UJI EFEKTIVITAS BERBAGAI ISOLAT MIKORIZA INDIGENUS DAN BAHAN ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN KOPI ROBUSTA DI DATARAN TINGGI

Abstract
Lahan perkebunan kopi rakyat di Sumatera Barat sebagian telah terdegradasi baik secara fisik, kimia dan biologi sehingga terdapat beberapa faktor pembatas dalam pemanfaatannya seperti; pH rendah, Kapasitas Tukar Kation rendah, bahan organik rendah, kandungan P yang sangat rendah, dan kandungan Al cukup tinggi yang dapat meracuni pertumbuhan tanaman. Usaha perbaikan sifat fisik, dan kimia sudah banyak dilakukan, namun hasil yang diperoleh belum optimal. Oleh karenanya perlu perbaikan secara biologi dengan memanfaatkan bahan organik setempat dan Fungi Mikoriza Arbuskula indigenus. Pada lahan perkebunan kopi terdapat Fungi Mikoriza Arbuskula indigenus yang berpotensi dapat ditingkatkan efektifitasnya dan diproduksi dalam berbagai bentuk inokulan sehingga dapat digunakan sebagai pupuk hayati (biofertilizer). Potensi utama Fungi Mikoriza Arbuskular (FMA) dapat membantu penyerapan hara yang lebih baik oleh tanaman, meningkatkan resistensi tanaman terhadap kekeringan, hama penyakit, logam berat, bersifat sinergis dengan mikroba lain serta berperan aktif dalam siklus hara dan meningkatkan stabilitas ekosistem. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan perkebunan kopi rakyat di Dataran Tinggi, Kabupaten Tanah Datar. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok terdiri dari 6 perlakuan, dan satu perlakuan 4 tanaman. Setiap kombinasi perlakuan diulang 3 kali sehingga diperoleh 3 x 6 = 18 satuan percobaan. Data penelitian hasil pengamatan diuji dengan analisis ragam dan jika perlakuan penunjukkan pengaruh yang nyata, maka dilanjutkan dengan DNMRT pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan bahan organik dan mikoriza Mycoper ( B1 M2 ) berpengaruh lebih baik dibandingkan dengan lainnya. Demikian juga pengaruh bahan organik, dengan kombinasi mikoriza menunjukkan pengaruh yang lebih baik, bila dibandingkan bahan organik tanpa pemberian mikoriza ( B1 M0 ).