Abstract
Salah satu strategi untuk meningkatkan produksi dan kualitas bawang merah adalah dengan mendorong penggunaan bahan tanam melalui biji yang dikenal dengan nama true shallot seed (TSS). Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan produksi benih TSS dan meningkatkan mutu benih TSS bawang merah lokal asal Kecamatan Miomaffo Barat. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial. Faktor pertama adalah aplikasi giberelin (GA3), terdiri atas tiga perlakuan yaitu tanpa aplikasi GA3 (kontrol), aplikasiGA3 100 ppm dan aplikasi GA3 200 ppm. Faktor kedua adalah perlakuan vernalisasi pada suhu 10 oC yang terdiri atas tiga perlakuan yaitu tanpa vernalisasi (kontrol), vernalisasi selama 2 minggu dan vernalisasi selama 4 minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah kapsul perumbel tertinggi terdapat pada perlakuan vernaliasasi 2 dan 4 minggu yaitu 60,67 dan 59,00. Jumlah kapsul bernas perumbel tertinggi terdapat pada perlakuan vernalisasi 2 dan 4 minggu yaitu 42.75 dan 54.83. Jumlah biji perumbel tertinggi terdapat pada perlakuan vernalisasi 4 minggu yaitu 108.14. Jumlah biji perkapsul tidak terjadi perbedaan yang nyata. Potensi tumbuh maksimum tertinggi terdapat pada perlakuan vernalisasi 4 minggu yaitu 70%, daya berkecambah pada perlakuan vernalisasi 4 minggu 50% dan indeks vigor pada perlakuan vernalisasi 4 minggu yaitu 46.00 %.