Abstract
Perubahan penggunaan lahan yang tidak sesuai kaidah konservasi dapat mengurangi tingkat resapan air tanah dan dapat meningkatkan puncak banjir. Daerah Aliran Sungai Serayu Hulu, sejak tahun 2011-2016 terus mengalami perubahan penggunaan lahan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan penggunaan lahan menggunakan ArcGIS.10.3. Perubahan penggunaan lahan yang digunakan antara tahun 2011-2016 dengan prediksi perubahan antara 2017 – 2026. Analisis prediksi dilakukan menggunakan model persamaan statistika. Prediksi debit puncak di dianalisis pada titik kontrol Bendung Gerak Serayu untuk mengetahui perubahan debit puncak antara tahun 2017 – 2026. Hasil analisis menunjukan perubahan penggunaan lahan untuk kawasan vegetasi tahun 2011 – 2016 mengalami penurunan sebesar 9,46%, sedangkan bukan vegetasi mengalami kenaikan sebesar 44,46%.. Hasil prediksi debit puncak di titik kontrol Bendung Gerak Serayu pada tahun 2017 – 2026 relatif mengalami kenaikan, yaitu: Q2017 = 655,55 m3/s, Q2018 = 675,90 m3/s, Q2019 = 693,85 m3/s, Q2020 = 709,91 m3/s, Q2021 = 724,43 m3/s, Q2022 = 737,69 m3/s, Q2023 = 749,89 m3/s, Q2024 = 761,18 m3/s, Q2025 = 771,70 m3/s, Q2026 = 781,53 m3/s.