Abstract
Perjumpaan injil dan budaya dalam misi ada kalanya menimbulkan ketegangan. Bahkan tidak sedikit muncul penolakan akibat kurang pekanya sang pewarta injil terhadap budaya dari masyarakat tertentu. Kepekaan tersebut perlu dibangun agar injil dapat dikomunikasi kepada mereka sesuai konteks budayanya masing-masing. Tujuannya adalah untuk mengurangi kesalahpahaman disampaikan. Melalui metode kontekstualisasi, diharapkan ketegangan dapat teratasi serta akan terbangun jembatan yang dapat menghubungkan injil dan budaya.Rumusan masalah di dalam penelitian ini adalah bagaimanakah metode kontekstualisasi dapat menjembatani injil dan budaya dalam misi? Adapun Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan bagaimana metode kontektualisasi dapat menjembatani injil dan budaya dalam misi. Sedangkan metode yang dipakai oleh penulis adalah menggunakan literature reasech. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa metode kontekstualisasi dapat digunakan dalam menjembatani injil dan budaya dalam misi bahkan juga dapat mengurangi ketegangan antara injil dan budaya.