Stabilitas Hasil dan Gangguan Penyakit pada Enam Genotipe Tomat di bawah Naungan

Abstract
Tomato becomes important as under-storey crop in agroforestry in Indonesia. However,farmers claim that there is yield reduction under such system. Hence, six tomato genotypes were planted under 50% reduced sunshine and full sunshine as control using randomized block nested design with genotype as main plot. The study was carried out in December 2016 to March 2017 at Cikarawang Experimental Farm, IPB Bogor. Research aimed to evaluate the production stability of tomato genotypes under shading treatment. Results showed that 50% shading affected tomato production and disease incident. Number of collected-fruit was 15-60% higher under 50% shading except for Apel Belgia and Tora genotypes that tended to decrease. Incident of gemini virus decreased by 80% and its severity decreased by 70% under 50% shading. However, 50% shading reduced tomato yield at rate 24.1% in each harvesting cycle due to a tendency on reduction on individual fruit size, irrespective genotypes. Present study demonstrated that genotype and disease incident determined tomato yield under shading. It needs further evaluation on the cause of low disease infection under 50% shading.Keywords: agroforestry, anthocyanin, disease incident, gemini virus, Solanum lycopersicumABSTRAKTomat sering ditanam sebagai sayuran pada sistem agroforestri, namun ada keluhan petani terkait fluktuasi produksi buah yang dihasilkan pada sistem tersebut. Oleh karena itu, produksi enam genotipe tomat dibandingkan antara naungan 0% dan 50% menggunakan rancangan acak kelompok tersarang dengan tingkat naungan sebagai petak utama pada Desember 2016 sampai Maret 2017 di Kebun Percobaan Cikarawang IPB, Bogor. Penelitian bertujuan untuk mengkaji stabilitas produksi beberapa genotipe tomat dan mengetahui faktor yang mempengaruhinya pada kondisi naungan. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa naungan mempengaruhi hasil dan insiden penyakit pada tanaman tomat. Siklus panen tidak berbeda antara kontrol dengan naungan 50%. Rata-rata jumlah buah 15-60% lebih tinggi di bawah naungan 50% kecuali genotipe Apel Belgia dan Tora yang cenderung menurun. Insiden penyakit virus gemini berkurang 80% dan tingkat keparahannya menurun sebesar 70% pada naungan 50%. Namun demikian, bobot hasil per panen seluruh genotipe tomat pada naungan 50% menurun sebesar 24.1% yang disebabkan oleh kecenderungan penurunan ukuran buah. Penelitianmenunjukkan bahwa stabilitas produksi tomat di bawah naungan dipengaruhi oleh genotipe dan kejadian penyakit. Perlu evaluasi lanjut mengapa kejadian penyakit lebih rendah pada naungan 50%.Kata kunci: agroforestri, anthosianin, serangan penyakit, Solanum lycopersicum, virus gemini