Coution : Journal of Counseling and Education
Journal Information
EISSN: 27466787
Published by:
Institut Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon
Total articles ≅ 32
Latest articles in this journal
Published: 28 February 2022
Coution : Journal of Counseling and Education, Volume 3, pp 65-70; https://doi.org/10.47453/coution.v3i1.602
Abstract:
Kesulitan anak dalam belajar menjadi hal yang harus diperhatikan bagi setiap guru dan orang tua. Setiap anak pasti pernah mengalami kesulitan belajar menulis hal ini sangat sering dialami anak ketika pertama kali belajar menulis. Tetapi jika anak usia 7 tahun ke atas belum bisa menulis dengan baik dan benar perlu di identifikasi permasalahan yang anak alami agar anak terstimulus dengan baik. Anak yang tidak belum bisa menulis bukan berarti anak malas dan memiliki kecerdasan yang rendah tetapi anak perlu diajarkan sesuai permasalahan yang dialami. Di TK Istiqomah ini terdapat satu anak yang mengalami disleksia dysgraphia yang perlu diajarkan dengan baik dan benar agar anak tumbuh dan berkembangn sesuai dengan usianya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang menjawab pertanyaan peneliti apa, siapa, dimana, dan bagaimana suatu peristiwa atau pengalaman terjadi hingga akhirnya dikaji secara mendalam untuk menentukan pola-pola yang muncul pada peristiwa tersebut.
Published: 28 February 2022
Coution : Journal of Counseling and Education, Volume 3, pp 28-40; https://doi.org/10.47453/coution.v3i1.621
Abstract:
Penulisan ini bertujuan untuk membahas Inovasi dalam Layanan Bimbingan dan Konseling Pada Siswa di Masa Pandemi Covid-19. Penulisan ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi kepustakaan (library reserach). Teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis konten. Hasil penulisan ini merupakan penerapkan pelayanan bimbingan dan konseling daring, yang memerlukan sebuah inovasi dan media yang terstandar dan disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik hingga ketersediaan teknologi yang dapat menunjangnya. Inovasi layanan bimbingan dan konseling daring yang efektif yang dapat dilakukan pada masa dan pasca pandemi COVID-19 antara lain: Sinema Konseling Moda Daring, Keefektifan Peran Konselor Sebaya di Masa Pandemic covid-19, Youthmanual, Cybercounseling (Website/situs, Cyber counseling berbasis E-mail, Cyber counseling berbasis Chat, Instant Messaging dan Jejaring Sosial, Video conferencing), Layanan bimbingan klasikal/bimbingan kelompok melalui google classroom, Kotak Curhat pada Google Form untuk Layanan Individual, Kemudahan Asesmen BK dengan Google Form. Sehingga dengan adanya inovasi layanan bimbingan dan konseling di masa pandemi covid-19 masih bisa berjalan efektif.
Published: 28 February 2022
Coution : Journal of Counseling and Education, Volume 3, pp 10-18; https://doi.org/10.47453/coution.v3i1.697
Abstract:
Lembaga Pemasyarakatan merupakan tempat untuk Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) untuk menjalani masa hukuman atau pembinaan, Lembaga Pemasyarakatan memiliki banyak sekali program pembinaan yang sangat bermanfaat bagi Warga Binaan sendiri. Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang dapat melaksanakan program-program tersebut mereka sudah menjalani masa hukuman 2/3 masa hukumannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana program pembinaan kemandirian dalam mengembangkan keterampilan Warga Binaan, Apa saja manfaat pengembangan keterampilan ini bagi Warga Binaan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar di Lapas Kelas IIB Probolinggo, pengumpulan data dilakukan dengan menekankan sumber data lapangan sebagai data primer dan data literatur sebagai data sekunder. Penulis melakukan pengambilan subjek sebagai bahan penelitian ini berdasarkan metode purposive sampling, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Pelaksaan pelatihan yang ada di Lapas Kelas II B Probolinggo dapat berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan program kemandirian yang telah disusun oleh Lapas Probolinggo. Tujuan lain dari adanya program kemandirian Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) ini agar program kerja tersebut dapat memberikan bekal keterampilan sehingga keahlian yang telah dimiliki oleh Warga Binaan nantinya dapat menopang kehidupan setelah keluar nanti, baik nantinya membuka lapangan kerja baru dalam dunia perbengkelan, bekerja dipabrik dan sebagainya.
Published: 28 February 2022
Coution : Journal of Counseling and Education, Volume 3, pp 1-9; https://doi.org/10.47453/coution.v3i1.601
Abstract:
Saat ini PSD menjadi kebutuhan penting bagi konseli untuk menata kehidupannya menuju masa yang akan datang. Akan tetapi pada kenyataanya, PSD masih belum menjadi prioritas utama dalam dunia pendidikan. Bagaimana praktisi BK memfasilitasi dan mengkaji kebermanfaatan PSD akan menentukan tempat dan peran PSD di dalam kurikulum pendidikan. PSD sebagai satu rangkaian dalam kurikulum merupakan hal penting bagi pendidikan itu sendiri, terutama bagi perkembangan pribadi sosial peserta didik/konseli. Dengan mengetahui letak PSD dalam pendidikan, maka kita dapat menata bagaimana PSD dapat diletakkan bersama-sama dalam kurikulum bimbingan dan konseling, serta dapat dijadikan sebuah panduan dalam pengembangan pembelajaran berbasis PSD dalam konteks yang lebih luas. Tujuan penelitian ini adalah bagaimana membawa PSD masuk dalam kurikulum pendidikan dengan pengembangan sebuah model kurikulum berbasis personal & social education. Melalui pendekatan eksperimen yang di uji cobakan pada tingkat satuan pendidikan SMP di Kota Tomohon, penelitian ini mempertegas pengaruh PSD pada konsep kurikulum bimbingan konseling, khususnya dalam meningkatkan karakteristik peserta didik/konseli pada aspek spiritual, moral dan sosial.
Published: 28 February 2022
Coution : Journal of Counseling and Education, Volume 3, pp 49-57; https://doi.org/10.47453/coution.v3i1.603
Abstract:
Bimbingan konseling Islam memasuki dunia digital dalam menghadapi era baru untuk memberikan layanan secara humanis kepada klien secara virtual. Perubahan pola dan model bimbingan konseling Islam dalam memasuki era baru ini menjadi tantangan yang sangat dinamis, hal ini agar tetap menumbuhkan nilai spritualitas di tengah era digitalisasi. Peluang dan tantangan terbesarnya adalah teknologi informasi yang sangat cepat dalam konseling lewat berbagai aplikasi, sehingga lebih mudah dihadapi dan juga sebaliknya sangat rentan terkena dampaknya kembali. Merespon era media baru ini, bimbingan konseling Islam menerapkan model cybercounseling ataupun e-counseling sebagai bentuk solusi perubahan. Penelitian ini menggunakan kajian pustaka. Adapun metode pustaka dengan mengumpulan sumber-sumber literatur penelitian berupa laporan penelitian di dalam jurnal ilmiah saat ini yang dianggap relevan. Langkah ini dilakukan dengan menelusuri sejumlah penelitian terdahulu tentang kontestasi bimbingan konseling Islam era media baru. Ini dilakukan untuk mengetahui posisi penelitian ini. Di samping itu, peneliti juga melihat dikusi yang berkembang mengenai bimbingan konseling Islam dalam literatur buku-buku untuk mendukung data primer. Problematika yang dialami oleh klien dan masyarakat dalam hal rohaniyah serta mentalitas menjadi lebih mudah untuk direspon dengan adanya media sebagai bentuk konseling digital ataupun virtual. Prospek bimbingan konseling Islam semakin terbuka lebar dan luas untuk mengisi posisi sebagai konselor baik secara luring maupun secara daring. Peluang dan tangan pada bimbingan konseling Islam diharapkan mampu secara agresif-inovatif menyambut peluangnya, sekaligus mampu direspon secara kuratif-edukatif dalam menghadapi tantangannya. Sehingga, para konselor Bimbingan konseling Islam sudah sangat adaptif dalam menghadapi dunia era media baru dengan segala kompleksitasnya. Eksistensi bimbingan konseling Islam tetap menjadi pilihan arus utama masyarakat maupun klien dalam menyelesaikan problematika kehidupannya di era media baru.
Published: 28 February 2022
Coution : Journal of Counseling and Education, Volume 3, pp 19-27; https://doi.org/10.47453/coution.v3i1.607
Abstract:
Dewasa ini pekerjaan merupakan bagian terpenting dari kehidupan remaja. Untuk meningkatkan kematangan karir yang baik remaja harus mencapai tugas perkembangan. Sepenuhnya remaja belum mampu memilih jenjang karir sesuai dengan bakat, minat secara mandiri. Salah satu Indikator kematangan karir siswa mampu merencanakan karir, menentukan pilihan pekerjaan serta dapat mengatasi hambatan dalam bekerja. Tujuan penelitian ini membentuk kematangan karir secara modelling agar dapat menentukan pilihan karir secara optimal. Penelitian ini menggunakan teknik modelling dapat dilakukan melalui observasi kepada individu sebagai model live and symbolic. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi. Responden dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI berjumlah lima siswa di SMK Farmasi YPBB Cirebon. Hasil penelitian ini menggambarkan kemandirian siswa dalam memilih pekerjaan diketahui melalui hasil percobaan wawancara kerja dengan beberapa pihak perusahaan melalui HRD didukung dengan peningkatan pengetahuan melalui tayangan video karir hal ini dibuktikan dapat meningkatkan kematangan karir siswa serta keyakinan dalam memutuskan pekerjaan yang dipilih dengan konsekuensi ketidak cocokan yang akan terjadi dikemudian hari. Dengan demikian siswa setelah diberi layanan karir lebih memandirikan dalam setiap mengambil keputusan karir.
Published: 28 February 2022
Coution : Journal of Counseling and Education, Volume 3, pp 41-48; https://doi.org/10.47453/coution.v3i1.606
Abstract:
Adanya berbagai permasalahan yang terjadi pada siswa-siswi SMA dimasa pandemi Covid-19 menyebabkan kesulitan dalam beradaptasi tentang pembelajaran daring sehingga berpengaruh dalam kemandirian belajar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan kemandirian belajar siswa SMA di masa pandemi Covid-19. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode ini bertujuan untuk memahami fenomena, peristiwa bahkan kejadian alamiah pada kondisi objek secara deskriptif terkait kemandirian belajar siswa di masa pandemi COVID-19. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Singkawang dengan subyek penelitian sebanyak 51 orang dari berbagai sekolah melalui teknik insidental sampling. Selama di lapangan, peneliti melakukan wawancara bebas terpimpin dengan subyek penelitian. Untuk menguji kevalidan data hasil penelitian, peneliti menggunakan teknik triangulasi dimana kemudian hasil data tersebut dianalisis menggunakan teknik Miles and Huberman (reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan dan verifikasi). Hasil penelitian diperoleh bahwa 38 orang siswa SMA di Kota Singkawang di masa pandemi Covid-19 memiliki kemandirian belajar yang baik sedangkan 13 orang lainnya kurang memiliki kemandirian belajar. Walaupun dari keseluruhan siswa sudah bisa secara mandiri mengatur proses pembelajarannya dengan sangat baik namun ada beberapa siswa yang masih belum mampu mengatur waktunya dengan baik dikarenakan rasa bosan, malas dan kerinduan untuk bersekolah secara langsung di kelas.
Published: 28 February 2022
Coution : Journal of Counseling and Education, Volume 3, pp 58-64; https://doi.org/10.47453/coution.v3i1.622
Abstract:
Setiap orang pasti memiliki pengalaman-pengalaman yang terjadi di masa lalunya entah pengalaman yang baik maupun pengalaman yang buruk, terkadang pengalaman buruk inilah yang kemudian menyebabkan dampak negatif bagi yang mengalaminya, sebagai contoh misalnya ketika kecil dibully oleh teman-temannya maka dampak dari ini seseorang akan merasa cemas dan takut ketika akan bersosialisasi terhadap teman-temannya karena yang mucul dipikirannya adalah masa lalunya dan takut akan terulang lagi. Fenomena-fenomena seperti ini yang kemudian menimbulkan gangguan stres pasca trauma atau disebut dengan Post Traumatic Stress Disorder (PTSD). PTSD ini merupakan gangguan psikologis yang dialami oleh orang-orang yang pernah mengalami kejadian-kejadian yang buruk misalnya, pemerkosaan, pelecehan, bencana alam, pembullyan dll. Untuk menyembuhkan atau mengurangi gangguan tersebut perlu dilakukan terapi konseling maupun pengobatan. Secara umum terapi psikoanalisis adalah teknik menganalisis terhadap aktivitas bawah sadar manusia, psikoanalis juga merupakan pengetahuan psikologi yang menitikberatkan kepada faktor-faktor psikis yang membentuk perilaku seseorang dan pentingnya pengalaman-pengalaman pada masa kecil dalam membentuk perilaku ketika dewasa. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh terapi psikoanalisis ini terhadap seseorang yang mengalami Post Traumatic Stress Disorder (PTSD).
Published: 31 August 2021
Coution : Journal of Counseling and Education, Volume 2, pp 54-66; https://doi.org/10.47453/coution.v2i2.379
Abstract:
Pola pembelajaran online memberikan perhatian khusus bagi para pendidik seperti guru untuk bisa memberikan layanan yang komprehensif terhadap anak berkebutuhan khusus. Tujuan dalam penelitian ini adalah memberikan informasi kepada guru Bimbingan dan Konseling agar bisa memberikan layanan psikoedukasi di tengah pandemi Covid-19 kepada anak berkebutuhan khusus. Serta memberikan pengetahuan untuk para orang tua dengan melihat studi kasus dalam penelitian ini bahwa anak-anak berkebutuhan khusus ternyata ada yang mampu mengembangkan potensinya, dalam hal ini menjadi dorongan agar setiap orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus agar tetap semangat dan mempunyai pandangan yang optimis terhadap masa depan anak tersebut. Metode yang digunakan adalah metode studi literatur. Penulis melakukan pengumpulan data produktif. Teori yang mendukung menjadi sumber informasi lengkap bagi penulis.
Published: 30 August 2021
Coution : Journal of Counseling and Education, Volume 2, pp 30-38; https://doi.org/10.47453/coution.v2i2.375
Abstract:
Masa remaja (adolesence) merupakan masa transisi dimana remaja memiliki rasa keraguan akan peran yang harus dilakukannya. Dengan kata lain status remaja merupakan status yang dapat memberikan manfaat untuk mereka agar dapat hidup mandiri tanpa bantuan orang lain dengan melakukan hal-hal yang baru yang berguna untuk mengembangkan kemampuan dirinya. Hal ini membuat karakteristik remaja sedang dalam masa pencarian identitas atau pencarian jati diri menjadi rentan untuk menimbulkan permasalahan. Salah satu perilaku remaja yang kerap menjadi permasalahan adalah tindakan perilaku menyimpang seperti memukul, menendang, menampar dan memanggil teman dengan sebutan hewan. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran kekerasan verbal dan non verbal perilaku remaja. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif deskriptif dengan populasi dalam penelitian ini adalah remaja yang berumur 13–16 tahun berjumlah 314 remaja dan sampel penelitian berjumlah 31 orang dengan menggunakan teknik pengambilan sampel probability sampling Hasil penelitian memberikan gambaran bahwa kekerasan verbal-nonverbal yang dialami oleh remaja negeri Wakal usia 13-16 tahun adalah kekerasan verbal dengan skor rata-rata 87.9%.