Abstract
Prioritas penggunaan renewable energy yang murah untuk membangkitkan tenaga listrik dengan mengoperasikan PLTA yang ada di lampung seperti PLTA Besai (2x45 MW) dan PLTA Batu tegi (2x14 MW). Potensi ini bertambah dengan pembangunan Bendungan Way Sekampung merupakan Bendungan yang terletak di daerah Downstream dari PLTA batutegi yang eksisting dari tahun 2002. Perhitungan dari sisi Operasional kelistrikan serta finansial. Secara Operasional tambahan daya Pada sistem Akan menyumbang perbaikan pada Frequency di sistem Kelistrikan sub-island Lampung. Kontribusi terhadap sistem menjadikan nominal Frequency 95,2 % lebih besar dari standar Terendah sebesar 94 % nominal under Frequency. Asumsi Biaya Investasi awal yang digunakan mengacu pada portal hydro.org disebabkan belum ditemukan pembangkit dengan kapasitas sejenis di indonesia. Revenue diasumsikan dari Pola Operasi Pembangkit yang ada di upper stream yaitu PLTA Batu tegi dengan melakukan simulasi Cashflow. Dengan berbekal revenue Biaya Investasi awal, maka dapat disimulasikan Benefit Cost Analysis. Secara umum hasil dari finansial berupa Payback Periode(PP), Internal Invesment Return(IRR), Net Preset Value(NPV) dan Profitability Index(PI). Hasil pehitungan didapatkan Pay Back periode selama 3 tahun 4 bulan dengan Internal Investment Return (IRR) 22,32%, dengan mulai proyek pada akhir 2021 estimasi Plan akan selesai pada akhir 2023 sehingga Triwulan II 2028 Project mendapat nilai Kembali Investasi. Status Pelaksanaan pembangunan kembali mengacu pada Permen PUPR no. 9/PRT/M/2016 pasal 30 ayat 1 tentang penunjukan pelaksana pembangunan dalam hal memanfaatkan potensi sumberdaya air tersebut guna memastikan proyek dapat dilaksanakan.