POTENSI TEH JANTUNG PISANG BATU (Musa balbisiana Colla) SEBAGAI GALAKTAGOG DALAM MENINGKATKAN KADAR PROLAKTIN SERUM SELAMA MASA LAKTASI

Abstract
Kadar prolaktin yang kurang pada ibu menyusui dapat menghambat proses laktogenesis, akibatnya produksi ASI menurun hingga menjadi salah satu penyebab kegagalan pemberian ASI eksklusif. Jantung pisang batu (Musa balbisiana Colla) menjadi salah satu tanaman yang dapat meningkatkan kadar prolaktin karena adanya efek galaktagog serta kandungan flavonoid dan polifenol yang mampu memengaruhi sistem endokrin dan fungsi hormon untuk merangsang sekresi air susu. Pengembangan jantung pisang batu dalam sediaan teh yang praktis dikonsumsi dan terstandar dapat menjadi salah satu olahan alternatif guna meningkatkan kadar prolaktin serum. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui potensi teh jantung pisang batu dalam meningkatkan kadar prolaktin serum. Sebanyak 60 responden dalam penelitian ini adalah ibu menyusui kurang dari 6 bulan di Wilayah Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta. Sampel diamil secara acak dengan blok permutasi. Desain yang digunakan yaitu single blind randomized control trial pretest posttest control group. Kelompok intervensi mendapatkan teh jantung pisang batu sebanyak dua kantong teh per hari (@2,5 gram) yang harus dikonsumsi selama tujuh hari, sementara itu kelompok intervensi diberikan teh (Camellia sinensis). Kadar prolaktin serum diukur sebelum konsumsi di hari pertama dan setelah konsumsi di hari ke delapan menggunakan analisis biokimia darah VIDAS. Data dianalisis menggunakan uji Wilcoxon dan Uji Mann Whitney, karena data tidak berdistribusi normal. Terdapat perbedaan kadar prolaktin serum yang signifikan anatara kelompok intervensi dan kontrol (p