Abstract
This article examines the implementation of the "Repentance" tradition for pregnant women when they are seven months old by reading the letter at-Taubah to offer a prayer to pregnant women. Researchers want to examine the origin and implementation, where "Penance" is another term for "mitoni". By studying the history and how it is implemented, the researcher uses a literature review and interviews with figures in Sendang Asri village. From the results of this study, the people of Sendang Asri, especially hamlet 2 Umbulkadu, have been carrying out the "Repentance" tradition for a long time which was brought by one of the clerics from Java who lived in the village and the implementation of "Tobat" was carried out by seven people to read the letter at-Taubah with hope that mothers and babies who are being conceived will get health and safety until the time of delivery.   Abstrak Artikel ini mengkaji tentang pelaksanaan tradisi “Tobatan” untuk ibu hamil ketika berusia tujuh bulan dengan membaca surat at-Taubah untuk memanjatkan do’a kepada ibu yang sedang mengandung. Peneliti ingin mengkaji asal usul serta pelaksanaannya, dimana “Tobatan” adalah sebuah istilah lain dari “mitoni”. Dengan mengkaji historis serta cara pelaksanaannya, peneliti menggunakan kajian pustaka serta wawancara dengan tokoh yang ada di kampung Sendang Asri. Dari hasil penelitian ini bahwa masyarakat Sendang Asri khususnya dusun 2 Umbulkadu melakukan tradisi “Tobatan” sudah cukup lama yang dibawa oleh salah satu tokoh Kiyai dari Jawa yang menetap di kampung tersebut dan pelaksanaan “Tobatan” dilakukan oleh tujuh orang untuk membaca surat at-Taubah dengan harapan agar ibu dan bayi yang sedang dikandung mendapatkan kesehatan serta keselamatan hingga waktu melahirkan. Kata Kunci: Mitoni; Surat at-Taubah; Tradisi Tobatan.