DAMPAK PLTU TERHADAP KONDISI EKONOMI, SOSIAL, DAN KESEHATAN MASYARAKAT DALAM LINGKUNGAN HIDUP DI KECAMATAN JENU

Abstract
Keberadaan PLTU di Kecamatan Jenu yang memiliki sistem pembangkit berkapasitas 2 x 350 MW membutuhkan batubara sebanyak 9600 ton/unit/hari sehingga akan berdampak secara positif dan negatif bagi daerah tersebut. Dampak yang timbul tersebut memiliki asumsi yang berbeda-beda dengan yang ada ditempat lain, khusunya aspek ekonomi, sosial dan kesehatan masyarakat pada kehidupan masyarakat sekitarnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan rekomendasi dan perbaikan berupa pemantauan dan evaluasi lingkungan hidup khususnya pada aspek ekonomi, sosial dan kesehatan masyarakat di sekitar PLTU. Metode yang digunakan adalah pemantauan dengan menggunakan metode penelitian survei dengan Sampel responden berjumlah 48 orang, yang ditentukan secara purposive di 5 desa di sekitar PLTU dengan menggunakan STATA Analysis, selanjutnya melakukan penelaahan terhadap data literatur, serta Analisis data yang menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Berdasarkan aspek ekonomi khususnya pada kesempatan kerja, kebutuhan atas SDM atau tenaga kerja dalam operasional PLTU masih sangat terbuka luas bagi masyarakat disekitar PLTU baik itu sebagai pegawai organik maupun pegawai yang direkrut sesuai dengan kebutuhan. Pendapatan masyarakat disekitar PLTU memiliki kecenderungan menurun untuk beberapa jenis pekerjaan, sedangkan untuk jenis pekerjaan yang lain relatif lebih tetap. Jika dibandingkan dengan UMK Kabupaten Tuban, maka semua pendapatan responden ini dibawah UMK, meskipun rendahnya pendapatan masyarakat bukan merupakan dampak turunan langsung dari keberadaan PLTU. Dari aspek sosial, keresahan masyarakat muncul disebabkan oleh terbentuknya persepsi negatif terhadap dampak gangguan yang dirasakan berupa perubahan kualitas udara, perubahan kualitas air, dan kebisingan. Dari aspek kesehatan masyarakat, jenis penyakit yang erat kaitannya dengan keberadaan PLTU yaitu jenis penyakit yang berhubungan dengan sistem pernafasan seperti influensi, bronchitis, dan asma yang dimana setiap bulannya dengan persentase 15,8% hingga 26,67%.