PENDIDIKAN MULTUKULTURAL BERDASARKAN AL-QURAN DAN AL-HADIST DI PESANTREN

Abstract
Pesantren merupakan lembaga yang dinilai mampu membawa peserta didik menjadi insan yang berkarakter multikultural berdasarkan Al-Quran dan Al-Hadist. Penelitian deskriptif kualitatif dengan studi kepustakaan ini akan mengulas hal tersebut. Analisis datanya adalah content analisis dengan memilah-milah data yang sesuai. Pertama, pendidikan multikultural dalam konteks pesantren dapat diartikan sebagai bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian yang multikultural menurut ukuran-ukuran Islam, yaitu Al-Quran dan Al-Hadist. Kedua, pendidikan multikultural dalam konteks pesantren berupa nilai mengembangkan kemampuan saling mengenal, menerima, menghargai, dan merayakan keragaman kultural, signifikan dengan Al-Quran berikut: QS. Al-Baqarah: 256, QS. Al-Kafirun: 6, QS. Yunus: 99, QS. Al-Syura: 15, dan lainnya. Ketiga, pendidikan multikultural dalam konteks pesantren berupa nilai pengajaran & pembelajaran yang diarahkan pada nilai demokratis, signifikan dengan Al-Quran berikut: QS. Ali Imran: 159, QS. Al-Syura: 38, dan lainnya. Keempat, pendidikan multikultural dalam konteks pesantren berupa nilai pembelajaran yang bebas dari rasisme, seksisme, bentuk dominasi sosial, bentuk intoleran lainnya; pendidikan yang melibatkan lebih satu budaya yang meliputi bahasa, etnis, dan ras; serta pendidikan yang diaplikasikan pada semua mata pelajaran dengan menggunakan perbedaan kultur, meliputi perbedaan agama, etnis, bahasa, gender, kelas sosial, kemampuan, dan usia, signifikan dengan Al-Quran berikut: QS. Al-Hujurat: 13, QS. Al-Rum: 22, QS. Al-Kafirun: 6, dan lainnya.