Logista - Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat
Journal Information

ISSN / EISSN: 25796283 / 2655951X
Published by:
Universitas Andalas
Total articles ≅ 228
Latest articles in this journal
Published: 30 June 2022
Logista - Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat, Volume 6, pp 15-19; https://doi.org/10.25077/logista.6.1.15-19.2022
Abstract:
Aroma dan citarasa menjadi parameter yang sering dipergunakan oleh konsumen dalam menilai tingkat kualitas produk kopi. Aroma dan citarasa pada kopi dipengaruhi proses pengolahan dan mutu bahan baku (buah kopi). Fermentasi dan sangrai merupakan tahapan proses yang paling penting dan berpengaruh terhadap aroma dan citarasa produk kopi. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta dari UPP. Catur Paramitha sebagai mitra kerja dalam pelaksanaan program Matching Fund tahun 2021. Selain itu untuk meningkatkan aroma, citarasa dan kualitas biji kopi dan kopi bubuk yang dihasilkan oleh mitra. Pelaksanaan kegiatan pengabdian ini menggunakan metode survey, transfer teknologi dan keterampilan, wawancara, pelatihan, dokumentasi dan evaluasi program. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa peserta yang terlibat mendapatkan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang pengolahan kopi secara fermentasi kering terkendali dari aspek suhu dan waktu fermentasi. Melalui proses fermentasi kering yang terkendali dapat meningkatan kualitas biji kopi dan kopi bubuk yang dihasilkan terutama dari parameter aroma dan citarasa. Bagaimanapun, faktor lingkungan terutama suhu yang rendah, kelembaban tinggi serta cuaca yang tidak menentu menjadi penghalang selama melakukan proses pengeringan biji kopi. UPP. Catur Paramitha lebih banyak melakukan penyangraian kopi dengan tingkat sedang (middle roasting). Kata kunci: Metode pengolahan, fermentasi terkendali, kopi arabika, citarasa, evaluasi sensoris ABSTRACT Aroma and flavor is part of the quality parameter as consideration for the consumer for acceptance of coffee products. The aroma and flavor are affected by the processing method as well as the quality of the raw material. Fermentation and roasting are the most critical procedure that can contribute to the aroma and flavor of the coffee product. The purposes of this community service are to educate and increase the knowledge and skill of the member and staff of UPP. Catur Paramitha and to increase the aroma, flavor, and quality of the coffee beans and the coffee product. The method was used in this activity are survey, transfer knowledge and skill, interview, training, documentation, and evaluation to assess the success of the activities. The result showed that the participants and staff of UPP. Catur Paramitha who processed the beans obtained knowledge and skill a processing coffee with dried fermentation mainly in controlled temperature and duration fermentation. On the other hand, they can increase the aroma, flavor, and sensories quality of the coffee by improving the process especially the use of the dried fermentation method. The environment is one of the challenges during the drying of the coffee beans due to low temperature and high humidity. They used more middle roasting to produce a coffee powder. However, the level of quality and degree of roasting is defending on the economic consumer levels. Keywords: Processing methods, control fermentation, arabica coffee, flavour, sensories evaluation
Published: 30 June 2022
Logista - Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat, Volume 6, pp 188-195; https://doi.org/10.25077/logista.6.1.188-195.2022
Abstract:
Peternakan burung puyuh merupakan salah satu sumber pendapatan bagi masyarakat khususnya di Desa Besuk Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang. Beberapa keterbatasan yang dihadapi oleh mitra peternak burung puyuh yaitu pemanfaatan limbah kotoran burung puyuh yang belum memiliki nilai ekonomis, mahalnya harga dan terbatasnya konsentrat untuk burung puyuh, serta belum adanya teknologi tepat guna dalam pengembangan produk samping dari peternakan burung puyuh secara berkelanjutan. Salah satu upaya penyelesaian permasalahan yang dihadapi adalah melakukan pengembangan ekonomi sirkular secara sinergis melalui pendampingan biokonversi limbah kotoran ternak dengan memanfaatkan larva black soldier fly (BSF). Tujuan kegiatan pendampingan dalam pengabdian masyarakat ini adalah melakukan penanganan limbah kotoran burung puyuh berbasis larva BSF dan upaya pemanfaatan larva BSF sebagai bahan tambahan pakan ternak burung puyuh afkir. Kegiatan pendampingan dikemas dalam Program Kuliah Kerja yang dilakukan oleh beberapa mahasiswa tingkat sarjana dari Jurusan Teknik Pertanian Universitas Jember. Tahapan pendampingan terdiri atas praktik budidaya larva BSF menggunakan media tumbuh kotoran burung puyuh, pemberian larva BSF untuk pakan ternak tambahan, dan kalkulasi pemberian pakan ternak berbasis larva BSF terhadap produksi telur burung puyuh afkir. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa penanganan limbah kotoran burung puyuh menggunakan larva BSF mudah diaplikasikan serta mampu memberikan nilai tambah terhadap kegiata peternakan puyuh yaitu mengurangi pemakaian pakan ternak buatan, serta kotoran maggot dapat dimanfaatkan sebagai campuran pupuk organik. Adapun produksi telur puyuh afkir yang menggunakan pakan buatan dan pakan maggot BSF tidak menunjukkan perbedaan signifikan. Secara umum, penggunaan larva BSF pada peternakan puyuh mampu mendukung penerapan ekonomi sirkular sebagaimana yang diinginkan sesuai tujuan pendampingan ini.
Published: 30 June 2022
Logista - Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat, Volume 6, pp 143-151; https://doi.org/10.25077/logista.6.1.143-151.2022
Abstract:
Dalam hal pembangunan desa terdapat beberapa faktor-faktor yang mendukung pembangunan desa berjalan dengan lancar, salah satunya Pemerintah Desa. Sebagai akibatnya, pemerintah desa harus memiliki tata kelola pemerintahan yang baik, karena pemerintahan desa sebagai fondasi pembangunan nasional. Tata kelola pemerintah desa yang baik, dimulai dengan komitmen aparatur desa untuk menertibkan administrasi desa, pengarsipan administrasi desa, memiliki mekanisme pelayanan yang sesuai standar pelayanan, dan penyusunan profil desa dan peta potensi ekonomi desa selanjutnya pemerintah desa membuat landasan hukum terbentuknya Perdes dan penataan lembaga kemasyarakatan. Metode kegiatan adalah pengembangan keterampilan dengan melakukan penyuluhan dan pelatihan berupa penyampaian dan pemberian materi dan materi kepada peserta kegiatan. Selain itu juga dilakukan demonstrasi dan praktek bagaimana mengumpulkan data, menyusun data, melaksanakan tata cara pengarsipan dan menata penatausahaan data desa. Hasil kegiatan pengabdian berupa tersedianya peta, profil dan penatausahaan data ekonomi dan pembangunan desa. Berdasarkan hasil evaluasi pemahaman dan keterampilan aparat desa setelah mengikuti pelatihan dan pendampingan penyusunan penatausahaan data desa diketahui rata-rata tingkat pemahamannya sebesar 87%. Hal ini menunjukkan bahwa peserta telah memahami dan memahami materi tentang pemerintahan desa. Kata kunci: Profil desa, peta potensi ekonomi, pemerintahan desa, permendagri no. 12 tahun 2007, administrasi ekonomi ABSTRACT In terms of village development, several factors support village development to run smoothly, one of which is from the Village Government. As a result, village governments must have good governance, because village governance is the foundation of national development. Good village government governance, starting with the commitment of village officials to bring order to village administration, filing village administration, having a service mechanism that is by service standards, and compiling village profiles and maps of village economic potential. The method of activity is skill development by conducting counseling and training in the form of delivering and providing material to activity participants. In addition, demonstrations and practices were also carried out to collect data, compile data, carry out archiving procedures and organize village data administration. The results of the service are the availability of maps, profiles, and administration of economic data and village development. Based on the evaluation of the understanding and skills of village officials after attending training and assistance in compiling village data, it is known that the average level of understanding is 87%. This shows that the participants have understood and understood the material about village governance. Keywords: Village profile, map of economic potential, village government, permendagri 12 tahun 2007, economic administration
Published: 30 June 2022
Logista - Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat, Volume 6, pp 167-170; https://doi.org/10.25077/logista.6.1.167-170.2022
Abstract:
COVID-19 merupakan jenis penyakit baru yang harus diwaspadai karena penyebaran wabah tersebut berlangsung sangat cepat. Sistem imun yang lemah seringkali menyebabkan virus akan lebih mudah menginfeksi seseorang, sebab itu perlu adanya upaya dalam meningkatkan sistem imun tubuh. Pelatihan diberikan kepada masyarakat umum yang dalam hal ini bersedia diberikan pengarahan secara online via zoom meeting. Dalam pelatihan ini, peserta diberikan materi tentang COVID-19 dan cara pengolahan permen jahe. Tujuan dilakasanakannya pengabdian ini adalah untuk menghasilkan produk berupa permen jahe sebagai peningkat imunitas tubuh dimasa pandemi yang juga dapat dijadikan sebagai wirausaha baru bagi masyarakat sehingga dapat meningkatkan nilai ekonomi. Permen jahe yang dihasilkan dalam pelatihan ini bertekstur kenyal menyerupai jeli, memiliki rasa manis disertai sensasi hangat yang berasal dari jahe. Pelatihan ini berjalan dengan lancar dan memberikan dampak positif berdasarkan hasil post-test yang menunjukan peningkatan pengetahuan peserta pelatihan tentang cara mengolah permen jahe yang bermanfaat bagi imunitas tubuh di masa pandemi. Kata kunci: Permen jahe, pandemi, imunitas ABSTRACT COVID-19 is a new type of disease to watch out for because the spread of the outbreak is very fast. A weakened immune system often causes the virus to more easily infect a person, therefore there needs to be efforts in improving the body's immune system. Training is given to the general public who in this case are willing to be briefed online via zoom meeting. In this training, participants were given material about COVID-19 and how to process ginger candy. The purpose of this devotion is to produce products in the form of ginger candy as an increase in body immunity in the pandemic period which can also be used as a new entrepreneur for the community so as to increase economic value. Ginger candy produced in this training chewy texture resembles jelly, has a sweet taste accompanied by a warm sensation derived from ginger. This training runs smoothly and has a positive impact based on post-test results that show an increase in the knowledge of trainees on how to process ginger candy that is beneficial for immunity in pandemic times. Keywords: Gingger candy, pandemic, immunity
Published: 30 June 2022
Logista - Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat, Volume 6, pp 76-81; https://doi.org/10.25077/logista.6.1.76-81.2022
Abstract:
Pada tahun sebelumnya yaitu 2020 tim pengabdian masyarakat UNP telah memberikan pelatihan kepada para isteri petani semangka tentang pengolahan semangka afkir menjadi beberapa produk makanan dan minuman seperti Nata de Citrullus dan olahan lainnya yaitu selai, sirup, permen jely dan puding yang bahan dasarnya adalah semangka afkir. Seiring waktu berjalan, beberapa bulan belakangan ini sudah dilakukan evaluasi terhadap pengabdian tahun 2020 yang lalu, ternyata ada respon yang baik dari para ibu-ibu isteri petani semangka tersebut yakni para ibu tersebut mempunyai keinginan yang kuat untuk secara kontinu memproduksiny. Dari 25 orang yang kami latih ditahun 2020 ada sekitar 15 orang benar-benar serius untuk menekuni usaha dibidang pengolahan semangka afkir ini dan mereka juga sudah mencoba membuat kelompok kecil UMKM, namun sampai saat ini usahanya belum berjalan dengan lancar dikarenakan 1) minimnya modal untuk melengkapi peralatan usaha 2). kurangnya pengetahuan tentang managemen pengelolaan usaha dan managemen pemasaran serta packaging produk. 3) masih rendahnya jiwa enterpreneurship. Target yang dicapai pada program ini adalah peningkatan kewirausahaan dan daya saing kelompok petani, peningkatan kapasitas produksi dan perluasan pemasaran produk olahan semangka afkir. Harapannya olahan semangka afkir ini dapat dijadikan icon nagari Kapelgam, dan produk ini bisa dijadikan oleh-oleh khas dari Pesisir Selatan yang nantinya bisa dijual ditempat objek-objek pariwisata Pesisir Selatan seperti : di Jembatan Akar - Bayang, Carocok Painan, Wisata Bahari Kawasan Mandeh dan objek wisata lainnya serta target jangka panjangnya bisa didistribusikan di seluruh indonesia . Kata kunci: Pendampingan, managerial, UMKM, Afkir, Kapelgam ABSTRACT In the previous year, 2020, the UNP community service team had provided training to the wives of watermelon farmers on processing rejected watermelons into several food and beverage products such as Nata de Citrullus and other preparations, namely jam, syrup, jelly candy and pudding, the basic ingredients of which were rejected watermelon. Of the 25 people we trained in 2020, there are around 15 people who are really serious about pursuing this business in the field of processing this rejected watermelon and they have also tried to create a small group of MSMEs, but until now their business has not run smoothly due to 1) lack of capital to complete business equipment 2). lack of knowledge about business management and marketing management and product packaging. 3) the spirit of entrepreneurship is still low. The targets achieved in this program are increasing entrepreneurship and competitiveness of farmer groups, increasing production capacity and expanding marketing of processed watermelon products. It is hoped that this rejected watermelon can be used as an icon of the Kapelgam village, and this product can be used as a typical souvenir from the South Coast which can later be sold at South Coast tourism objects such as: at the Akar-Bayang Bridge, Carocok Painan, Mandeh Marine Tourism and other tourist objects and long-term targets can be distributed throughout Indonesia. Keywords: Mentoring, managerial, UMKM, Afkir, Kapelgam
Published: 30 June 2022
Logista - Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat, Volume 6, pp 132-136; https://doi.org/10.25077/logista.6.1.132-136.2022
Abstract:
Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberdayakan masyarakat Desa Permata Baru agar mampu melakukan budidaya tanaman pada lahan terbatas menggunakan metode hidroponik sederhana untuk dapat memenuhi kebutuhan gizi keluarga. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Permata Baru Kecamatan Inderalaya Utara Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan. Metode yang digunakan adalah penyampaian materi hidroponik, media tanam, nutrisi dan tahapan budidaya sayuran hidroponik. Untuk mengetahui kemampuan ibu-ibu dilakukan praktek langsung budidaya sayuran. Luaran dari kegiatan pengabdian ini adalah kelompok masyarakat di Desa Permata Baru mampu melakukakan budidaya sayuran dengan metode hidroponik sederhana secara 1] mandiri, 2] mampu menyediakan sayuran untuk konsumsi rumah tangga sebagai upaya peningkatan gizi keluarga, dan 3] mampu melakukan budidaya tanaman khususnya sayuran dengan metode hidroponik secara kontinyuitas. Hasil dari kegiatan pengabdian ini ibu-ibu kelompok wanita tani Permata Hijau mampu memproduksi sayuran antara lain Pakcoy putih, Selada merah, Selada hijau, Pakcoy hijau, Pakcoy merah, Caisim, Bayam merah dan Sawi pagoda dengan metode hidroponik sederhana Kata Kunci: Pemberdayaan, budidaya, hidroponik, lahan terbatas ABSTRACT The objective of this community service activity was to empower the people of Permata Baru Village to cultivate plants on limited land using a simple hydroponic method in order to meet family nutritional needs. This activity was carried out in Permata Baru Village, North Inderalaya District, Ogan Ilir Regency, South Sumatra. The method used was by giving courses of hydroponic material, planting media, nutrition and stages of hydroponic vegetable cultivation. Direct hydroponic practice for vegetable cultivation was also carried out to sharpen the participants’ skills. The output of this service activity was that community groups in Permata Baru Village could carry out vegetable cultivation using a simple hydroponic method 1] independently, 2] to produce vegetables for household consumption as an effort to improve family nutrition, and 3] to cultivate plants, especially vegetables with continuous hydroponic method. Through this service activity, it was resulted that women farmer groups in Permata Hijau were able to produce vegetables, including white bok choy, red lettuce, green lettuce, green bok choy, red bok choy, choy sum, red spinach and tatsoi using a simple hydroponic method. Keywords: Empowerment, cultivation, hydroponic, limited land
Published: 30 June 2022
Logista - Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat, Volume 6, pp 176-180; https://doi.org/10.25077/logista.6.1.176-180.2022
Abstract:
Dampak tekanan sosial dan ekonomi akibat pandemi Covid-19 memicu hal positif. Salah satunya motivasi untuk bertahan (coping strategy) secara ekonomi berupa efisiensi atau sumber pendapatan baru. Wujudnya berupa tumbuhnya usaha kecil yang terutama digerakkan kaum perempuan. Berdasarkan analisis situasi ditemukan adanya usaha rintisan atau UKM yang berbasis pengolahan pangan lokal di RW 05 Kampung KB Kelurahan Gandul, Kecamatan Cinere, Depok, Jawa Barat. Namun keterbatasan pengetahuan menjadikan usaha rintisan ini belum berkembang padahal potensial. Sehubungan dengan hal ini, dibutuhkan program peningkatan keterampilan dalam hal pengemasan dan pelabelan produk pangan sehingga memiliki nilai jual yang lebih baik. Adapun tahapan pelaksanaan program meliputi pelatihan dan pendampingan dengan muatan materi pengemasan pangan, pelabelan pangan serta materi penunjang lainnya seperti aspek kesehatan dan keamanan pangan olahan. Kegiatan telah berdampak positif bagi masyarakat sasaran yaitu tampilan produk menjadi lebih menarik dan lebih tahan lama sekaligus memperhatikan peraturan pelabelan pangan dan aspek keamanan pangan. Melalui pengetahuan dan implementasi pengemasan yang menarik dan pelabelan sesuai ketentuan serta memperhatikan aspek keamanan pangan mendorong UKM yang dirintis ini mulai menjual di toko-toko daring yang sudah ada. Kata kunci: Pengemasan pangan, pelabelan pangan, pangan lokal, kewirausahaan ABSTRACT The Covid-19 pandemic affected not only people’s health but also their social and economic. But on the other side has triggered positive things. One of them is a coping strategy by earning income from new small businesses. It helped the economic condition of the affected people. Initiated by women, small businesses for local food processing were growing. Based on the situation analysis, there were many new small businesses started. For instance, some new businesses or SME based on local food processing which is located at RW 05 Kampung KB, Gandul Cinere Village, Depok, West Java. However, limited knowledge makes this startup business not yet developed, even though it has potential. Therefore, an additional skill improvement program is needed such as packaging and labeling of food products so that they have a better selling value. The stages of program implementation include training and assistance for food packaging, food labeling, and other supporting issues such as health and safety aspects of processed food. The activity has had a positive impact on the targeted community, namely the appearance of the product becomes more attractive and more durable while paying attention to food labeling regulations and food safety aspects. Through knowledge and implementation of attractive packaging and labeling according to regulations and paying attention to food safety aspects, this SME started selling in existing online shops. Keywords: Food packaging, food labeling, local food, entrepreneurship
Published: 30 June 2022
Logista - Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat, Volume 6, pp 20-26; https://doi.org/10.25077/logista.6.1.20-26.2022
Abstract:
Riskesdas di tahun 2018 mencatat kejadian stunting nasional sebesar 17,7-42,6 %. Penyebab terjadinya stunting antara lain faktor pengetahuan, sikap dan perilaku ibu serta keluarga dalam pemberian makanan pendamping air susu ibu (MP ASI), pemberian ASI yang kurang tepat, penyakit infeksi, ketahanan dan keamanan pangan serta kebersihan air yang kurang. Tujuan abdimas untuk memberikan penyuluhan kepada ibu bayi dan balita di Kecamatan Tanara tentang pentingnya pengetahuan pemberian MP-ASI yang benar untuk pencegahan stunting dan gizi buruk. Pengabdian masyarakat dilakukan di Kecamatan Tanara. Jumlah responden Ibu bayi dan balita 40 orang berusia 20-45 tahun dengan usia bayi dan balita 6-24 bulan. Ibu bayi dan balita mengisi kuisioner pertanyaan, kemudian Tim Pengabdi memberikan penyuluhan tentang stunting serta pengetahuan mengenai pemberian MP-ASI yang baik dan contoh pembuatan MPASI yang benar. Setelah penyuluhan responden mengisi kuisioner kembali untuk mengukur pengetahuan tentang MP-ASI. Hasil nilai pengetahuan ibu bayi dan balita sebelum penyuluhan rata-rata 57,5%, setelah penyuluhan didapatkan rata-rata 80,1%. Terdapat peningkatan pengetahuan ibu bayi dan balita setelah penyuluhan sebesar 28,2 %. Peningkatan pengetahuan ibu mengenai nutrisi diharap akan memperbaiki praktek pemberian MP ASI sehingga dapat menurunkan kejadian stunting, perlunya peran pemerintah daerah melalui puskesmas dan posyandu untuk menggiatkan edukasi mengenai pemberian MP ASI yang benar. Kata kunci: Implementasi, makanan pendamping ASI, lokus, stunting ABSTRACT Basic Health Research Results Report in 2018 recorded a national incidence of stunting to 17,7-42,6 %. Factors that influence the occurrence of stunting were knowledge, attitude, and behavior of mother to prepare the complementary feeding, infection disease, food security and food safety. The objective was to provide counselling to mothers of infants and toddlers aged 6-24 months in Tanara District, Serang Regency during covid-19 pandemic, about knowledge in preparation the complementary feeding. A community counselling had conducted in Tanara District, Serang Regency, Banten Province in September 2020 amid the atmosphere of the Covid-19 pandemic, 40 respondents of infants and toddlers aged 6-24 months had been elected consecutively from 9 sub-districts. Respondents should fill out a questionnaire before and after the counselling about stunting and preparation of complementary feeding. The average of knowledge value results of respondents before and after counselling were 57.5% and 80.1% respectively. There is 28.2% increase in the knowledge before and after the counselling. Amid the Covid-19 pandemic the mothers of infants and toddlers in Tanara district still had passion to increase knowledge about stunting, however the role of local government is still needed to make the incidence of stunting lower by activating education about complementary feeding. Keywords: Implementation, complementary feeding, stunting
Published: 30 June 2022
Logista - Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat, Volume 6, pp 181-187; https://doi.org/10.25077/logista.6.1.181-187.2022
Abstract:
Hasil pelaksanaan penyuluhan dan pelatihan ditemukan permasalahan dari cerobong asap yang mitra gunakan menimbulkan polusi pada daerah sekitarnya. Kemudian Tim mencoba mengganti pengasapan tradisonal dengan mengunakan bahan bakar kayu yang langsung dibakar dengan mengunakan alat pirolisator melalui metode pengasapan cair, sehingga asap tidak muncul akibat pembakaran kayu. Permasalahan selanjutnya ditemukan pada mitra adalah kurangnya pemahaman tentang cara produksi produk pangan yang baik dan manajemen wirausaha mikro yang terintegrasi. Telah dilakukan penyuluhan cara produksi produk pangan yang baik (CPPB) dan manajemen wirausaha mikro yang terintegrasi untuk kedua mitra. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah penyuluhan, pelatihan dan pendampingan tentang pelaksanaan manajemen wirausaha. Kesimpulan dari pengabdian ini adalah telah dilaksanakan penyuluhan pembuatan desain pelabelan, pencetakan kemasan ikan Lele Asap dan pengurusan izin produksi (P-IRT) ditandai dengan telah diperoleh sertifikat P-IRT. Target yang hendak dicapai pada produk ikan asap yang dijual ke pasaran harus sesuai spesifikasi produk (SNI 2013) ikan asap. Kata kunci: Asap cair, ikan lele, P-IRT ABSTRACT The results of the implementation of counseling and training found problems from the chimney that partners use causing pollution to the surrounding area. Then the team tried to replace traditional smoking by using wood fuel which was directly burned using a pyrolysis device through the liquid smoking method, so that smoke did not appear due to burning wood. The next problem found in partners is the lack of understanding of how to produce good food products and integrated micro-entrepreneurial management. There has been counseling on how to produce good food products and integrated micro-entrepreneur management for both partners. The method used in this service was counseling, training and assistance on the implementation of entrepreneurial management. The conclusion of this service was that counseling has been carried out on the manufacture of labeling designs, printing of smoked catfish packaging and processing of production permits marked by having obtained Home Industry Products certificate. The target to be achieved on smoked fish products sold to the market must be in accordance with the product specifications (INS 2013) of smoked fish. Keywords: Catfish, liquid smoke, Home Industry Product (HIP)
Published: 30 June 2022
Logista - Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat, Volume 6, pp 108-113; https://doi.org/10.25077/logista.6.1.108-113.2022
Abstract:
Kegiatan pengabdian masyarakat yaitu pelatihan pembuatan es yoghurt talas beneng dilakukan oleh dosen Program Studi Teknologi Pangan, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dilakukan kepada masyarakat Kampung Ciborang, Desa Kadubeureum, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang yang diwakili oleh anggota UMKM Karisma Creativa. Talas beneng dipilih karena umbi indigenous Banten yang kaya akan pati dan serat pangan akan tetapi belum termanfaatkan. Es yoghurt talas beneng dipilih karena bisa berfungsi sebagai pangan sinbiotik yang dapat bermanfaat bagi kesehatan, akan tetapi harganya sangat terjangkau. UMKM Karisma Creativa adalah UMKM yang mengolah pangan lokal seperti keripik umbi-umbian sehingga cocok untuk dilakukan hilirisasi penelitian yoghurt talas beneng yang dilakukan oleh dosen Program Studi Teknologi Pangan Untirta. Tahapan yang dilakukan dalam kegiatan ini yaitu identifikasi masalah, survey ke tempat secara langsung, penyuluhan oleh narasumber, dan praktek langsung pembuatan es yoghurt talas beneng oleh masyarakat. Hasil yang diperoleh yaitu masyarakat Kampung Ciborang khususnya anggota UMKM Karisma Creativa sangat antusias dalam pelatihan dan diskusi. Hasil pelatihan ini diharapkan masyarakat Kampung Ciborang khususnya UMKM Karisma Creativa dapat mengembangkan pangan lokal indigenous Banten yang sehat dan dapat dipasarkan dengan harga terjangkau sehingga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat. Kata kunci: Kampung Ciborang Pabuaran, diversifikasi, talas beneng, yoghurt, peningkatan ekonomi ABSTRACT Training on making talas beneng yogurt ice, carried out by lecturers of the Food Technology Department, University of Sultan Ageng Tirtayasa, were conducted for the people of Ciborang Village, Kadubeureum Village, Pabuaran District, Serang Regency, represented by members of MSME Karisma Creativa. Talas beneng was chosen because the indigenous tuber of Banten is rich in starch and dietary fiber but has not been utilized yet. Taro Beneng yogurt ice was chosen because it can function as a synbiotic food that can be beneficial for health, but the price is very affordable. MSME Karisma Creativa is an MSME that processes local food such as tuber chips so that it is suitable for downstream research on talas beneng yogurt conducted by lecturers of the Food Technology Department Untirta. The stages carried out in this activity are identification of problems, direct site surveys, community service, and direct practice of making talas beneng yogurt ice by the community. The results obtained are that the people of Kampung Ciborang, especially members of MSME Karisma Creativa, are very enthusiastic in training and discussions. The results of this training are expected that the people of Kampung Ciborang, especially MSME Karisma Creativa, can develop local indigenous Banten food that is healthy and can be marketed at affordable prices so that it can improve the community's economy. Keywords: Ciborang Village Pabuaran, diversification, talas beneng, yoghurt, economic improvement