PERAN PEMIMPIN GEREJA TERHADAP AKSI KEKERASAN

Abstract
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusia selalau berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan. Manusia hidup berkelompok baik dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil. Hidup dalam kelompok tentulah tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis anggota kelompok haruslah saling menghormati dan menghargai. Keteraturan hidup perlu selalu dijaga. Hidup yang teratur adalah impian setiap insan. Menciptakan dan menjaga kehidupan yang harmonis adalah tugas manusia. Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi dibanding makhluk Tuhan lainnya. Manusia di anugerahi kemampuan untuk berpikir, kemampuan untuk memilah dan memilih mana yang baik dan mana yang buruk. Dengan kelebihan itulah manusia seharusnya mampu mengelola lingkungan dengan baik. Namun terkadang tidak terelakkan dengan timbulnya masalah kekerasan selalu menarik dan menuntut perhatian yang sungguh serius dari waktu ke waktu. Terlebih lagi, berdasarkan asumsi umum serta beberapa hasil pengamatan dan penelitian berbagai pihak terdapat kecenderungan perkembangan peningkatan dari bentuk dan jenis tindak kekerasan tertentu baik secara kualitas maupun kuantitasnya khususnya terhadap pelayanan ibadah dalam gereja. Untuk itu, perlu dibangun satu persepsi yang holistik prihal kekerasan secara umum beserta faktor dan penyebab timbulnya kekerasan untuk memberikan sebuah worldview bagi pemimpin gereja masa kini dalam mengambil langkah-langkah strategis yang menguntungkan semua pihak dalam mengwujudkan kedamaian dan kesejahteraan. Selanjutnya, berbicara tentang konsep dan pengertian tindak kekerasan itu sendiri, masih terdapat kesulitan dalam memberikan definisi yang tegas karena masih terdapat keterbatasan pengertian yang disetujui secara umum sebab kekerasan juga memiliki arti yang berbeda-beda berdasarkan pendapat para ahli dan para sarjana yang berbeda