Jurnal Youth Ministry

Journal Information
ISSN: 23383046
Total articles ≅ 47

Latest articles in this journal

William Gunawan
Jurnal Youth Ministry, Volume 4, pp 127-141; https://doi.org/10.47901/jym.v4i2.448

Abstract:
Karier merupakan satu dari tiga masalah besar yang harus diperhatikan dalam pelayanan kaum muda. Banyak kaum muda yang tidak mendapat panduan perihal bagaimana mengaitkan antara visi dan misi hidup mereka secara profesional dengan iman mereka di dalam Kristus. Hal tersebut menunjukkan bahwa pem­bahasan dan perhatian terhadap perkembangan karier belum menjadi fokus dalam pelayanan pemuda remaja di Indonesia. Dalam konteks tersebut, tulisan ini disajikan untuk memberikan suatu pengantar bagi para pelayan kaum muda maupun kaum muda untuk memahami berbagai aspek dan ruang lingkup yang perlu diperhatikan dalam memikirkan karier profesional. Delapan aspek dari teori roda karier (career wheel) Norman E. Amundson akan dipaparkan dalam tulisan ini. Delapan aspek tersebut adalah keterampilan-keterampilan, minat-minat, nilai-nilai hidup, tipe kepribadian, orang-orang yang berperan dalam kehidupan, pembelajaran, pengalaman kerja dan pengalaman hidup, serta peluang karier. Tulisan ini diakhiri dengan pemaparan terkait langkah praktis bagi individu dan pelayan kaum muda dalam kaitan dengan pergumulan pemilihan karier.
Michael Dhimas Anugrah
Jurnal Youth Ministry, Volume 4, pp 151-161; https://doi.org/10.47901/jym.v4i2.449

Abstract:
Melibatkan Orang Tua dalam Pelayanan Kaum Remaja
Evans Garey
Jurnal Youth Ministry, Volume 4, pp 109-119; https://doi.org/10.47901/jym.v4i2.447

Abstract:
Identitas Diri Remaja: Persepsi Diri Remaja terhadap Domain Kehidupan, Pentingnya Tuhan, dan Religiositas
Jevin Sengge
Jurnal Youth Ministry, Volume 4, pp 163-171; https://doi.org/10.47901/jym.v4i2.421

Abstract:
Permasalahan utama dari kaum muda di gereja adalah kaum muda tidak mendapatan pemuridan yang baik untuk menjadi murid Kristus. Karena tidak dimuridkan dengan baik, kaum muda memiliki pemahaman yang dangkal tentang Tuhan dan kekristenan, terjebak dalam dosa, bahkan meninggalkan gereja. Hal tersebut dapat terjadi karena gereja tidak berfokus pada jemaat sebagai subjek yang perlu dirawat atau dimuridkan, namun gereja lebih fokus menjadikan dirinya sebagai lembaga Event Organizer (EO) yang kurang berelasi. Artikel ini akan membahas tentang pemuridan yang relasional sebagai salah satu kunci pemuridan kaum muda. Pemuridan relasional kepada kaum muda harus memenuhi empat kriteria relasi, yaitu loving, caring, modeling, dan corporate. Dengan melakukan pemuridan relasional, seorang pelayan kaum muda dapat menjadi rekan yang memuridkan kaum muda dalam perjalanan rohani mereka.
Virginia Gunawan
Jurnal Youth Ministry, Volume 4, pp 89-101; https://doi.org/10.47901/jym.v4i2.445

Abstract:
Masa remaja adalah masa transisi sekaligus masa yang menentukan masa depan. Di masa remaja, mereka menerima berbagai tawaran dan kesempatan untuk mengambil keputusan. Apabila mereka tidak memiliki dasar kedewasaan yang cukup, mereka bisa jatuh ke dalam keputusan yang membawa dan menjebak mereka pada krisis identitas, misalnya kecanduan pornografi, narkoba, seks bebas, dan sebagainya. Permasalahan tersebut dapat dialami semua remaja, termasuk remaja Kristen yang tidak memiliki dasar yang kuat untuk mengidentifikasi dirinya sebagai remaja yang sudah memiliki identitas dalam Kristus. Artikel ini akan memaparkan tentang bagaimana membimbing remaja untuk menemukan identitas di dalam Kristus melalui sudut pandang teologi, psikologi dan budaya remaja. Pemaparan diakhiri dengan pemaparan tiga prinsip penting dalam pelayanan kaum muda, yaitu menciptakan lingkungan yang penuh kebenaran, membantu remaja melalui fase moratorium, dan menjadi panutan atau model.
Ivan Christian
Jurnal Youth Ministry, Volume 4, pp 121-124; https://doi.org/10.47901/jym.v4i2.455

Abstract:
Inter-Generational Youth Ministry
Ronny Christian
Jurnal Youth Ministry, Volume 4, pp 25-35; https://doi.org/10.47901/jym.v4i1.440

Abstract:
Sebuah penelitian etnografi menunjukkan bahwa rohaniwan kaum muda bukanlah tokoh yang banyak disebut ketika responden penelitian mengungkapkan tentang bagaimana komunitas gereja membentuk mereka. Meskipun hasil penelitian tersebut tidak berkesimpulan bahwa peran rohaniwan kaum muda tidak vital dalam pelayanan kaum muda, temuan penelitian itu mendorong youth pastor untuk memikirkan ulang perannya dalam pelayanan kaum muda. Tulisan ini bertujuan untuk membahas keberadaan youth pastor sebagai pribadi yang tidak hanya bertindak sebagai pemberi makna rohani dalam kegiatan kaum muda di gereja, namun juga sebagai pribadi yang memuridkan kaum muda bagi Kristus. Tulisan ini menawarkan sebuah pendekatan teologis yang dapat menjadi dasar bagi rohaniwan kaum muda yang ingin menjadi pembuat murid bagi Kristus. Selain itu, tulisan ini diakhiri dengan sebuah penjelasan tentang rangkaian proses yang perlu dilalui seorang youth pastor untuk dapat memuridkan kaum muda.
Jonathan Prasetia
Jurnal Youth Ministry, Volume 4, pp 5-17; https://doi.org/10.47901/jym.v4i1.438

Abstract:
Konsep Religious Affections Jonathan Edward dalam konteks Pelayanan Pastoral Kaum Muda Gereja Injili
Johannes Lie Han Ing
Jurnal Youth Ministry, Volume 4, pp 59-70; https://doi.org/10.47901/jym.v4i1.443

Abstract:
"Mendengar" sebagai Pelayanan Pendampingan bagi Kaum Muda
Vivian Januari
Jurnal Youth Ministry, Volume 4, pp 45-57; https://doi.org/10.47901/jym.v4i1.442

Abstract:
Kaum Muda sebagai Gereja: Suatu Tinjauan Teologis terhadap Peranan Gereja bagi Penumbuhan Spiritualitas Kaum Muda
Back to Top Top