Abstract
Latar Belakang: Pada negara berkembang secara umum ada berbagai macam penyakit menular, salah satunya adalah tuberkulosis (TB). Kasus tuberkulosis seringkali terjadi di kawasan negara berkembang, terutama di kawasan Asia Tenggara termasuk Indonesia. Pada tahun 2017 kasus tuberkulosis mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2016 yakni dari 57.247 kasus menjadi 59.833 kasus. Padahal pada tahun 2016, kasus tuberkulosis telah menurun dratis bila dibandingkan dengan tahun 2015 yakni 59.446 kasus. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap penyakit tuberkulosis adalah kondisi lingkungan fisik tempat tinggal dan perilaku hidup seseorang (PHBS). Tujuan: Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menganalisis hubungan PHBS di rumah tangga dan rumah sehat dengan kejadian tuberkulosis di Provinsi Jawa Barat pada tahun 2015-2017. Metode: Pada penelitian ini digunakan metode penelitian observasional dengan desain studi korelasi. Pengambilan sampel penelitian ini menggunakan total sampling pada data sekunder yang terdapat di Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015-2017. Penelitian ini menggunakan teknik analisis yaitu uji normalitas dengan uji kolmogorov smirnov dan uji korelasi pearson. Hasil: Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa terdapat korelasi positif yang cukup kuat antara rumah tangga ber-PHBS dengan penemuan kasus tuberkulosis (p = 0,01 <0,05; r = 0,69). Hasil penelitian juga menunjukan bahwa ada korelasi positif yang cukup kuat antara cakupan rumah sehat dengan penemuan kasus tuberkulosis (p = 0,01<0,05; r = 0,68). Kesimpulan: disimpulkan bahwa cakupan rumah tangga ber-PHBS dan rumah sehat berkorelasi positif dengan penemuan tuberkulosis per kabupaten/kota di Jawa Barat.