Abstract
Tanjung Laut is water located in the administrative area of Bontang Regency, East Kalimantan. These waters are widely used for ship traffic to and from the Port. To find out the hydrodynamic conditions, especially waves that occur in the sea and propagate into these waters, it is necessary to analyze wave transformations to describe the conditions and impacts that occur due to wave propagation from the high seas that enter the port waters. The purpose of this study is to look at the shipping security channel. The method used in analyzing wind data from BMKG into wave data and modeling with cgwave mathematical models. Wave analysis is carried out with a cgwave model mathematical to determine the hydrodynamic conditions of the waves and to determine the shipping obstacles and to describe the plan waves that occur as one of the bases in determining the elevation of the pier and port breakwater structures. The results showed the conversion of wind speed and direction to be high, the period and direction of waves in the waters of Tanjung Laut in 2006-2016. The maximum significant wave height in the waters of Tanjung Laut occurred in 2007 was 3.91 meters with a period of 7.89 seconds. The results of statistical analysis using the wave recurrence method show that the wave height can occur or exceed for a 50 year return period is 4.80 meters to 5.54 meters, while the 10 year return period is 3.70 meters to 4.17 meters. The results of the waveform simulation with the cgwave are the wave height in the harbor pool ranging from 0.03 meters to 0.06 meters in the direction of waves from the Northeast, 0.03 meters to 0.07 meters in the direction of waves from the East, and 0.05 meters up to 0.09 meters in the direction of waves from the Southeast. Simulation results show that the conditions in the port pond are quite safe and calm against wave attacksTanjung laut merupakan pelabuhan perairan yang berada di wilayah administrasi Kabupaten Bontang Kalimantan Timur, dimana banyak digunakan untuk lalu lintas kapal yang menuju dan keluar dari Pelabuhan. Untuk mengetahui kondisi hidrodinamika khususnya gelombang yang terjadi di laut dan merambat ke perairan tersebut, perlu adanya analisa transformasi gelombang untuk menggambarkan kondisi dan dampak yang terjadi akibat perambatan gelombang dari laut lepas yang masuk ke kawasan perairan pelabuhan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat keamanan alur pelayaran. Metode yang digunakan yaitu menganalisa data angin dari BMKG menjadi data gelombang dan pemodelan dengan model matematik cgwave. Analisa gelombang dilakukan dengan model matematik model cgwave untuk mengetahui kondisi hidrodinamika gelombang dan untuk mengetahui hambatan pelayaran serta untuk menggambarkan gelombang rencana yang terjadi sebagai salah satu dasar dalam penentuan elevasi dermaga dan bangunan pemecah gelombang pelabuhan. Hasil penelitian menunjukan konversi kecepatan dan arah angin menjadi tinggi, periode dan arah gelombang di perairan Tanjung laut Tahun 2006-2016. Tinggi gelombang signifikan maksimum di perairan Tanjung Laut terjadi pada tahun 2007 adalah 3,91 meter dengan periode 7,89 detik. Hasil analisa statistik menggunakan metode kala ulang kejadian gelombang, menunjukkan tinggi gelombang dapat terjadi atau terlampaui untuk kala ulang 50 tahun adalah 4,80 meter sampai dengan 5,54 meter, sedangkan kala ulang 10 tahun adalah 3,70 meter sampai dengan 4,17 meter. Hasil simulasi trasformasi dgelombang dengan model cgwave adalah tinggi gelombang di kolam pelabuhan berkisar antara 0,03 meter sampai dengan 0,06 meter dengan arah datang gelombang dari Timur Laut, 0,03 meter sampai dengan 0,07 meter dengan arah datang gelombang dari Timur, dan 0,05 meter sampai dengan 0,09 meter dengan arah datang gelombang dari Tenggara. Hasil simulasi menunjukkan kondisi di kolam pelabuhan cukup aman dan tenang terhadap serangan gelombang.