SALAFĪ AND SOCIAL RELIGION DYNAMICS IN KENDARI

Abstract
This article reveals the existence of the salafī community with its various social and religious effects as a new phenomenon of religious diversity in Kendari. Since the presence of the Islamic Center Muadz bin Jabal, the social and religious life of Kendari has indicated some shifts both socially and culturally. Since this issue has not been explored, it is aimed at providing an overview of the existence of ICM as salafī community and its implications for society in a comprehensive manner. This research is qualitative research with a sociological approach with functional and interactional theories. This study shows that the ICM as salafī community has a big influence on presenting new religious phenomenon. They have taken over some religious stages which have been dominated by old communities such as NU and Muhammadiyah, reinforced by the presence of their mass media. The thoughts of salafī, which were initially opposed, began to be accepted by the public and the government, for the salafī in Kendari is generally tolerant, socializing, and adaptable. although there are small groups that are still extreme and less tolerant. Keywords: Salafī; social transformation; Islamic Center Muadz bin Jabal; Kendari;   Kajian ini bertujuan untuk mengungkap eksistensi komunitas salafī sebagai sebuah fenomena keberagamaan baru Kota Kendari dengan berbagai efek sosial keagamaan yang ditimbulkannya. Sejak hadirnya institusi Islamic Center Muadz bin Jabal (ICM), kehidupan sosial keagamaan masyarakat Kota Kendari terindikasi telah terjadi sejumlah pergeseran sosial kultural. Fenomena kehidupan sosial keberagamaan wajah baru tersebut belum tersentuh penelitian ilmiah yang memberikan gambaran eksistensi komunitas ICM sebagai salafī dan implikasinya terhadap masyarakat secara komprehensif. Penelitian ini adalah sebuah penelitian kualitatif dengan pendekatan sosiologi dengan teori fungsional dan interaksional. Penelitian ini menunjukkan bahwa ICM sebagai komunitas salafī telah mewarnai Kota Kendari. Para ustadz dan pembina mereka telah banyak berkiprah dan mengambil alih sejumlah panggung keagamaan yang selama ini dikuasai oleh komunitas lama seperti NU dan Muhammadiyah, diperkuat oleh kehadiran media radio dan tv mereka. Paham-paham salafī yang awalnya banyak ditentang masyarakat mulai diterima dan tidak dipersoalkan lagi, bahkan tradisi simbolik salafī seperti memakai jubah dan memperpanjang jenggot semakin marak di masyarakat. Penelitian ini menemukan bahwa salafī di Kota Kendari secara umum toleran, bersosialisasi, beradaptasi dan lebih terbuka sehingga mudah diterima masyarakat bahkan pemerintah, meski terdapat kelompok kecil yang masih ekstrim dan kurang toleran bahkan tidak menerima sikap salafī lainnya yang dianggap tidak konsisten terhadap manhaj salafī. Kata Kunci: Salafī; Transformasi sosial; Islamic Center Muadz bin Jabal; Kendari