Penerapan Koreksi Warna Pada Citra Bagi Penyandang Buta Warna Parsial

Abstract
Buta warna (Color Vision Deficiency) adalah penurunan kemampuan untuk melihat warna atau perbedaan warna. Dari total penduduk Indonesia yang berjumlah 255 juta jiwa, sebanyak 0,7% terkena kelainan genetika yang penyandangnya tidak mampu membedakan tingkat gradasi suatu warna. Sedangkan diluar Indonesia belum dapat dipastikan berkaitan jumlah penyandang buta warna, akan tetapi dalam sebuah survei sebesar 8% laki - laki di dunia adalah pengidap buta warna. Sementara persentase perempuan yang menyandang buta warna adalah 0,4%. Buta warna umumnya terjadi pada sel kerucut yang terletak di retina mata manusia. Ada berbagai cara dan teknik untuk membantu penyandang buta warna mendapatkan informasi dari objek sensitif warna. Salah satunya dengan memanfaatkan pengolahan citra digital. dalam penelitian ini penulis membahas penggunaan pengolahan citra digital untuk memanipulasi citra sehingga dapat lebih dikenali oleh penyandang buta warna menggunakan Algoritma Daltonisasi LMS, pada metode ini dilakukan simulasi ke 3 jenis persepsi penglihatan dengan memanipulasi citra pada ruang warna LMS, kemudian error pembandingan citra simulasi dengan citra asli akan dijadikan parameter penggeser untuk citra hasil. Citra hasil diujikan ke 86 responden sesuai jenis buta warna parsial yang diderita. Hasil pengujian membuktikan rata - rata tingkat pengenalan keseluruhan meningkat dari 38,61% ke 95,1% dengan besar simpangan rata-rata berubah dari 26,2% ke 5,06%.