Jurnal Sains Farmasi & Klinis
Journal Information

ISSN / EISSN: 24077062 / 24425435
Published by:
Universitas Andalas
Total articles ≅ 285
Latest articles in this journal
Jurnal Sains Farmasi & Klinis, Volume 9, pp 265-270; https://doi.org/10.25077/jsfk.9.3.265-270.2022
Abstract:
Lead is harmful when its amounts in food are higher than the optimum. Plants with high levels of lead may trigger the generation of reactive oxygen species and eventually cell death. Our study aimed to assess lead distribution in rice plant leaves planted in Sukawening Village, Jatinangor District, West Bandung Regency, West Java. The rice plant leaves were collected each month until 4 months. The samples were dried and underwent wet destruction. Visible spectrophotometry with the addition of xylenol orange was employed to identify the lead metal in the samples, followed by a standard addition photometric titration method. Our results indicated that lead was identified in the samples since the plant was 1 month old as proven by the Pb-xylenol orange peak at 580 nm. The level of lead in the rice plant leaves were: 1st month (0.4118 mg/kg); 2nd month (0.5232 mg/kg); 3rd month (0.6206 mg/kg); and 4th month (0.5264 mg/kg). We concluded that the lead level in the rice plants is in the range of that required by the Verdict of the Director General of the National Agency of Drug and Food Control No. 03725/B/SK/89 about the Maximum Limit of Heavy Metal Contamination in Food.
Jurnal Sains Farmasi & Klinis, Volume 9, pp 255-264; https://doi.org/10.25077/jsfk.9.3.255-264.2022
Abstract:
Kanker payudara menjadi salah satu jenis kanker dengan penderita terbanyak baik di dunia maupun di Indonesia, Reseptor Estrogen Alfa (ER-α) menjadi target utama karena dapat mengatur transkripsi gen dan jalur persinyalan interseluler. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis afinitas dan kestabilan ikatan kompleks ligan senyawa turunan furanokumarin dengan reseptor estrogen alfa. Metode yang digunakan secara in silico atau komputasi yaitu penambatan molekuler menggunakan software AutoDock dan simulasi dinamika molekuler menggunakan software Gromacs. Hasil penambatan molekuler senyawa Bergamottin sebagai senyawa uji paling baik dengan nilai ∆G = -8,98 kkal/mol. Sedangkan ligan pembanding 4-Hydroxytamoxifen dengan nilai ∆G = -11,34 kkal/mol. Hal tersebut menunjukkan bahwa afinitas 4-Hydroxytamoxifen masih lebih baik daripada Bergamottin. Kestabilan ikatan ligan-reseptor dikonfirmasi dengan simulasi dinamika molekuler menunjukkan 4-Hydroxytamoxifen lebih stabil berikatan dengan ER-α berdasarkan parameter Root Mean Square Deviation (RMSD), Root Mean Square Fluctuation (RMSF), Radius of Gyration dan ikatan hidrogen. 4-Hydroxytamoxifen memiliki afinitas dan kestabilannya lebih baik dalam berikatan dengan reseptor estrogen alfa (ER-α)
Jurnal Sains Farmasi & Klinis, Volume 9, pp 271-276; https://doi.org/10.25077/jsfk.9.3.271-276.2022
Abstract:
ABSTRAK Suppositoria merupakan sediaan obat dengan cara penggunaan khusus, yang mengharuskan pasien memiliki pengetahuan tentang cara penggunaan suppositoria yang benar. Penelitian ini bertujuan melihat perbedaan tingkat pengetahuan penggunaan suppositoria sebelum dan sesudah diberikan edukasi. Penelitian ini merupakan suatu penelitian analitik, pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Sampel penelitian didapatkan dari 43 responden yang merupakan pasien rawat jalan yang menebus resep suppositoria di Depo Farmasi Rawat Jalan RSUP Dr. M. Djamil Padang. Teknik pengambilan data melalui pre-test/post-test design menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya dan edukasi melaui media leaflet. Analisis yang dilakukan menggunakan uji Wilcoxon. Hasil yang didapatkan pada saat pre-test tingkat pengetahuan responden yang dominan terdapat dalam kategori cukup 60,47% dan post-test yang dominan dalam kategori baik 90,70%. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna pada skor pengetahuan responden antara sebelum dan sesudah pemberian edukasi (p= 0,000). Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan skor pengetahuan pasien yang menggunakan suppositoria sebelum dan sesudah diberikan edukasi. Kata kunci: Pengetahuan; Edukasi; Suppositoria; Leaflet; Pre-test; Post-test ABSTRACT Suppositories are drug with a spesial way of use,with required the patients to have knowledge of how to use suppositories correctly. This research aim to study the difference in the level of knowledge in usage of suppositories before and after being given education. An analytical research, by purposive sampling.The research sample was obtained from 43 respondents who were outpatients who bought suppository prescription to Outpatient Pharmacy Depot, at Dr. M. Djamil public hospital in Padang. Data collection techniques through pre-test/post-test design using questionnaires that have been tested for validity and reliability and education through leaflet media (p=0.000). The analysis was carried out using Wilcoxon's test. The results obtained during the pre-test showed that the dominant respondent's level of knowledge was in the sufficient category 60.47% and the post-test dominant in the good category 90.70%. The results showed that there was a significant difference in the level of knowledge of respondents between before and after giving education through leaflet media (p= 0.000). It can be concluded that there are differences in the level of knowledge patients who use suppositories before and after being given education. Keyword: Knowledge; Education; Suppositories; Leaflet; Pre-test; Post-test
Jurnal Sains Farmasi & Klinis, Volume 9, pp 227-236; https://doi.org/10.25077/jsfk.9.3.227-236.2022
Abstract:
Meningkatnya kejadian resistansi antibiotik menyebabkan terbatasnya pilihan terapi antibiotik, sehingga berdampak terhadap morbiditas dan mortalitas pasien. Untuk mengendalikan resistansi antibiotik, maka dikeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No.8 Tahun 2015 tentang Program Pengendalian Resistansi Antimikroba (PPRA) di rumah sakit yang diharapkan dapat memperbaiki penggunaan antibiotik baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Kajian literatur ini bertujuan untuk mengetahui evaluasi penggunaan antibitoik secara kualitatif serta hambatan yang terjadi dalam penerapan PPRA pada beberapa rumah sakit di Indonesia. Metode pencarian literatur menggunakan Google Scholar dengan kriteria inklusi menggunakan algoritma Gyssen, merupakan artikel primer, artikel nasional bereputasi terakreditasi SINTA Ristekdikti dengan tahun publikasi 2015-2022. Berdasarkan hasil seleksi artikel, diperoleh 25 artikel yang akan dikaji. Hasil pengkajian menunjukkan 72% rasionalitas penggunaan antibiotik masih berada pada angka ≤60%. Rendahnya rasionalitas penggunaan antibiotik pada beberapa penelitian disebabkan penerapan PPRA yang tidak berjalan dengan baik, sehingga diperlukan sosialisasi dan pelatihan yang intensif serta kebijakan dalam penggunaan antibiotik di setiap rumah sakit.
Jurnal Sains Farmasi & Klinis, Volume 9, pp 277-284; https://doi.org/10.25077/jsfk.9.3.277-284.2022
Abstract:
Covid-19 (Corona Virus Disease-2019) merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus coronavirus 2 yang sangat mudah menular dan menyebabkan infeksi pada sistem pernafasan. Vaksinasi Covid-19 adalah salah satu upaya pencehagan penularan, dimana jenis vaksin yang diberikan kepada masyarakat ditetapkan oleh pemerintah. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh jenis vaksin Covid-19 terhadap kualitas hidup terkait kesehatan (HRQoL) di Kota Padang dan Pariaman. Penelitian dilakukan dengan menyebarkan dalam jaringan kuisioner generik WHOQOL-BREF yang berisi 26 pertanyaan pada bulan Juli – September 2022. Jenis vaksin merupakan variabel independen sedangkan data sosiodemografi responden yang meliputi jenis kelamin, usia, status perkawinan, pekerjaan, kota domisili, pendidikan terakhir, dan penyakit penyerta sebagai covariat. Kuisioner diolah secara statistik menggunakan SPSS versi 26 dengan analisis univariat. Vaksin Covid-19 yang diterima oleh responden yaitu Sinovac dan Sinopharm (inactivatedvirus), Moderna dan Pfizer (mRNA), serta Astra Zeneca (Non-Replicating Viral Vector). Kuisoner yang diisi secara lengkap oleh 418 responden didapatkan hasil dimana sebanyak 242 dan 81 responden menyatakan kualitas hidup terkait kesehatan mereka berstatus baik dan sangat baik, sedangakan 93 dan 2 repsonden menyatakan biasa dan buruk. Hasil uji statistik menunjukkan tidak terdapat pengaruh yang signifikan (p>0,05) antara jenis vaksin terhadap ke empat domain pada HRQoL. Namun, terdapat pengaruh yang signifikan (p<0,05) pada covariat yaitu status perkawinan, pekerjaan dan pendidikan terakhir terhadap semua domain pada HRQoL.
Jurnal Sains Farmasi & Klinis, Volume 9, pp 285-290; https://doi.org/10.25077/jsfk.9.3.285-290.2022
Abstract:
Tablet salut enterik Ketoprofen adalah obat yang beredar luas di Indonesia. Digunakan untuk mengatasi nyeri arthiritis tulang, rematik dan demam. Namun, sejauh ini uji disolusinya secara spesifik belum tersedia dalam farmakope manapun. Uji disolusi termasuk parameter yang harus diperhatikan untuk mengetahui kualitas produk obat sediaan padat. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan dan memvalidasi metode pegujian disolusi dari tablet salut enterik ketoprofen. Profil disolusi diamati terhadap 3 produk tablet salut enterik ketoprofen yang beredar di kota Padang. Uji disolusi dilakukan dua tahap menggunakan 750 mL larutan HCl 0,1 N ( tahap asam) dan 1000 mL larutan dapar fosfat pH 6,8 dan 7,4 (tahap basa), alat tipe 1 (keranjang) dan tipe 2 (dayung) kecepatan 50 dan 75 rpm. Hasil uji disolusi selanjutnya ditentukan secara spektrofotometri UV. Metoda uji disolusi hyperdiscriminating diperoleh pada uji disolusi menggunakan alat tipe 1, kecepatan rotasi 75 rpm dan media disolusi 1000 mL dapar fosfat pH 6,8 dengan nilai Q45 ≥ 75%. Spesifiitas, linieritas (r = 0,9988), presisi (RSD = 1,12%) dan akurasi (recoveri = 95,7 - 97,6%) memenuhi syarat keberterimaan sesuai pedoman ICH dan USP. Uji disolusi yang dikembangkan dapat digunakan untuk tujuan pengawasan mutu tablet salut enterik ketoprofen .
Jurnal Sains Farmasi & Klinis, Volume 9, pp 245-254; https://doi.org/10.25077/jsfk.9.3.245-254.2022
Abstract:
Swamedikasi atau pengobatan sendiri tanpa resep dokter mengalami peningkatan saat pandemi COVID-19. Peningkatan ini mendorong pentingnya mengetahui gambaran pengetahuan, sikap dan tindakan (KAP) konsumen swamedikasi terutama yang mengalami gangguan sistem pernapasan saat pandemi COVID-19. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan kuesioner dan melakukan validitas terhadap instrumen yang akan digunakan untuk mengetahui KAP konsumen swamedikasi gangguan sistem pernapasan di apotek Kota Surabaya saat pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif survei yang dilakukan terhadap 201 responden di 15 apotek Kota Surabaya. Kuesioner KAP dikembangkan dengan pendekatan Health Belief Models (HBM) dan divalidasi menggunakan Confirmatory Factor Analysis (CFA). Penelitian ini menghasilkan 18 butir kuesioner (3 faktor masing-masing 6 butir kuesioner) dengan factor loading terbaik. Semua factor loading secara statistik signifikan dan menunjukkan nilai di atas 0.4. Nilai indeks ketepatan model ditunjukkan oleh RMSR = 0.032 , GFI = 0.874, TLI = 0.914 , CFI = 0.93 , dan RMSEA = 0.072. Realibilitas diukur dengan menggunakan rumus Construct Realibility (CR) dengan hasil masing-masing 0.819 (faktor pengetahuan), 0.855 (faktor sikap) dan 0.860 (faktor tindakan). Kuesioner KAP pada penelitian ini merupakan instrumen yang valid dan reliabel untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap dan tindakan konsumen swamedikasi gangguan pernapasan selama pandemi COVID-19.
Jurnal Sains Farmasi & Klinis, Volume 9, pp 221-226; https://doi.org/10.25077/jsfk.9.3.221-226.2022
Abstract:
Hemophilia is a common hereditary coagulation blood disorder due to the deficiency activity of clotting factors. Hemophilia is divided into two, namely hemophilia A and hemophilia B. Among all treatments, standard half-life (SHL) and extended half-life (EHL) factor replacement products are the most commonly used. This study aimed to review real-world evidence on the comparison of SHL and EHL. A literature search was conducted in PubMed and google scholar published from 2017 to 2021. There were 10 articles that met the criteria. Based on the synthesis results, the total proportion of patients using EHL factor concentrates for both on‐demand and prophylactic factor replacement therapy increased. Recent evidence reveals that EHL may reduce the number of infusions, increase factor trough levels, and substantially decrease the annual bleeding rate. Efficacy-wise, EHLs unquestionably have better performances than SHLs; however, the EHL products seem to be too expensive to be utilized as the primary standard of care for hemophilia. However, the economic aspect of the replacement factor switching still required more in-depth studies.
Jurnal Sains Farmasi & Klinis, Volume 9, pp 291-301; https://doi.org/10.25077/jsfk.9.3.291-301.2022
Abstract:
Edukasi menggunakan video dan kartu pengingat minum obat merupakan intervensi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kepatuhan penggobatan menuju keberhasilan terapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi edukasi menggunakan video dan kartu pengingat minum obat terhadap kepatuhan penggunaan antihipertensi pada pasien rawat jalan di Puskesmas Tangerang Selatan-Banten. Penelitian menggunakan rancangan Randomized Controlled Trial (RCT) dengan melibatkan 160 responden, terdiri dari kelompok kontrol (80 responden) dan intervensi (80 responden). Data Kepatuhan penggobatan dan tekanan darah terkontrol dinilai dari pengisian kuesioner Morisky Medication Adherence Scale (MMAS-8) dan rekam medik. Tingkat kepatuhan antar kelompok dianalisis menggunakan Uji Mann-Whitney sedangkan pengaruh intervensi dianalisis menggunakan Uji Wilcoxon. Sebelum Intervensi ada perbedaan signifikan antar kelompok mengenai karakteristik demografi responden, karakteristik klinis, dan gaya hidup. Intervesi apoteker melalui video edukasi dan kartu pengingat minum obat berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kepatuhan skor MMAS-8 (p:0.000) dengan kepatuhan dengan tingkat tinggi sebesar 7,5%, kepatuhan sedang sebesar 77,5% dan kepatuhan rendah sebesar 15%. Intervensi ini juga secara signifikan menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik (p:0.000,TDS/TDD=-15,44 mmHg/-5,12 mmHg).
Jurnal Sains Farmasi & Klinis, Volume 9, pp 237-244; https://doi.org/10.25077/jsfk.9.3.237-244.2022
Abstract:
Pegagan (Centella asiatica L.) is a herbal plant used in dermatology that has activity in treating skin diseases and skin lesions such as excoriations, burns, hypertrophic scars, antioxidants, anti-aging, skin whitening, and as a cosmetic ingredient. This review aims to collect data regarding the activity of Centella asiatica herb extracts in dermatology in both preclinical and clinical trial identification is done by searching literature through media Science Direct and Google Scholar using the keywords ''Centella asiatica'', ''Gotu kola'', ''dermatology'', ''cosmetics'', and ''whitening''. The search was based on the inclusion and exclusion criteria that had been set. The literature results show that the chemical constituents of Centella asiatica, such as asiaticoside, madecassoside, asiatic acid, and madecassic acid, are phytochemicals that play an essential role in the pharmacological activity of Centella asiatica in dermatology as a treatment and skin care. In both preclinical and clinical tests, it was shown that administration of Centella asiatica was capable of proliferating fibroblasts, activating the Smads pathway, increasing collagen synthesis, reducing metalloproteinase activity by increasing collagen deposition, and reducing melanin content in melanocytes so that it can modulate melanogenesis by inhibiting the expression of tyrosinase mRNA.