terjadi gempa, hanya sedikit kerusakan struktural yang terjadi. Karakteristik dan kapasitas sistem penahan gaya vertikal dan lateral pada struktur masih masih sama dengan kondisi dimana gempa belum terjadi, sehingga bangunan aman dan dapat langsung dipakai.