PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS VIDEO ANIMASI POWTOON PADA KONSEP TUMBUHAN LUMUT DAN PAKU-PAKUAN KELAS X SMA

Abstract
Dalam hal untuk mencapai pembelajaran yang berpusat pada siswa dapat dilakukan dengannmengembangkannmedia pembelajaran yang menyesuaikan dengan materi dan kondisi siswa. Salah satu caranya dengan media pembelajaran menggunakan format video pembelajaran berbasis animasi Powtoon agar siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran. Penelitian ininbertujuan untuk mendeskripsikannmedia pembelajaran yang valid, praktis dannefektif. Jenis penelitian yang diadaptasi dari desain Tessmer. Media pembelajaran berbasis video animasi divalidasi oleh 2 orang pakar dan 1 orang praktisi. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif pada kajian tumbuhan lumut dan paku-pakuan dan dilanjutkan dengan pengembangan media pembelajaran menggunakan model Educational Design Research (EDR) dengan desain Evaluasi Formatif Tessmer (1993). Teknik pengumpulan data berupa Teknik Delphi dengan instrument validasi ymeliputi penilaian validitas, kepraktisan isi, kepraktisan harapan dan keefektifan harapan. Teknik analisis data dengan menggunakan perhitungan skor dari skor 1 – 4 dengan hasil akhir berupa persentase. Data kepraktisan harapan menggunakan angket dan keefektifan harapan menggunakan lembar pengerjaan soal evaluasi. Kesimpulan berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Video animasi memiliki nilai validitas sebesar 100% dalam segi media dan isi materi, 2) Berdasarkan penilaian siswa, video animasi tersebut memiliki nilai 96,25% aspek tampilan dan 85% aspek fungsi media sehingga tergolong sangat baik, 3) Video animasi tergolong sangat baik berdasarkan respon siswa dan hasil pembelajaran siswa, video animasi efektif digunakan terhadap siswa dengan perolehan nilai belajar ≥ 80. Oleh karena itu, pengembangan produk ini dapat menjadi pedoman bagi guru untuk menambah salah satu media pembelajaran dalam menyampaikan materi dan membantu pembelajaran daring. Bagi siswa, produk tersebut dapat memfasilitasi proses belajar dan bagi pembaca dapat memperoleh pengalaman dalam mengembangkan media dan menjadi salah satu sumber referensi