Abstract
Dunaliella salina merupakan mikroalga halotolerant yang mampu bertahan dan tumbuh pada kondisi lingkungan yang ekstrim. Upaya Dunaliella salina untuk bertahan adalah dengan meningkatkan produksi senyawa karotenoid serta senyawa lainnya. Tingkat salinitas yang tinggi, defisiensi Nitrogen, serta pengaruh suhu dan pencahayaan terbukti memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan Dunaliella salina serta meningkatkan produksi β-karoten. Tingginya kadar β-karoten memiliki hubungan erat terhadap peningkatan aktivitas sitotoksik Dunaliella salina terhadap sel kanker. Beberapa penelitian telah membuktikan (baik melalui uji invitro maupun invivo) bahwa Dunaliella salina baik yang dikultur pada media normal maupun hasil modifikasi mampu menghambat pertumbuhan sel kanker melalui beragam mekanisme. 9-Cis- β-Carotene (9CβC) merupakan jenis β-karoten yang banyak diproduksi secara alami oleh Dunaliella salina dan terbukti memiliki aktivitas sitotoksik lebih baik dibandingkan dengan β-karoten sintetik yang memiliki bentuk geometri All Trans β-Carotene (ATβC). Meskipun memiliki aktivitas sitotoksik, namun Dunaliella salina tetap aman dan selektif dalam menghambat pertumbuhan sel.