KARATERISTIK HABITAT MALEO (Macrocephalon male SAL MULER 1846) DI TAMAN NASIONAL RAWA AOPA WATUMOHAI (TNRAW)

Abstract
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui karakteristik habitat burung maleo di TNRAW, yang berlangsung pada bulan Maret-April 2013 di Resort Langkowala Desa Watu-watu, kecamatan Lantari Jaya, TNRAW Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara. Survei lapangan dilakukan untuk mengamati kondisi habitat maleo, mengidentifikasi flora dan fauna, mengambil sampel yang diperlukan untuk pengamatan laboratorium dan melakukan wawancana langsung dengan petugas TNRAW dan masyarakat di sekitar lokasi pengamatan. Pengamatan suhu dan kelembaban udara dilakukan 3 kali sehari, yaitu pagi, siang dan sore hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) bahwa habitat burung maleo di kedua lokasi terdiri dari pohon-pohon dengan ketinggian yang berkisar antara 15-30 meter dan semak belukar, tetapi kedua lokasi memiliki perbedaan jenis dan jumlah vegetasi, (2) pada lokasi pertama, kedalaman lubang bertelur rata-rata 43.33 cm dan lokasi kedua rata-rata 42.66 cm, (3) pada pukul 08.00, sarang bertelur maleo di lokasi pertama memiliki temperatur 28,930C dengan kelembaban 94,75%, sedangkan lokasi kedua adalah 29,960C, dengan kelembaban 94,04%. Pada pukul 13.00, temperatur di dua lokasi bertelur tidak jauh berbeda, yaitu sekitar 31,86oC, dengan kelembaban 94%. Pada pukul 17.00, di lokasi peneluran pertama memiliki temperatur sekitar 32,110C dengan kelembaban 93,98%, sedangkan pada lokasi kedua adalah 31,970C, dengan kelembaban 93,59%.Secara umum dapat disimpulkan bahwa karakteristik habitat burung maleo di TNRAW dicirikan oleh adanya pepohonan dengan tinggi berkisar 15–30 meter dan semak belukar. Disamping itu, tekstur tanah yang dominan adalah berpasir, dengan kedalaman lubang peneluran berkisar 35–55 cm dan rata-rata 43 cm.Kata kunci : maleo, karateristik habitat, TNRAW