Refine Search

New Search

Results in Educare: Journal of Primary Education: 49

(searched for: container_group_id:(118623))
Page of 1
Articles per Page
by
Show export options
  Select all
Dini Urwatul Wustqo, Suryadi Suryadi
Published: 11 December 2022
Educare: Journal of Primary Education, Volume 3, pp 125-136; https://doi.org/10.35719/educare.v3i2.102

Abstract:
Distance learning in thematic learning Class IV at MI Nurul Ulum. Distance learning is learning without doing face-to-face, learning through google classroom, home study, zoom, video, and more. The purpose of this study is to analyze the problems of teachers in distance learning on thematic learning in Madrasah ibtidaiyah. This research method uses a qualitative approach and type of Field Research. Data collection techniques using observation, interviews, and documentation. While data analysis using Miles, Huberman, and Saldana analysis models of data condensation, data presentation, and conclusion drawing. Then wet, the data using triangulation methods and triangulation sources. The results of this study showed: 1.) The problems of teachers in distance learning in thematic learning in Madrasah ibtidaiyah Nuru Ulum are: the absence of supporting facilities, the absence of internet quota, and the absence of an internet network. 2) efforts to overcome the problems of teachers in distance learning in thematic learning Class IV MI Nurul Ulum, namely: teachers by going directly to the homes of students and students learning in groups by utilizing wifi at-home learners. Pembelajaran jarak jauh pada pembelajaran tematik kelas IV di MI Nurul Ulum. Pembelajaran jarak jauh adalah pembelajaran yang dilakukan tanpa melakukan tatap muka, pembelajaran melalui google classroom, rumah belajar, zoom, video dan lainnya. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis problematika guru dalam pembelajaran jarak jauh Pada Pembelajaran Tematik di madrasah ibtidaiyah. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian lapangan. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan analisis data menggunakan model analisis Miles, Huberman, dan Saldana kondensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Kemudian kebasahan data menggunakan triangulasi metode dan triangulasi sumber. Hasil penelitian ini menunjukkan: 1.) Problematika guru dalam pembelajaran jarak jauh pada pembelajaran tematik di madrasah ibtidaiyah Nuru Ulum yaitu: ketiadaan fasilitas yang menunjang, ketiadaan kuota internet dan ketiadaan jaringan internet. 2) Upaya untuk upaya mengatasi problematika guru dalam pembelajaran jarak jauh dalam pembelajaran tematik kelas IV MI Nurul Ulum yaitu: guru dengan mendatangi langsung kerumah peserta didik dan siswa belajar berkelompok dengan memanfaatkan wifi dirumah peserta didik.
Faiz Zatun Ni’Mah, Taufik Taufik
Published: 11 December 2022
Educare: Journal of Primary Education, Volume 3, pp 137-150; https://doi.org/10.35719/educare.v3i2.100

Abstract:
Religious-based extracurricular activities are extracurricular activities that contain Islamic activities as the development of Islamic educational materials carried out outside school hours. This study aims to analyze the design of religious-based extra-curricular activities in shaping the religious character of students in Madrasah ibtidaiyah institutions. This study uses a qualitative approach. While the type of research using field research (field research). Data collection techniques using observation techniques, interviews, and documentation. While the data analysis using qualitative analysis model Miles and Huberman and Saldana models consisting of data condensation, data presentation and conclusion. While the validity of the data using triangulated sources and triangulation techniques. The results of this study showed that: 1) the application of religious-based extracurricular activities in shaping the religious character of students in MI Miftahul Huda, namely: a) Diba'iyah Activities, B) Tahlil activities, and c) Shalawat Al-Banjari. 2) factors supporting religious-based extracurricular activities in shaping the religious character of students in MI Miftahul Huda, namely: a) self-motivation of students, B) enthusiastic students follow the activities, c) participation of parents, and d) support from extracurricular coaches. 3) factors inhibiting religious-based extracurricular activities in shaping the religious character of students in MI Miftahul Huda, namely: a) lack of understanding of parents, b) students are easily affected, c) limited supervision of the school. Kegiatan ekstrakurikuler berbasis keagamaan merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang memuat kegiatan-kegiatan islami sebagai pengembangan materi pendidikan islam yang dilaksanakan diluar jam sekolah. Kajian ini bertujuan untuk mengalisis tentang desain kegiatan ekstra kurikuler berbasis keagamaan dalam mebentuk karakter religius peserta didik di lembaga madrasah ibtidaiyah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Sedangkan jenis penelitian menggunakan field research (penelitian lapangan). Tehnik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan analisis data menggunakan model analisis kualitatif model Miles dan Huberman dan Saldana yang terdiri dari kondensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Sedangkan keabsahan data menggunakan teriangulasi sumber dan triangulasi tehnik. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1) Penerapan kegiatan ekstrakurikuler berbasis keagamaan dalam membentuk karakter religius peserta didik di MI Miftahul Huda yaitu: a) Kegiatan Diba’iyah, b) Kegiatan Tahlil, dan c) Shalawat Al-Banjari. 2) Faktor pendukung kegiatan ektrakurikuler berbasis keagamaan dalam membentuk karakter religius peserta didik di MI Miftahul Huda, yaitu: a) motivasi diri peserta didik, b) antusias peserta didik mengikuti kegiatan, c) partisipasi orang tua, dan d) dukungan dari pembina ekstrakurikuler. 3) Faktor penghambat kegiatan ektrakurikuler berbasis keagamaan dalam membentuk karakter religius peserta didik di MI Miftahul Huda, yaitu: a) Minimnya pemahaman orang tua, b) Peserta didik mudah terpengaruh, c) Terbatasnya pengawasan dari pihak sekolah.
Miguel Carlo Alfonso, Kathrina Datu, Miles Rumill Dinn Gigante, Arjay Santiano, Renzo Santilices,
Published: 11 December 2022
Educare: Journal of Primary Education, Volume 3, pp 219-246; https://doi.org/10.35719/educare.v3i2.132

Abstract:
COVID-19-induced school disruptions have created significant interruptions in education across the world. A correlational study, which aims to determine if parental participation affects parental stress and demographic profile and socio-economic characteristics alter the association between the two variables among parents of elementary students in a modular set-up, Participants in this study should be: (1) Participating in schools that use a modular design, (2) Parents of elementary students in public elementary schools, (3) Angeles City citizens, (4) respondents between 21 and 50 years old and (5) either male or female. Researchers have utilized a self-administered online survey, and some parts of the survey were performed via house-to-house and face-to-face methods. Based on the findings, no significant relationship was observed between PI and PS. This study have recommended interventions to lessen parents’ stress while maintaining a high level of involvement in their children’s schooling.
Iwan Kuswandi, Ahmad Yasid
Published: 11 December 2022
Educare: Journal of Primary Education, Volume 3, pp 175-196; https://doi.org/10.35719/educare.v3i2.123

Abstract:
This paper describes the externalization, objectivity, and internalization of schools of elementary fun school. This Islamic Elementary School (MIN 2) represents the Islamic schools, and the Christian Elementary School (SDK) Sang Timur Sumenep school represents Christian schools. This study used a case study to collect observational data, interviews, and documentation; the results of the research findings were analyzed using The Social Reality Construction of Peter L Berger's theory. The conclusion from the discussion above is the form of externalization carried out in the two schools above regarding a positive school culture. In contrast, in terms of objectivity, it can be seen from the excellent running in terms of Organizational Structure and Work Procedures (SOTK) there is clarity of discipline for both teachers and students. In terms of internalization, the moral and personality aspects of students are more excellent than the two schools. Fokus tulisan ini untuk mendeskripsikan bagaimana bentuk eksternalisasi, objektivasi dan internalisasi sekolah menyenangkan di sekolah MIN 2 Sumenep yang merupakan sekolah representasi agama Islam, dan sekolah SDK Sang Timur Sumenep, yang merupakan representasi sekolah Kristen. Penelitian ini menggunakan studi kasus, dengan metode pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi, hasil temuan penelitian dianalisa menggunakan teori Konstruksi Realias Sosial Peter L Berger. Kesimpulan dari pembahasan di atas, bahwa bentuk eksternalisasi yang dilakukan pada kedua sekolah di atas, dalam hal kultur sekolah yang positif, sedangkan dalam hal objektivasi terlihat dari berjalannya dengan baik dalam hal Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK), adanya kejelasan tata tertib baik bagi guru maupun siswa. Dalam hal internalisasi, aspek moral dan aspek kepribadian siswa sangat baik yang dimiliki oleh kedua sekolah tersebut.
Firman Aulia Ramadhan, Risanatih Maulida Putri
Published: 11 December 2022
Educare: Journal of Primary Education, Volume 3, pp 111-124; https://doi.org/10.35719/educare.v3i2.106

Abstract:
So far, writing learning in schools is still oriented to the number of numbers on the exam. At the same time, the process that takes place during writing activities is not paid attention to. This study aims to improve writing skills using the poster comment method. Using the poster comment method, students can increase creativity in making sentences. This is because this method used images that are appropriate to the age of class V students. The approach used in this research is a Mix-method research approach with the type of classroom action research (CAR). This study focuses on using the poster comment method to improve students' writing skills. This research took place in two cycles with four stages; planning, implementation, observation, and reflection. The results of this study indicate that: the implementation of the poster comment method in learning English lasts for two cycles with the theme of numbers. The grades VA increased by 31.2% in the technical aspect of writing, 46.5% in the grammar aspect, and 13.2% in the creativity aspect. Selama ini menulis yang berlangsung di sekolah masih berorientasi pada besarnya angka pada ujian saja. Sedangkan proses yang berlangsung selama kegiatan menulis diperhatikan.oleh karena itulah penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis menggunakan metode poster comment. Dengan penggunaan metode komentar poster, peserta didik dapat meningkatkan kreativitas dalam membuat kalimat. Hal ini karena dalam metode ini digunakan gambar yang sesuai dengan usia peserta didik kelas V. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mix-method dengan jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini lebih difokuskan pada penggunaan metode poster comment untuk meningkatkan kemampuan menulis peserta didik. Penelitian ini berlangsung selama dua siklus dengan empat tahapan; perencanaan, implementasi, pengamatan dan refleksi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Pelaksanaan metode poster comment dalam pembelajaran bahasa Inggris berlangsung selama 2 siklus dengan tema angka. 3 nilai siswa kelas V A mengalami peningkatan sebesar 31,2% pada aspek penulisan, 46,5% pada aspek tata bahasa dan 13,2% pada aspek kreativitas.
Fandrik Haris Setia Putra
Published: 11 December 2022
Educare: Journal of Primary Education, Volume 3, pp 151-174; https://doi.org/10.35719/educare.v3i2.122

Abstract:
Developing teaching materials that are integrated with Islamic values is a necessity. Therefore, one of the tasks of educators is to instill values. The integration of Islamic values can be applied to various learning, including Bahasa Indonesia learning that can be packaged in the form of Flipbook Maker-based digital teaching materials. This study aims: (1) to describe the validity and attractiveness of Bahasa Indonesia teaching materials integrated into Islamic values-based Flipbook Maker, (2) to determine the effectiveness of Indonesian teaching materials integrated into Islamic values-based Flipbook Maker. The method used is research and development of the Borg and Gall model with the following steps: (1) problem identification, (2) Information Collection, (3) Product Design, (4) design validation, (5) design improvement, (6) product testing, (7) product Revision (8) usage testing (9) Product Improvement (10) dissemination and implementation. The results of the expert validation test showed an average level of validity of 91.3%, with details of material validation of 90%, language validation of 96%, and design validation of 88%. Thus teaching materials are an excellent criterion. At the same time, the response of interest in teaching materials from educators is 88.6%, and 93.3% of learners with excellent standards. Posttest results showed that the average learning outcome of Group A was 76.18 while Group B was 64.71. The difference in learning outcomes between Group A and Group B was 11.47. At the same time, the analysis showed the value of GIS. (2-tailed) is 0.000 < 0.05 and t count > t table (5.607 > 2.120). Thus Bahasa Indonesia teaching materials integrated Islamic values based Flipbook Maker effective to use. Mengembangkan bahan ajar yang terintegrasi dengan nilai-nilai keislaman merupakan sebuah keniscayaan. Sebab, salah satu tugas pendidik adalah menanamkan nilai-nilai. Integrasi nilai-nilai keislaman dapat diterapkan ke dalam berbagai pembelajaran, termasuk pembelajaran Bahasa Indonesia yang dapat dikemas dalam bentuk bahan ajar digital berbasis Flipbook Maker. Penelitian ini bertujuan: (1) mendeskripsikan validitas dan kemenarikan bahan ajar Bahasa Indonesia terintegrasi nilai-nilai keislaman berbasis Flipbook Maker, (2) mengetahui efektifitas bahan ajar Bahasa Indonesia terintegrasi nilai-nilai keislaman berbasis Flipbook Maker. Metode yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan model Borg and Gall dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) identifikasi masalah, (2) pengumpulan informasi, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) perbaikan desain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk (8) Uji coba pemakaian (9) penyempurnaan produk (10) deseminasi dan implementasi. Hasil uji validasi ahli menunjukkan tingkat rata-rata validitas 91,3% dengan rincian validasi materi 90%, validasi bahasa 96%, dan validasi desain 88%. Dengan demikian bahan ajar berada pada kriteria sangat baik. Sementara respons kemenarikan bahan ajar dari pendidik 88,6% dan peserta didik 93,3% dengan kriteria sangat baik. Hasil posttest menunjukkan rata-rata hasil belajar kelompok A sebesar 76,18 sedangkan kelompok B sebesar 64,71. Selisih perbedaan hasil belajar antara Kelompok A dan Kelompok B adalah 11,47. Sedangkan hasil analisis menunjukkan bahwa nilai sig.(2-tailed) adalah 0,000 < 0,05 dan t hitung > t tabel (5,607 > 2,120). Dengan demikian bahan ajar Bahasa Indonesia terintegrasi nilai-nilai keislaman berbasis Flipbook Maker efektif untuk digunakan.
Agus Miftakus Surur, Fitri Khoirun Nikmah, Dewi Rizqi Ilyana Nuzula, Lu’Lu’Im Mansyuroh, Choirum Minatun Hasanah
Published: 11 December 2022
Educare: Journal of Primary Education, Volume 3, pp 197-218; https://doi.org/10.35719/educare.v3i2.107

Abstract:
Today's school-age children are also affected by technological developments that target other groups. The natural growth process of school-age children can be disrupted due to the use of gadgets. For this reason, it is necessary to have a motivation to learn so they can still carry out learning activities well. This study attempts to explain the relationship between student learning motivation and the intensity of using gadgets and student learning outcomes to explain the effect of using gadgets on student motivation and learning outcomes. This study uses a quantitative approach involving data in the form of numbers. The instruments used are questionnaires and documentation. Through a questionnaire, data will be obtained in the form of numbers which are then analyzed using an application. At the same time, documentation is used to support processes related to research. This study obtained the results that there was a significant relationship between the use of gadgets and students' learning motivation. This motivation is evidenced by a questionnaire or questionnaire submitted to students, namely as respondents, after being tested for correlation. With the results shown from the results of this study, it is hoped that the use of gadgets is more directed and guided so that the motivation given can increase student enthusiasm in participating in learning. Anak usia sekolah masa kini ikut terkena imbas perkembangan teknologi, yang juga menyasar kalangan lain. Proses tumbuh kembang alami anak usia sekolah dapat terganggu akibat penggunaan gadget. Untuk itu, perlu adanya motivasi belajar sehingga mereka tetap dapat melakukan aktivitas pembelajaran dengan baik. Penelitian ini berusaha menjelaskan keterkaitan motivasi belajar siswa dengan intensitas penggunaan gadget dan hasil belajar siswa, menjelaskan pengaruh pengaruh penggunaan gadget terhadap motivasi dan hasil belajar siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang melibatkan data berupa angka-angka. Instrumen yang digunakan berupa angket dan dokumentasi. Melalui angket, akan diperoleh data berupa angka-angka yang kemudian dianalisis dengan menggunakan aplikasi, sedangkan untuk dokumentasi digunakan untuk mendukung proses yang terkait dengan penelitian. Penelitian ini memperoleh hasil bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan gadget dengan motivasi belajar siswa. Hal ini dibuktikan dengan angket atau kuesioner yang diajukan kepada siswa yakni sebagai responden setelah di uji berkorelasi. Dengan hasil yang ditunjukkan dari hasil penelitian ini, diharapkan penggunaan gadget lebih diarahkan dan dibimbing, sehingga motivasi yang diberikan dapat meningkatkan antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran.
Yusiana Yusiana, Indah Farida
Published: 14 April 2022
Educare: Journal of Primary Education, Volume 3, pp 79-94; https://doi.org/10.35719/educare.v3i1.99

Abstract:
To prevent the spread of COVID-19, the government has issued a learning policy to be carried out online (online). As implemented at Baiturrohman Elementary School, online learning is applied. This research uses a qualitative approach, and the type is a case study. Data collection techniques used participatory observation, structured interviews, and documentation—data analysis using data condensation, data presentation, and concluding. The validity of the data is source triangulation and technical triangulation. The results of this study indicate: (1) Planning the Recitation Method for Arabic Language Subjects in Online Learning at Baiturrohman Elementary School, namely: The teacher determines the goals according to the lesson plans, gives assignments according to the student's abilities, determines the types of assignments such as reading, writing, and practice. Provide instructions/resources in student books and several applications. The teacher provides time for the deadline for submitting assignments from 07.30 to 18.00 in Google Classroom. (2) Implementation of the Recitation Method on Arabic Language Subjects in Online Learning at Baiturrohman Elementary School, namely: Teachers provide guidance if they have difficulties, provide motivation to study at home, and support parents for children's learning at home; students do assignments at home independently. independent. (3) Evaluation of the Recitation Method on Arabic Subjects in Online Learning at Baiturrohman Elementary School, namely: Student assignments are written in spoken/written packages, sent in the form of photos/videos via Google Classroom, Teacher assessments via Google Classroom, Result assessment PH is done via a google form. Dalam upaya mencegah penyebaran covid-19, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan pembelajaran dilaksanakan secara dalam jaringan (daring), sebagaimana yang diterapkan di SD Baiturrohman diterapkan pembelajaran dalam jaringan (daring). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenisnya studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi partisipasif, wawancara terstruktur dan dokumentasi. Analisis data menggunakan kondensasi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Keabsahan datanya triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Perencanaan Metode Resitasi Pada Mata Pelajaran Bahasa Arab Dalam Pembelajaran Daring di Sekolah Dasar Baiturrohman yaitu: Guru menentukan tujuan sesuai RPP, memberikan tugas sesuai kemampuan siswa, menentukan jenis tugas seperti membaca, menulis dan praktek. Memberikan petunjuk/ sumber dibuku siswa dan beberapa aplikasi. Guru menyediakan waktu untuk batas pengumpulan tugasdari jam 07.30 sampai 18.00 di google classroom. (2) Pelaksanaan Metode Resitasi Pada Mata Pelajaran Bahasa Arab Dalam Pembelajaran Daring di Sekolah Dasar Baiturrohman, yaitu: Guru memberikan bimbingan jika mengalami kesulitan, memberikan motivasi semangat belajar di rumah dan pendampingan orang tua terhadap pembelajaran anak di rumah, peserta didik mengerjakan tugas dirumah secara mandiri. (3) Evaluasi Metode Resitasi Pada Mata Pelajaran Bahasa Arab Dalam Pembelajaran Daring di Sekolah Dasar Baiturrohman, yaitu: Tugas peserta didik dibuku paket berbentuk lisan/ tertulis, dikirim dalam bentuk di foto/video melalui google classroom, Penilaian guru melalui google clasroom, penilaian hasil PH dilakukan melalui google form.
Harpan Reski Mulia
Published: 14 April 2022
Educare: Journal of Primary Education, Volume 3, pp 1-16; https://doi.org/10.35719/educare.v3i1.75

Abstract:
This paper aims to explore the supporting and inhibiting factors in the effort to integrate character education in akidah akhlak subjects at MIN 11 Aceh Tenggara. This study uses a qualitative method with a narrative approach and data collection techniques of interview, observation, and documentation; then, the data is analyzed using the methods developed by Miles and Huberman, namely data reduction, data presentation, and data verification. This study shows that the supporting factor for integrating character education in aqidah moral learning at MIN 11 Aceh Tenggara is the availability of learning media in the form of focus and Madrasah residents who work together to supervise all students, both outside and inside the Madrasah environment. The inhibiting factors are the limitations of Madrasah infrastructure in the form of no mosque or prayer room, family support, and social media and games that have an influence on student character. Tulisan ini bertujuan untuk mengeksplorasi faktor pendukung dan penghambat dalam upaya pengintegrasian pendidikan karakter pada mata pelajaran akidah akhlak at MIN 11 Aceh Tenggara. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan naratif dan teknik pengumpulan data wawancara, observasi dan dokumentasi, kemudian data dianalisis dengan metode yang dikembangkan Miles dan Huberman, yaitu reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Penelitian ini menunjukkan bahwa, faktor pendukung pengintegrasian pendidikan karakter dalam pembelajaran Akidah Akhlak MIN 11 Aceh Tenggara adalah kesedian media pembelajaran berupa infocus dan warga Madrasah yang bersinergi untuk mengawasi semua siswa, baik di luar maupun di dalam lingkungan Madrasah. Adapun faktor penghambatnya adalah keterbatasan prasarana Madrasah berupa tidak ada Masjid atau musala, dukungan keluarga, dan media sosial dan game memberikan pengaruh terhadap karakter siswa.
Abdurrahman Abdurrahman, Ahmadi Ahmadi, Aulia Mustika Ilmiani
Published: 14 April 2022
Educare: Journal of Primary Education, Volume 3, pp 95-110; https://doi.org/10.35719/educare.v3i1.105

Abstract:
This study aims to determine the process of implementing PJOK learning in limited face-to-face learning during the Covid-19 pandemic in class V MIN 2 Palangka Raya City. This type of research is qualitative with case studies. Data collection techniques by observation and interviews. Meanwhile, data analysis uses descriptive data analysis. The results of this study show that:1) planning for sports and health physical education learning during the Covid-19 pandemic in MIN 2 Palangka Raya City: Teachers plan the PJOK class V learning program, develop the Annual Program, carry out Semester Program activities, carry out learning plans in the learning syllabus, distribute effective weeks.2) Implementation of Sports and Health Physical Education learning in MIN 2 Palangka Raya City, namely: development of the Annual Program into the Learning Implementation Plan, carrying out Semester Program activities, implementation of learning plans in the learning syllabus, online teaching, and learning process activities teachers explain teaching materials, apply learning methods. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pelaksanaan pembelajaran PJOK pada PTM terbatas pada masa pandemi covid-19 di kelas V MIN 2 Kota Palangka Raya. Jenis penelitian ini yaitu kualitatif dengan studi kasus. Tehnik pengumpulan data dengan observasi dan wawancara. Sedangkan analisis data menggunakan analisis data deskriptif. Hasil penelitian ini menungjukkan, bahwa: 1) perencanaan pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan masa pandemi Covid-19 Di MIN 2 Kota Palangka Raya: Guru merencanakan program pembelajaran PJOK kelas V, pengembangan Program Tahunan, melaksanakan kegiatan-kegiatan Program Semester, melaksanakan rencana pembelajaran dalam silabus pembelajaran, pendistrisbusian minggu efektif. 2) Pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan di MIN 2 Kota Palangka Raya, yaitu: pengembangan Program Tahunan ke dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, melaksanakan kegiatan-kegiatan Program Semester, melaksanakan rencana pembelajaran dalam silabus pembelajaran, dalam kegiatan proses belajar mengajar secara daring guru menjelaskan materi ajar, menerapkan metode pembelajaran.
Diana Rahmayanti, Hartono Hartono
Published: 14 April 2022
Educare: Journal of Primary Education, Volume 3, pp 35-48; https://doi.org/10.35719/educare.v3i1.97

Abstract:
This study examines Javanese Krama's learning in improving students' ability to speak politely at MIMA 35 Nurul Ulum Ambulu. This research approach is a descriptive qualitative approach, and the type of research used is phenomenology. Data collection techniques using interviews, observation, and documentation. While the data analysis using the model of Miles, Huberman, and Johnny Saldana consists of data condensation, data presentation, and conclusion. The results of this study are 1) Planning for learning the Javanese Krama language to improve the ability of students to speak politely at MIMA 35 Nurul Ulum Ambulu, namely: the teacher prepares a Learning Implementation Plan, prepares to memorize material for the Javanese Krama language vocabulary for students. 2) Implementation of Javanese Krama language learning in improving the ability of students to speak politely at MIMA 35 Nurul Ulum Ambulu, namely: opening, core, and closing activities. Then the habit of using Javanese manners during learning hours and outside the classroom. 3) Evaluation of Javanese Krama language learning in improving the ability of students to speak politely at MIMA 35 Nurul Ulum Ambulu, namely: in the classroom using daily questions, PTS and PAS. Meanwhile, habituation outside of learning hours is by assessing students' speech and manners. 4) The implications of learning Javanese Krama in improving the ability of students to speak politely at MIMA 35 Nurul Ulum Ambulu have a positive impact on students becoming accustomed to using Javanese Krama when communicating with teachers both in attitude and speech. Penelitian ini mengkaji mengenai pembelajaran bahasa Jawa Krama dalam meningkatkan kemampuan peserta didik berbicara sopan santun di MIMA 35 Nurul Ulum Ambulu. Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif dan jenis penelitian yang digunakan adalah fenomenologi. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedangkan analisis data menggunakan model Miles, Hubermen dan Johnny Saldana terdiri dari kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini adalah 1) Perencanaan pembelajaran bahasa Jawa Krama dalam meningkatkan kemampuan peserta didik berbicara sopan santun di MIMA 35 Nurul Ulum Ambulu, yaitu: guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, menyiapkan materi hafalan kosa kata bahasa Jawa Krama bagi peserta didik. 2) Pelaksanaan pembelajaran bahasa Jawa Krama dalam meningkatkan kemampuan peserta didik berbicara sopan santun di MIMA 35 Nurul Ulum Ambulu, yaitu: kegiatan pembuka, inti, dan penutup. Kemudian pembiasaan berbahasa jawa krama didalam jam pembelajaran dan diluar kelas. 3) Evaluasi pembelajaran bahasa Jawa Krama dalam meningkatkan kemampuan peserta didik berbicara sopan santun di MIMA 35 Nurul Ulum Ambulu, yaitu: di dalam kelas menggunakan soal harian, PTS dan PAS. Sedangkan, pembiasaan di luar jam pembelajaran yaitu dengan penilaian berkaitan dengan tutur kata dan sikap sopan santun peserta didik. 4) Implikasi pembelajaran bahasa Jawa Krama dalam meningkatkan kemampuan peserta didik berbicara sopan santun di MIMA 35 Nurul Ulum Ambulu membawa dampak positif pada peserta didik menjadi terbiasa menggunakan bahasa Jawa Krama saat berkomunikasi dengan guru baik dalam sikap dan tutur kata.
Rif’An Humaidi, Amelia Vikri Laili
Published: 14 April 2022
Educare: Journal of Primary Education, Volume 3, pp 17-34; https://doi.org/10.35719/educare.v3i1.76

Abstract:
English Corner extracurricular activities are one of the choices for students to be able to learn English with more fun. Through the English Corner extracurricular program, the Madrasah provides provisions for its students to face the era of the industrial revolution 4.0. The purpose of this research is to add insight and to know the mechanism of the English corner extracurricular through the development, implementation, assessment, and evaluation of the English corner extracurricular in the 4.0 revolution era at MI Roudlotul Ulum Banyuwangi. This type of research is qualitative research with a descriptive design. Data collection techniques using interviews, observation, and documentation. Data analysis used the concept of Miles and Huberman. The validity of the data was measured by means of triangulation of sources and techniques. The results showed that 1). The development of the English corner extracurricular in facing the 4.0 industrial revolution pays attention to human resources, needs, infrastructure, talents, and interests. 2). The implementation of the English corner extracurricular is almost the same as learning in general and is made more relaxed so that it is more comfortable in its implementation. 3). This English corner extracurricular assessment uses a written manual assessment, after which it is recapitulated and entered into the Digital Report Card Application (ARD). 4). This English corner extracurricular evaluation is carried out every six months or at the end of the semester, taking into account the development and implementation that was carried out in the previous semester. Kegiatan ekstrakurikuler English Corner menjadi salah satu pilihan peserta didik untuk dapat mempelajari Bahasa Inggris dengan lebih menyenangkan. Melalui program ekstrakurikuler english corner, Madrasah tersebut memberikan bekal kepada siswanya untuk menghadapi era revolusi industri 4.0. Tujuan penelitian ini untuk menambah wawasan serta mengetahui mekanisme ekstrakurikuler english corner melalui pengembangan, pelaksanaan, penilaian, dan evaluasi ekstrakurikuler english corner pada era revolusi 4.0 di MI Roudlotul Ulum Banyuwangi. Jenis penelitian ini ialah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan konsep Miles dan Huberman. Keabsahan datanya diukur dengan cara triangulasi sumber dan teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1). Pengembangan ekstrakurikuler english corner dalam menghadapi revolusi industri 4.0 ini memperhatikan sumber daya manusia, kebutuhan, sarana prasarana, bakat dan minat. 2). Pelaksanaan ekstrakurikuler english corner hampir sama dengan pembelajaran pada umumnya dan dibuat lebih santai agar lebih nyaman dalam penyelenggaraannya. 3). Penilaian ekstrakurikuler english corner ini menggunakan penilaian manual yang tertulis, setelah itu direkap dan dimasukkan dalam Aplikasi Raport Digital (ARD). 4). Evaluasi ekstrakurikuler english corner ini dilakukan setiap 6 bulan sekali atau pada akhir semester, dengan memperhatikan pengembangan dan pelaksanaan yang telah dilakukan pada semester sebelumnya.
Syamsi Rega Virgi Wulandari, Jasuli Jasuli
Published: 14 April 2022
Educare: Journal of Primary Education, Volume 3, pp 49-64; https://doi.org/10.35719/educare.v3i1.103

Abstract:
Learning is a process of interaction that occurs between teachers and students. The learning process requires a way or method so that interaction occurs reciprocally and can achieve the desired learning goals. This research uses a descriptive qualitative approach, and the type of research is a case study. Data collection techniques using observation, interviews, and documentation. While the data analysis with an interactive analysis model (interactive analysis)—the validity of this research data uses the triangulation technique. The results of this study indicate (1) Planning for STAD Type Cooperative Learning Methods in Fiqh Subjects at MIMA 42 Wuluhan, namely: The teacher makes a Learning Implementation Plan (RPP), makes observation sheets and score assessment sheets, choose learning media, makes materials and questions. group and individual assignments, and designing study groups. (2) Implementation of STAD Type Cooperative Learning Method in Fiqh Subjects at MIMA 42 Wuluhan: Initial activity: the teacher explains the material that will be given to students. The core activities are: The teacher explains the method to be used, divides students into several groups, plays videos as material, asks students to observe pictures/videos of people, and discusses the material in the video. And all groups present the results of their discussions. Closing activities, namely: providing reinforcement to the material presented by students, the teacher and students reciting prayers, and the teacher planning follow-up learning. (3) Evaluation of STAD Type Cooperative Learning Method in Class Fiqh Subjects at MIMA 42 Wuluhan Jember, namely: Evaluation of observation and performance (demonstration) on group performance. Meanwhile, individual evaluation is in the form of homework (PR). Pembelajaran adalah proses interaksi yang terjadi antara guru dan peserta didik. Dimana dalam proses pembelajaran membutuhkan cara atau metode agar supaya interakasi terjadi secara timbal balik dan bisa mencapai tujuan pembelajaran yang dinginkan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dan jenis penelitian studi kasus. Tehnik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan analisis data dengan model analisis interaktif (interactive analysis). Keabsahan data penelitian ini menggunakan teknik trianggulasi. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Perencanaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran Fiqih Di MIMA 42 Wuluhan, yaitu: Guru membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), mebuat lembar observasi dan lembar penilaian skor, memilih media pembelajaran, membuat materi dan soal tugas kelompok dan individu, dan mendesain kelompok belajar. (2) Pelaksanaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran Fiqih Di MIMA 42 Wuluhan, yaitu: Kegiatan awal: guru menjelaskan materi yang akan di berikan kepada peserta didik. Kegiatan inti yaitu: Guru menjelaskan metode yang akan digunakan, membagi peserta didik dalam beberapa kelompok, memutar video sebagai bahan materi, menyuruh peserta didik untuk mengamati gambar/video orang, siswa mendiskusikan materi yang ada di video. dan semua kelompok memaparkan hasil diskusinya. Kegiatan penutup, yaitu: memberikan penguatan terhadap materi yang disampak oleh sisiwa, Guru bersama peserta didik melafalkan doa dan Guru merencanakan tindak lanjut pembelajaran. (3) Evaluasi Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran Fiqih Kelas Di MIMA 42 Wuluhan Jember, yaitu: Evaluasi observasi dan unjuk kerja (demonstrasi) terhadap kinerja kelompok. Sedangkan Evaluasi individu berupa pekerjaan rumah (PR).
Wildah Al Aluf, Sulissatul Hasanah
Published: 14 April 2022
Educare: Journal of Primary Education, Volume 3, pp 65-78; https://doi.org/10.35719/educare.v3i1.101

Abstract:
Using realia media in learning activities will provide an interesting learning experience for students so that they are more active in participating in learning. This discussion aims to describe and analyze the application of realia media in improving student learning outcomes at MIMA 35 Nurul Ulum Jember. The research approach uses qualitative and case study research types. Data collection techniques using observation, interviews, and documentation. Analysis of the data used in this study using the Miles and Huberman model consisting of data condensation, data presentation, and concluding. The validity of the data was tested by using triangulation of sources and techniques. The results of this study indicate (1) Realia media planning in improving student learning outcomes at MIMA 35 Nurul Ulum Jember, namely: Identifying the needs and characteristics of students, formulating learning objectives, summarizing material, writing instructional media scripts, conducting tests and revisions. (2) The implementation of realia media in improving student learning outcomes at MIMA 35 Nurul Ulum Jember, namely: the teacher learns the instructions for using the media, and all equipment must be in a state of readiness so as not to be disturbed by technical matters, and keep students steady. conducive for learning activities to take place. (3) Evaluation of realia media in improving student learning outcomes at MIMA 35 Nurul Ulum Jember, namely: learning media according to KD and indicators, learning media according to the estimated time and assignments in the Buena book, learning media can attract students' attention, media learning is in accordance with the times/updated, thematic assessment criteria are spiritual, social, knowledge, and skillful. Penggunaan media realia dalam kegiatan pembelajaran akan memberikan pengalaman belajar yang menarik bagi peserta didik sehingga lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran. Pembahasan ini bertujuan mendeskripsikan dan menganalisis tentang Penerapan media realia dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik di MIMA 35 Nurul Ulum Jember. Pendekatan penelitian menggunakan kualitatif dan jenis penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model Miles dan Huberman yang terdiri dari kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data diuji dengan menggunakan triangulasi sumber dan teknik. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Perencanaan media realia dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik di MIMA 35 Nurul Ulum Jember, yaitu: Mengidentifikasi kebutuhan dan karakteristik peserta didik, merumuskan tujuan pembelajaran, membuat rangkuman materi, menulis naskah media pembelajaran, mengadakan tes dan revisi. (2) Pelaksanaan media realia dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik di MIMA 35 Nurul Ulum Jember, yaitu: guru mempelajari petunjuk penggunaan media, seluruh peralatan harus dalam keadaan siap agar tidak terganggu oleh hal-hal yang bersifat teknis, dan menjaga agar peserta didik tetap kondusif selama kegitan pembelajaran berlangsung. (3) Evaluasi media realia dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik di MIMA 35 Nurul Ulum Jember, yaitu: media pembelajaran sesuai dengan KD dan indikator, media pembelajaran sesuai dengan estimasi waktu dan tugas dalam buku Bupena, media pembelajaran dapat menarik perhatian peserta didik, media pembelajaran sudah sesuai dengan perkembangan zaman / terupdate, kriteria penilaian Tematik yakni spiritual, sosial, pengetahuan, dan keterampilan.
Zainal Abidin, Nasirudin Nasirudin
Published: 7 November 2021
Educare: Journal of Primary Education, Volume 2, pp 119-134; https://doi.org/10.35719/educare.v2i2.50

Abstract:
Each student has different potentials from one another, because each person is indeed born with a variety of different talents and has brought out his or her own nature, namely good nature that encourages tawhid and other natural qualities in the form of various innate potentials such as talents, intellectual abilities and others. The research approach used is a descriptive qualitative approach with the type of case study. The techniques used are interviews, observation, and documentation. While the validity of the data used triangulation of techniques and sources. The results of this study indicate: (1) Mina talents at MI Miftahul Muna through recruitment where students choose and register themselves to take part in the extracurricular program. Such as: drumband, dance, qiroat, scout, Pencak Silat, Chess, Volleyball, football, hadrah, singing, fashion, culinary, and calligraphy. (2) Interest talent planning, namely: Learning Implementation Plan, preparing experts who are competent in their fields as well as students recruited through extracurricular registration. Except for the drum band in this case bringing in experts from outside. (3) Implementation of talent and interest development at Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Muna Kesilir, which is carried out once a week every Friday unless the drumband is held on Fridays and Sundays and if you want to appear at certain events, you can adjust the trainer's schedule or not. (4) Supervision is carried out directly at the time of the activity and some is carried out in an indirect way such as in this drumband activity because it brings in a trainer and is reported to the Madrasah Head.Keywords: Development; Talents and Interests; Students Setiap peserta didik memiliki potensi yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain, karena setiap orang memang dilahirkan dengan berbagai bakat yang berbeda-beda dan telah membawa fitrahnya masing-masing, yaitu fitrah baik yang mendorong bertauhid maupun fitrah lainnya dalam bentuk berbagai potensi bawaan seperti bakat, kemampuan intelektual dan lain-lain. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan jenis studi kasus, Adapun tehnik yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan keabsahan data menggunakan triangulasi tehnik dan sumber. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Pemetaan bakat mina di MI Miftahul Muna melalui perekrutan dengan peserta didik memilih dan mendaftarkan diri mengikuti program ekstrakurikuler. Seperti: drumband, tari, qiroat, pramuka, Pencak Silat, Catur, Bola Volly, Sepak Bola, hadrah, menyanyi, tata busana, tata boga, dan kaligrafi. (2) Perencanaan bakat minat, yaitu: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, menyiapkan tenaga ahlinya yang berkompeten dibidangnya serta peserta didik yang direkrut melalui pendaftaran ekstrakurikuler. Kecuali drum band dalam hal ini mendatangkan tenaga ahli dari luar. (3) Pelaksanaan pengembangan bakat dan minat di Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Muna Kesilir yaitu dilaksanakan seminggu sekali setiap hari jum’at kecuali drumband dilaknakan hari Jum’at dan Minggu serta kondisional jika mau tampil pada event-event tertentu menyesuaikan jadwal pelatih bisa atau tidak. (4) Pengawasan dilakukan secara langsung pada saat kegiatan dan ada pula yang dilakukan dengan cara tidak langsung seperti yang dilakukan di kegiatan drumband ini karena mendatangkan pelatih dan dilaporkan ke Kepala Madrasah. Kata Kunci: Pengembangan; Bakat dan Minat; Peserta didik
Sinta Yulis Pratiwi
Published: 7 November 2021
Educare: Journal of Primary Education, Volume 2, pp 135-148; https://doi.org/10.35719/educare.v2i2.53

Abstract:
This study aims to explain the optimization of the ARCS learning model as an effort to increase the learning motivation of students, especially in thematic learning at MI At-Taqwa Bondowoso. The method used is qualitative with a descriptive qualitative approach, while the type of research used in this research is field research. The data collection techniques used interviews, observation, and documentation. Data analysis used was condensation, data presentation, and verification. And the validity of the data uses triangulation of sources and techniques. The results of this study indicate (1) Thematic Learning Problems at MI At-Taqwa Bondowoso, namely: Teachers are less biased in utilizing learning media, so that the only sources used are textbooks, classroom learning is only centered in the teacher, the students' lack of interest in the learning process, so that students do not pay attention to the teacher who teaches. (2) The application of the ARCS model in thematic learning at MI At-Taqwa Bondowoso, namely: The implementation of the ARCS model was carried out by teachers with several methods and strategies such as modeling the way strategy and also contextual teaching and learning, ARCS Model as an alternative solution in learning for increasing students 'learning motivation is able to stimulate students' enthusiasm in thematic learning.Keywords: ARCS Model; Thematic Learning; Motivation to Learn Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan optimalisasi model pembelajaran ARCS sebagai upaya meningkatkan motivasi belajar peserta didik khususnya dalam pembelajaranTematik di MI At-Taqwa Bondowoso. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan kualitatif deskriptif, sedangkan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Adapun teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan yakni kondensasi, penyajian data, dan verifikasi. Dan keabsahan datanya menggunakan triangulasi sumber dan teknik. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) Problematika Pembelajaran Tematik di MI At-Taqwa Bondowoso, yaitu: Guru kurang biasa memanfaatkan media pembelajaran, sehingga sumber yang dipakai hanya buku ajar saja, Pembelajaran di kelas hanya berpusat pada guru, Kurangnya ketertarikan peserta didik dalam proses pembelajaran, sehingga peserta didik tidak memperhatikan guru yang mengajar. (2) Penerapan model ARCS dalam pembelajaran tematik di MI At-Taqwa Bondowoso, yaitu: Penerapan model ARCS dilakukan oleh para guru dengan beberapa metode dan strategi seperti strategi modeling the way dan juga contextual teaching and learning, Model ARCS sebaga solusi altenatif dalam pembelajaran untuk meningkatakn motivasi belajar peserta didik mampu merangsang semangat peserta didik dalam pembelajaran tematik. Kata Kunci: Model ARCS; PembelajaranTematik; MotivasiBelajar
Ronald Felix Yanuar, Theresia Niken Dwi Utami Putri
Published: 7 November 2021
Educare: Journal of Primary Education, Volume 2, pp 181-200; https://doi.org/10.35719/educare.v2i2.74

Abstract:
This research was carried out at SDS Harapan Jakarta. This research aims to unravel the implementation of character education’s values through thematic subject, specifically on Indonesian Language Content. This research uses qualitative descriptive approach to gather research data deeply and thoroughly regarding character education’s value. Data collection was done using interviews, observation, and documentation. Miles and Huberman method was used to analyze data collected with the process of data collection, condensation, data display, and data verification. Triangulation was used to verify the validity of the data. The result of this study revealed that 1) The implementation of character education values in the content of Indonesian Language learning in Class 3 is implemented through reading and writing activities that prioritize the five main values in education according to the Minister of Education and Culture. 2) There are still less-effective efforts to achieve learning objectives. 3) There is still a lack of learning innovations carried out to achieve learning goals. 4) No lesson plans that are not made routinely as a means of evaluating learning. 5) There is still a need for improvement in the application of character education in Indonesian content that is linked to students' real experiences, both through online and offline learning. Keywords:Character Education; Primary School; Thematic Learning; Indonesian Language Content Penelitian ini dilaksanakan di SDS Harapan Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap implementasi nilai-nilai pendidikan karakter melalui mata pelajaran tematik, khususnya pada muatan bahasa Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif untuk mengumpulkan data penelitian secara mendalam dan menyeluruh mengenai nilai pendidikan karakter. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Metode Miles dan Huberman digunakan untuk menganalisis data yang dikumpulkan dengan proses pengumpulan data, kondensasi, tampilan data, dan verifikasi data. Triangulasi digunakan untuk memverifikasi keabsahan data. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa 1) Implementasi nilai pendidikan karakter dalam muatan pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas 3 diterapkan melalui kegiatan membaca dan menulis yang mengedepankan lima nilai utama dalam pendidikan sesuai Permendikbud. 2) Masih ada upaya-upaya yang kurang efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran. 3) Masih kurangnya inovasi pembelajaran yang dilakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran. 4) Tidak ada RPP yang tidak dibuat secara rutin sebagai sarana evaluasi pembelajaran. 5) Masih perlu adanya perbaikan penerapan pendidikan karakter konten bahasa Indonesia yang dikaitkan dengan pengalaman nyata peserta didik, baik melalui pembelajaran online maupun offline. Kata Kunci: Pendidikan Karakter; Sekolah Dasar; Pembelajaran Tematik; Muatan Bahasa Indonesia
Faiqotul Isma Azizah, Hartono Hartono
Published: 7 November 2021
Educare: Journal of Primary Education, Volume 2, pp 149-164; https://doi.org/10.35719/educare.v2i2.67

Abstract:
The Quantum Teaching learning model is a modification of the various interactions that exist in and around the moment in learning. This study aims to find out more about how to apply Quantum Teaching in measuring students' abilities including cognitive, affective and psychomotor aspects. This research method uses qualitative research methods with the type of research field research. Data collection techniques using observation techniques, interviews, and documentation. While the data analysis is a qualitative analysis model of Miles and Huberman and Saldana which consists of data collection, data condensation, data presentation and drawing conclusions. The results of this study are: (1) Implementation of Quantum Teaching in Class V Thematic Learning at MI Mambaul Ulum Kandangrejo cognitive aspects, namely students are able to think more critically and broadly, students are able to do assignments or exercises and can understand learning well, students able to provide questions and answers properly and appropriately. (2) Implementation of Quantum Teaching in Class V Thematic Learning at MI Mambaul Ulum Kandangrejo aspects in the affective aspect, namely: the curiosity of students increases, students become more focused, students' attitudes become more confident and courageous. (3) Implementation of Quantum Teaching in Class V Thematic Learning at MI Mambaul Ulum Kandangrejo psychomotor aspects, namely: students are able to practice well the learning media is provided, students are able to name the names and parts of the circulatory organs, students are able to show the circulatory organs blood using the medium.Keywords: Quantum Teaching; Learning; Madrasah Ibtidaiyah Model pembelajaran Quantum Teaching merupakan pengubahan bermacam-macam interaksi yang ada di dalam dan di sekitar momen dalam pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih dalam bagaimana penerapan Quantum Teaching dalam mengukur kemampuan peserta didik meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian Field Research. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan analisis data analisis kualitatif model Miles dan Huberman dan Saldana yang terdiri dari pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini yaitu: (1) Implementasi QuantumTeaching Pada Pembelajaran Tematik Kelas V di MI Mambaul Ulum Kandangrejo aspek kognitif yaitu peserta didik mampu berfikir secara lebih kritis dan luas, peserta didik mampu mengerjakan tugas atau latihan dan dapat memahami pembelajaran dengan baik, peserta didik mampu memberikan pertanyaan dan jawaban dengan baik dan sesuai. (2) Implementasi QuantumTeaching Pada Pembelajaran Tematik Kelas V di MI Mambaul Ulum Kandangrejo aspek dalam aspek afektif yaitu: rasa ingin tahu peserta didik meningkat, peserta didik menjadi lebih fokus, sikap peserta didik semakin percaya diri dan berani. (3) Implementasi QuantumTeaching Pada Pembelajaran Tematik Kelas V di MI Mambaul Ulum Kandangrejo aspek dalam aspek psikomotorik yaitu: peserta didik mampu mempraktikkan dengan baik media pembelajaran disediakan, peserta didik mampu menyebutkan nama dan bagian organ peredaran darah, peserta didik mampu menunjukkan bagian organ peredaran darah dengan menggunakan media. Kata Kunci: QuantumTeaching; Pembalajaran; Madrasah Ibtidaiyah
Khusnul Khovia
Published: 7 November 2021
Educare: Journal of Primary Education, Volume 2, pp 201-220; https://doi.org/10.35719/educare.v2i2.60

Abstract:
The purpose of this study is to describe the planning, implementation and evaluation of the tahfidzul Al-Qur'an program for students volume 5 at MI Muhammadiyah 02 Pontang Ambulu Jember. This study uses a qualitative approach and the technique of determining data sources using purposive sampling. Collecting data through observation, interviews and documentaries. Data analysis, descriptive qualitative with data reduction steps, data presentation, conclusion drawing/verification. To check the validity of the data using triangulation of sources and techniques. The results of the research show: (1) Planning the tahfidzul Al-Qur'an program for students volume 5 at MI Muhammadiyah 02 Pontang Ambulu Jember, namely: determining the goal of memorizing 2 letters Al-Insyiqaq and Al-Muthoffifin, instilling a love of the Qur'an since early, Content of material, determine method, Determination of media, Determination of evaluation. (2) The implementation of the tahfidzul Al-Qur'an program for students volume 5 at MI Muhammadiyah 02 Pontang Ambulu Jember, namely: students memorizing letters Al-Insyiqaq and Al-Muthoffifin, reading letters according to makhraj and tajwid, Submission of material by teachers, using tilawati method by listening, imitating, reading together and repeatedly, using Juz 'Amma, Al-Qur'an and murottal media. (3) Evaluation of the tahfidzul Al-Qur'an program for students volume 5 at MI Muhammadiyah 02 Pontang Ambulu Jember, namely: evaluation of objectives, evaluation of material based on the target of memorizing letters Al-Insyiqaq and Al-Muthoffifin and not experiencing difficulties, evaluation of methods, formative evaluation at the end of each lesson and letter increase.Keywords: Tahfidzul Al-Qur'an; Student; Madrasah Ibtidaiyah Tujuan penelitian ini mendeskripsikan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program tahfidzul Al-Qur’an peserta didik jilid 5 di MI Muhammadiyah 02 Pontang Ambulu Jember. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan tehnik penentuan sumber data menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumenter. Analisis data, kualitatif deskriptif dengan langkah reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan/verifikasi. Untuk mengecek keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan tehnik. Hasil penelitiannya menunjukkan: (1) Perencanaan program tahfidzul Al-Qur’an untuk peserta didik jilid 5 di MI Muhammadiyah 02 Pontang Ambulu Jember yaitu: penentuan tujuan hafalan 2 surat Al-Insyiqaq dan Al-Muthoffifin, menanamkan cinta Al-Qur’an sejak dini, Isi materi, menentukan metode, Penentuan media, Penentuan evaluasi. (2) Pelaksanaan program tahfidzul Al-Qur’an untuk peserta didik jilid 5 di MI Muhammadiyah 02 Pontang Ambulu Jember yaitu: peserta didik menghafal surat Al-Insyiqaq dan Al-Muthoffifin, membaca surat sesuai makhraj dan tajwid, Penyampaian materi oleh guru, menggunakan metode tilawati dengan mendengarkan, menirukan, membaca bersama-sama dan berulang-ulang, Penggunaan media Juz ‘Amma, Al-Qur’an dan murottal. (3) Evaluasi program tahfidzul Al-Qur’an untuk peserta didik jilid 5 di MI Muhammadiyah 02 Pontang Ambulu Jember yaitu: evaluasi tujuan, evaluasi materi berdasarkan target menghafal surat Al-Insyiqaq dan Al-Muthoffifin dan tidak mengalami kesulitan, evaluasi metode, evaluasi formatif setiap akhir pembelajaran dan kenaikan surat. Kata Kunci: Tahfidzul Al-Qur’an; Peserta Didik; Madrasah Ibtidaiyah
Yesi Budiarti, Meita Dwi Solviana
Published: 7 November 2021
Educare: Journal of Primary Education, Volume 2, pp 221-234; https://doi.org/10.35719/educare.v2i2.68

Abstract:
Learning is a conscious effort made by individuals to acquire various kinds of abilities (competencies), skills (skills), and attitudes (attitudes) through a series of learning processes that will ultimately result in behavioral changes in the individual. The learning process in schools tends to emphasize the achievement of changes in cognitive (intellectual) aspects which are carried out through various forms of approaches, strategies, and certain learning models. Learning systems that specifically develop affective abilities have received less attention, affective abilities are only used as a nurturing effect. This study aims to (1) find out whether online learning is able to bring out the affective abilities of prospective study program teachers (2) analyze the affective abilities of prospective teachers in online learning. The data used in this study is qualitative data. The technique used is a questionnaire. This questionnaire was given to respondents, namely students of PGSD teacher candidates at Muhammadiyah University of Pringsewu. The results of the study indicate that affective abilities can appear in online learning as evidenced by the results of the questionnaire that has been given to respondents. The indicators of affective ability in this study include attitudes, interests, self-concept, values, and morals, all of which are in the good range. This means that the results of students' affective abilities can be said to be valid or appear in online learning Keywords: Affective Ability; e-learning; PGSD Belajar merupakan upaya sadar yang dilakukan individu untuk memperoleh berbagai macam kemampuan (competencies), ketrampilan (skills), dan sikap (attitudes) melalui serangkaian proses belajar yang pada akhirnya akan menghasilkan perubahan tingkah laku pada individu tersebut. Proses pembelajaran di sekolah lebih cenderung menekankan pada pencapaian perubahan aspek kognitif (intelektual) yang dilaksanakan melalui berbagai bentuk pendekatan, strategi, dan model pembelajaran tertentu. Sistem pembelajaran yang secara khusus mengembangkan kemampuan afektif kurang mendapat perhatian, kemampuan afektif hanya dijadikan sebagai efek pengiring (nurturant effect). Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui apakah pembelajaran online mampu memunculkan kemampuan afektif calon guru prodi (2) menganalisis kemampuan afektif calon guru SD pada pembelajaran online. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif. Teknik yang digunakan ialah angket. Yang diberikan kepada 132 responden, Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan afektif dapat muncul pada pembelajaran online. Indikator kemampuan afektif dalam penelitian ini, meliputi sikap, minat, konsep diri, nilai, dan moral yang semuanya berada pada rentang baik. Hal ini berarti bahwa hasil kemampuan afektif calon guru sekolah dasar dapat dikatakan valid atau muncul pada pembelajaran online. Kata Kunci: Kemampuan Afektif; e-learning; PGSD
Mutik Nur Fadhilah, Mohamad Nurahman
Published: 7 November 2021
Educare: Journal of Primary Education, Volume 2, pp 165-180; https://doi.org/10.35719/educare.v2i2.72

Abstract:
The learning process in the new normal is currently still undergoing a process of adaptation. Where the learning is still limited face-to-face and some others are brave. Process adaptation. This learning requires an NHT learning technique that makes it easier for class II students to understand the concept of social studies learning in the natural and artificial environment as a whole and is able to increase their motivation in learning. The research method uses a quantitative design using a non-equivalent control group design. The variables of this study consisted of independent variables and dependent variables. The population of this study were all second grade students at Anak Saleh Elementary School, while the samples were second grade students who carried out the bold learning process and second grade students who carried out offline learning processes. The data collection used in this study included interviews, questionnaires and observations. The data analysis technique is validity test and reliability test. Analysis of the data used through data coding, data transfer to a computer using prerequisite tests and hypothesis testing. The results of the research show: 1) the level of understanding of the social studies concept of class II students who study with the Numbered Head Together (NHT) learning technique is better than conventional learning techniques of 0.429 (results from the t-test) and 2) the level of motivation to learn social studies of class students II with Numbered Head Together (NHT) learning technique of 0.733 is better than conventional learning which is only 0.704. Surely this is greater than rtable = 0.361. Keywords: NHT; Concept Understanding; Motivation to Learn Proses pembelajaran di masa new normal saat ini masih mengalami proses adaptasi. Dimana pembelajarannya masih dengan tatap muka terbatas dan sebagian lainnya daring. Adaptasi proses peralihan pembelajaran inilah dibutuhkan sebuah tekhnik pembelajaran NHT yang mempermudah peserta didik kelas II dalam memahami konsep belajar IPS dalam materi lingkungan alam dan buatan secara utuh dan mampu meningkatkan motivasinya dalam belajar. Metode penelitian menggunakan kuantitatif menggunakan desain non equeivalen control grup design. Variabel penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Populasi penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas II di SD Anak Saleh, sedangkan sampelnya adalah peserta didik kelas II yang melakukan proses pembelajaran daring dan kelas II yang melakukan proses pembelajaran luring. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi wawancara, angket dan observasi. Tehnik analisis data uji validitas dan uji reliabilitas. Analisis data yang digunakan melalui pengkodean data, pemindahan data ke komputer menggunakan uji prasyarat analisis dan uji hipotesis. Hasil penelitiannya penelitian ini menunjukkan: 1) tingkat pemahaman konsep IPS peserta didik kelas II yang belajar dengan tekhnik pembelajaran Numbered Head Together (NHT) lebih baik daripada tekhnik pembelajaran konvensional sebesar 0,429 (hasil dari uji-t) dan 2) tingkat motivasi belajar IPS peserta didik kelas II dengan tekhnik pembelajaran Numbered Head Together (NHT) sebesar 0,733 lebih baik daripada tekhnik pembelajaran konvensional yang hanya sebesar 0,704. Tentunya hal ini lebih besar daripada r tabel = 0,361. Kata Kunci: NHT; Pemahaman Konsep; Motivasi Belajar
Nasilah Nasilah, Ahmad Winarno
Published: 17 June 2021
Educare: Journal of Primary Education, Volume 2, pp 39-58; https://doi.org/10.35719/educare.v2i1.49

Abstract:
This research was conducted at SD Darus Sholah, Jember which aims to answer the main problems related to the implementation of the Student Team Achievement Divisions learning strategy in integrated thematic learning. The problem studied in this research is the Implementation of the Student Team Achievement Divisions Strategy in integrated thematic learning at SD Darus Sholah, Jember. This research approach uses a qualitative approach with the type of phenomenological research. Methods of data collection using interviews, observation and documentation. Data analysis used the interactive model of Miles and Huberman, with the process of data collection, condensation, data display, and data verification. To test the validity of the data using triangulation. The results of this study indicate that: 1) At the presentation stage, the teacher starts with story material, reviews previous material, and learning activities in teams. 2) The teacher prepares a worksheet as a guide for group work and each member can contribute, the teacher makes observations, provides guidance, motivation, and assistance if needed. 3) Individual tests in groups. 4) Score development for individuals, the teacher combines the previous score with the final score. 5) Appreciation for the team is based on the assessment of individuals in the group so that the process of group assessment recapitulation is based on individual assessment of each group. Keywords: STAD Model; Learning, Thematic; Primary school Penelitian ini dilakukan di SD Darus Sholah Jember yang bertujuan untuk menjawab pokok permasalahan berkaitan dengan penerapan strategi belajar Student Team Achievement Divisions dalam pembelajaran tematik terpadu. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini, Implementasi Strategi Student Team Achievement Divisions dalam pembelajaran tematik terpadu di SD Darus Sholah Jember. Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian fenomenologis. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model analisis interaktif Miles dan Huberman, dengan proses data collection, condensation, data display, and data verifiying. Untuk menguji keabsahan data menggunakan trianggulasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Pada tahap presentasi, guru memulai dengan materi cerita, mereview ulang materi sebelumnya, dan kegiatan belajar dalam tim. 2) Guru menyiapkan lembaran kerja sebagai pedoman kerja kelompok dan setiap anggota dapat berkontribusi, guru melakukan pengamatan, memberikan bimbingan, motivasi, dan bantuan jika diperlukan. 3) Tes individu dalam kelompok. 4) Skor pengembangan bagi individu, guru menggabungkan skor nilai sebelumnya dengan skor akhir. 5) Penghargaan bagi tim mendasarkan kepada penilaian terhadap individu dalam kelompok sehingga proses rekapitulasi penilaian kelompok, didasarkan kepada penilain individu masing-masing kelompok. Kata Kunci: Model STAD; Pembelajaran, Tematik; Sekolah Dasar
Sodikin Sodikin, Khotim Ashom
Published: 17 June 2021
Educare: Journal of Primary Education, Volume 2, pp 101-118; https://doi.org/10.35719/educare.v2i1.52

Abstract:
This research was conducted to form students to be more disciplined in maintaining time, especially in prayer, as well as to strengthen aqidah and increase the worship of students of Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Syafi'iyah. The focus of this research is: 1) How to plan the prayer chapter of fiqh learning through audio-visual media for students of Class IV Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Syafi'iyah Ajung, 2) How to implement the prayer chapter of fiqh learning through audio-visual methods for students of Class IV Madrasa Ibtidaiyah Salafiyah Syafi 'iyah Ajung, 3) How is the evaluation of fiqh learning in the prayer chapter for fourth grade students of Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Syafi'iyah Ajung. This research uses qualitative research with descriptive qualitative research. Determination of research subjects in this study was carried out purposively. Data collection techniques used observation, interviews, and documentation. Analysis of the data, the researcher used the data analysis model of the Miles, Huberman, and Saldana models including: Data Condensation (Condensation), Data Presentation (Display), Conclusions Drawing. The validity of the data in this study used source triangulation and technical triangulation. The results showed that: 1) The use of audiovisual media was very relevant in learning fiqh in the prayer chapter 2) Active, innovative, creative, effective and fun learning made students enthusiastic and enthusiastic in learning and not boring. 3) the completeness of learning facilities and infrastructure is very influential in the evaluation stage including summative evaluation and formative evaluation, input evaluation, process evaluation and output evaluation. Keywords: Implementation; Fiqh learning; Audio visual Penelitian ini dilakukan untuk membentuk peserta didik lebih disiplin dalam menjaga waktu khususnya dalam shalat, serta memantapkan aqidah dan meningkatkan ibadah peserta didik Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Syafi’iyah. Fokus penelitianini adalah: 1) Bagaimana Perencanaan Pembelajaran fiqih bab sholat melalui media audio visual bagi peserta didik Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Syafi’iyah Ajung, 2) Bagaimana Pelaksanaan pembelajaran fiqih bab sholat melalui metode audio visual bagi peserta didik Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Syafi’iyah Ajung, 3) Bagaimana evaluasi pembelajaran fiqih bab sholat bagi peserta didik kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Syafi’iyah Ajung. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Penentuan subyek penelitian dalam penelitian ini dilakukan secara purposive.Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data, peneliti menggunakan model analisis data model Miles, Huberman, dan Saldana meliputi: Kondensasi Data (Condensation), Penyajian Data (Display), Penarikan Kesimpulan (Conclusions Drawing). Keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.Hasil penelitian menunjukkan, bahwa: 1) Penggunaan media audiovisual sangat relevan dalam pembelajaran fiqih bab sholat 2) Pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan membuat peserta didik semangat dan antusias dalam belajar serta tidak membosankan. 3) kelengkapan sarana dan prasarana pembelajaran sangat berpengaruh pada tahap evaluasi meliputi evaluasi Sumatif dan evaluasi Formatif evaluasi input, evaluasi proses dan evaluasi output. Kata Kunci: Implementasi; Pembelajaran Fiqih; Audio Visual
Agus Zainudin
Published: 17 June 2021
Educare: Journal of Primary Education, Volume 2, pp 25-38; https://doi.org/10.35719/educare.v2i1.54

Abstract:
This research is the result of research that describes the implementation of the Take and Give learning model in the fifth grade social studies subject at MI Ar-Rahim, Arjasa, Jember. The learning process includes 3 stages, namely the planning, implementation, and evaluation stages. This research aims to answer. Based on the background described above, the formulation of the problems in this study are: 1. How is the preparation in implementing the Take and learning model for class V social studies subjects at MI Ar-Rahim, Arjasa District, Jember Regency? 2. What is the process of implementing the Take and Give learning model for the fifth grade social studies subject at MI Ar-Rahim, Arjasa District, Jember Regency? 3. How is the evaluation in implementing the Take and Give learning model for the fifth grade social studies subject at MI Ar-Rahim, Arjasa District, Jember Regency? The research method used is descriptive qualitative with data collection techniques using observation, interviews and documentation. The data sources in this study were the Principal, Teachers and Grade V Students of Class V Social Studies at MI Ar-Rahim, and other supporting documents. The results of this study indicate: 1. The implementation of the Take and Give learning model in the preparation stage has fulfilled all preparations well. 2. The process of implementing learning in class makes the learning atmosphere fun and students become more active. 3. At the evaluation stage all students have reached the assessment criteria in 3 aspects of the assessment, namely attitudes, knowledge and skills Keywords:Learning model; Take and Give; Social studies lessons Penelitian ini adalah hasil penelitian yang menggambarkan tentang implementasi model pembelajaran Take and Give pada mata pelajaran IPS kelas V di MI Ar-Rahim Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember. Proses pembelajaran tersebut meliputi 3 tahap, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Adapun penelitian ini bertujuan untuk menjawab Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana persiapan dalam mengimplementasikan model pembelajaran Take and mata pelajaran IPS kelas V di MI Ar-Rahim Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember? 2. Bagaimana proses dalam implementasi model pembelajaran Take and Givemata pelajaran IPS kelas V di MI Ar-Rahim Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember? 3. Bagaimana evaluasi dalam mengimplementasikan model pembelajaran Take and Givemata pelajaran IPS kelas V di MI Ar-Rahim Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember? Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Guru dan Peserta didik kelas V mata pelajaran IPS kelas V di MI Ar-Rahim, dan dokumen penunjang lainnya. Hasil penelitian inimenunjukkan: 1. Implementasi model pembelajaran Take and Give pada tahap persiapan sudah memenuhi segala persiapan dengan baik. 2. Proses pelaksanaan pembelajaran dikelas membuat suasana belajar menjadi menyenangkan dan peserta didik menjadi lebih aktif. 3. Pada tahap evaluasi semua peserta didik telah mencapai kriteria penilaian dalam 3 aspek penilaian yaitu sikap, pengetahuan dan keterampilan. KataKunci: Model Pembelajaran; Take and Give; Pelajaran IPS
Faiqotul Laili, Paga Tri Barata
Published: 17 June 2021
Educare: Journal of Primary Education, Volume 2, pp 59-74; https://doi.org/10.35719/educare.v2i1.48

Abstract:
The inculcation of Islamic religious values ??is an effort to shape the character of students to achieve a degree as a human being who is in accordance with norms, culture and religion. This research describes the process of internalization and the method of cultivating Islamic religious values ??in an unusual situation, namely in the era of the Covid-19 pandemic. In this study, researchers used a qualitative approach, a type of case study with interview and observation data collection techniques. The results of this study indicate that the implementation of student learning in a pandemic situation is carried out in two ways, namely (1) online and (2) offline. The values ??instilled in students include (a) worship, (b) faith and (c) morals. Meanwhile, the methods used by teachers in the process of inculcating Islamic religious values ??during the pandemic were practice methods, guidance methods, and memorization methods. Keywords: Education, Islamic Religious Values, Covid-19 Penanaman nilai-nilai agama Islam merupakan sebuah upaya dalam membentuk karakter siswa untuk mencapai derajat sebagai manusia yang sesuai norma, budaya serta agama. penelitian ini mendeskripsikan proses internalisasi hingga metode penanaman nilai-nilai agama Islam di situasi yang tidak biasa yakni di era pandemi covid-19. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif, jenis studi kasus dengan teknik pengumpulan data wawancara dan observasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran siswa dalam situasi pandemi dilakukan dengan dua cara yakni (1) daring dan (2) luring. Nilai-nilai yang ditanamkan kepada siswa meliputi (a) ibadah, (b) keimanan dan (c) akhlak. Sedangkan metode-metode yang digunakan guru dalam proses penanaman nilai-nilai agama Islam selama pandemi adalah metode praktik, metode bimbingan, dan metode hafalan. Kata Kunci: Pendidikan, Nilai-nilai Agama Islam, Covid-19
Tri Budi Wulandani, Rif’An Humaidi
Published: 17 June 2021
Educare: Journal of Primary Education, Volume 2, pp 75-86; https://doi.org/10.35719/educare.v2i1.47

Abstract:
In the teaching and learning process, teachers are required to be able to carry out their role to the fullest as a motivator and initiator in an effort to maintain and at the same time increase the enthusiasm of students to learn. Especially in the Covid-19 pandemic situation which requires educational institutions to carry out online learning. This study aims to discuss the teacher's role as a motivator and the teacher's role as an initiator in improving the quality of student learning in online learning at Madrasah Ibtidaiyah Ma'arif Condro Jember. This research uses qualitative research methods and the type of research is a case study. Data collection techniques using observation, interviews and documentation. The validity of the data using source triangulation and technical triangulation. Meanwhile, data analysis uses data condensation, data presentation and verification/conclusion. The results of this study indicate: 1) The teacher's role as a motivator in improving the quality of learning in online learning, namely: providing opportunities for students to play an active role in learning, providing reinforcement, praise or verbal appreciation, teachers listening to students' concerns and wishes to bond. good relationship between teachers and students. 2) The role of the teacher as an initiator in improving the quality of learning in online learning, namely: utilizing information and communication technology such as Whatsapp, Facebook, Google Meet and Google Form. Keywords: Teacher Role; Quality of Learning; Online Learning Dalam proses belajar mengajar, guru dituntut untuk mampu melaksanakan perannya secara maksimal menjadi motivator dan inisiator dalam upaya menjaga dan sekaligus meningkatkan semangat belajar peserta didik. Terlebih dalam situasi pandemi Covid-19 yang menuntut lembaga pendidikan untuk melaksanakan pembelajaran secara Daring. Penelitian ini bertujuan untuk membahas tentang peran guru sebagai motivator dan peran guru sebagai inisiator dalam meningkatan kualitas belajar peserta didik pada pembelajaran daring di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Condro Jember. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan jenis penelitiannya adalah studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Sedangkan analisis data menggunakan kondensasi data, penyajian data dan verifikasi/kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan: 1) Peran guru sebagai motivator dalam meningkatkan kualitas belajar pada pembelajaran daring yaitu: memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berperan aktif dalam pembelajaran, memberikan penguatan, pujian atau apresiasi secara verbal, guru mendengarkan keresahan dan keinginan peserta didik agar terjalin ikatan yang baik antara guru dan peserta didik. 2) Peran guru sebagai inisiator dalam meningkatkan kualitas belajar pada pembelajaran daring yaitu: memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi seperti Whatsapp, Facebook, Google Meet dan Google Form. Kata Kunci: Peran Guru; Kualitas Belajar; Pembelajaran Daring
Sumining Sumining
Published: 17 June 2021
Educare: Journal of Primary Education, Volume 2, pp 1-24; https://doi.org/10.35719/educare.v2i1.30

Abstract:
Development of thematic teaching materials based on Islamic values, especially those related to the contents of the verses of the Alqur'an and / or hadith as the basis of all science. In the available books, there are no thematic teaching materials that are integrated with the Al-Quran and Hadith, as well as Islamic values ??that are able to implement the core competencies of the 2013 curriculum, namely the competence of spiritual attitudes in thematic learning. The formulation of this research is: (1) producing thematic teaching materials based on Islamic values ??theme 7 (Leadership) class 6 Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Jember. (2) to determine the effectiveness of thematic teaching materials based on Islamic values ??in learning. This study uses a research and development research type, the Borg and Gall model which is divided into 10 steps, namely: (1) research and data collection (2) planning, (3) product draft development, (4) initial field trials, ( 5) revising the results of trials, (6) field trials, (7) improving products from field tests, (8) conducting field trials, (9) improving product results, and (10) disseminating and implementing. The testing technique was carried out by comparing the pre-test and post-test values. The data was calculated using the t-test and processed using the SPSS application to determine the effectiveness of teaching materials. The results of this study indicate: the validation test produces an average of 88.79% with the criteria that the book is very suitable for use in learning. In terms of attractiveness, this book is very interesting to use for students, this is based on the results of the questionnaire data given to students with an average of 88.24% with very attractive qualifications. Meanwhile, from the results of the pre-test and post-test based on the t count which shows that it is greater than the t table, it means that the book is effective for use in learning. Keywords: Teaching Materials; Thematic Learning; Islamic Value Pengembangan bahan ajar tematik berbasis nilai keislaman, terutama yang terkait dengan isi ayat Alqur'an dan/atau hadits sebagai dasar dari semua sains. Dalam buku yang telah tersedia tidak ada bahan ajar tematik yang terintegrasi dengan Al-Quran, dan Hadits, serta nilai-nilai Islam yang mampu mengimplementasikan kompetensi inti dari kurikulum 2013 yaitu kompetensi sikap spiritual dalam pembelajaran tematik. Perumusan penelitian ini yaitu: (1) menghasilkan bahan ajar tematik berbasis nilai keislaman tema 7 (Kepemimpinan) kelas 6 Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Jember. (2) mengetahui efektifitas bahan ajar tematik berbasis nilai-nilai keislaman dalam pembelajaran. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pengembangan Research and Development, model Borg and Gall yang terbagi menjadi 10 langkah, yaitu: (1) penelitian dan pengumpulan data (2) perencanaan, (3) pengembangan draf produk, (4) uji coba lapangan awal, (5) merevisi hasil uji coba, (6) uji coba lapangan, (7) penyempurnaan produk hasil uji lapangan, (8) uji pelaksanaan lapangan, (9) penyempurnaan produk hasil, dan (10) diseminasi dan implementasi. Teknik uji coba dilakukan dengan membandingkan nilai pre-test dan post-test. Data dihitung dengan uji-t dan diolah menggunakan aplikasi SPSS untuk mengetahui efektifitas bahan ajar. Hasil penelitian ini menunjukkan: uji validasi tersebut rata-rata menghasilkan 88,79 % dengan kriteria bahwa buku tersebut sangat layak untuk digunakan dalam pembelajaran. Dari segi kemenarikan, buku ini sangat menarik untuk digunakan pada siswa, hal ini berdasarkan dari hasil data angket yang diberikan kepada siswa dengan rata-rata 88,24% dengan kualifikasi sangat menarik. Sedangkan dari hasil pre-test dan pos-test berdasarkan uji t hitung yang menunjukan lebih besar dari t tabel, berarti buku tersebut efektif untuk digunakan dalam pembelajaran. Kata Kunci: Bahan Ajar; Pembelajaran Tematik; Nilai Keislaman
Siti Nur Fadilah, Nasirudin F
Published: 17 June 2021
Educare: Journal of Primary Education, Volume 2, pp 87-100; https://doi.org/10.35719/educare.v2i1.51

Abstract:
Giving stimulus from educators in the form of giving appreciation and punishment will greatly affect the way of thinking and behavior of students in achieving the goals of character education that have been set. This study aims to describe the implementation of reward and punishment in shaping the character of students' discipline. This research uses a qualitative approach with the type of case study. Methods of data collection using interviews, observation and documentation. The validity of the data used source triangulation and technical triangulation. The results of this study indicate: (1) The implementation of rewards in shaping the discipline character of students is done by giving rewards in the form of praise and giving appreciation in the form of gifts. (2) The implementation of punishment in shaping the disciplinary character of students is carried out by giving gradual warnings, giving spontaneous warnings and written warning letters. (3) Evaluation of the implementation of rewards and punishments in shaping the character of students' discipline is using process evaluation, which is an assessment carried out during the learning process by observing the attitudes of students everyday when they are in the madrasa environment.. Keywords: Reward; Punishment; Discipline; Learners Pemberian stimulus dari pendidik berupa pemberian apresiasi dan hukuman akan sangat mempengaruhi cara berpikir dan tingkah laku peserta didik dalam mencapai tujuan pendidikan karakter yang sudah ditetapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi reward dan punishment dalam membentuk karakter disiplin peserta didik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi tehnik. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Implementasi reward dalam membentuk karakter kedisiplinan peserta didik dilakukan dengan memberikan reward dalam bentuk pujian serta memberikan apresiasi dalam bentuk hadiah. (2) Implementasi punishment dalam membentuk karakter kedisiplinan peserta didik dilakukan dengan cara memberi peringatan secara bertahap, memberi teguran spontan dan surat peringatan tertulis. (3) Evaluasi implementasi reward dan punishment dalam membentuk karakter kedisiplinan peserta didik adalah menggunakan evaluasi proses, yaitu penilaian yang dilakukan di saat proses pembelajaran berlangsung dengan mengamati dari sikap peserta didik sehari-hari ketika berada di lingkungan madrasah. Kata Kunci: Reward; Punishment; Disiplin; Peserta Didik
Riski Ainurriza, Titik Sugiarti, Fajar Surya Hutama
Published: 23 December 2020
Educare: Journal of Primary Education, Volume 1, pp 283-302; https://doi.org/10.35719/educare.v1i3.29

Abstract:
Innovations to enrich mathematics learning resources can be expressed in the form of culture-based or ethnomatematic learning. The purpose of this study was to analyze the ethnomatematic content of Selogending Temple in Kandangan as mathematics teaching material for grade 4 elementary school students. This type of research uses qualitative research. Sources of research data are Selogending Temple and resource persons related to the Selogending Temple site. This study uses data collection methods in the form of observation, interviews, and documentation. Qualitative data analysis techniques used are reduction and data exposure, and drawing conclusions. Based on the results of the study, it can be concluded that there are mathematical elements in Selogending Temple including plane geometry, spatial geometry and reflection. The Selogending Temple building which has ethnomatic content is the Entrance Gate, Mbah Tejo Kusumo Petilasan, Mbah Pukulun Petilasan, Patrapan Hall, shrine, Padma, Wadung Prabu, Linggasiwa, and Mbah Raden Selogending Petilasan. Inovasi untuk memperkaya sumber belajar matematika dapat dituangkan dalam bentuk pembelajaran berbasis kebudayaan atau etnomatematika. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis muatan etnomatematika pada Candi Selogending di Kandangan, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur sebagai bahan ajar matematika kelas 4 SD. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Sumber data penelitian adalah Candi Selogending dan narasumber terkait situs Candi Selogending. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data kualitatif yang digunakan yaitu reduksi dan pemaparan data, serta penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat unsur matematika pada Candi Selogending meliputi bangun geometri bidang, geometri ruang dan pencerminan. Bangunan Candi Selogending memiliki yang memiliki muatan etnomatematika adalah Gapura Pintu Masuk, Petilasan Mbah Tejo Kusumo, Petilasan Mbah Pukulun, Balai Patrapan, tempat pemujaan, Padma, Wadung Prabu, Linggasiwa, dan Petilasan Mbah Raden Selogending.
Muhammad Azizi
Published: 23 December 2020
Educare: Journal of Primary Education, Volume 1, pp 323-340; https://doi.org/10.35719/educare.v1i3.36

Abstract:
Pengembangan budaya keagamaan di sekolah merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh sekolah dengan mendesain program pendidikan agama islam yang mengarah pada pengembangan budaya keagamaan. Fokus penelitian ini adalah Bagaimana perencanaan pengembangan program pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan budaya keagamaan di SDN Bletok Bungatan Situbondo? Bagaimana pelaksanaan pengembangan program pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan budaya keagamaan di SDN Bletok Bungatan Situbondo? dan Bagaimana pengawasan pengembangan program pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan budaya keagamaan di SDN Bletok Bungatan Situbondo? Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif analisis, jenis studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model interaktif dan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Hasil dari penelitian ini menunjukkan: 1) Perencanaan pengembangan program pembelajaran pendidikan agama islam dalam meningkatkan budaya keagamaan di SDN Bletok Bungatan Situbondo, yaitu: penyusunan buku pintar, Penugasan anggota membuat rancangan kegiatan, nilai-nilai karakter prioritas utama, rencana strategis pendekatan botton up, perencanaan pengembangan budaya keagamaan oleh tim agama. 2) Pelaksanaan pengembangan program pembelajaran pendidikan agama islam dalam meningkatkan budaya keagamaan di SDN Bletok Bungatan Situbondo, yaitu: Roling tanggung jawab job deskription pengembangan budaya, Quality Insurence (Jaminan Mutu) pembiasaan keagamaan, Model uswah guru, pelaksanaan Budaya keagamaan. 3) Pengawasan pengembangan program pembelajaran pendidikan agama islam dalam meningkatkan budaya keagamaan di SDN Bletok Bungatan Situbondo, yaitu: pengawasan internal kinerja anggota dan eksternal melalui pengguna layanan siswa dan orang tua, evaluasi supervisor sekolah terhadap kinerja anggota, anak berkepribadian sesuai dengan nilai-nilai agama, monitoring oleh komponen sekolah dan tim agama, monitoring siswa, monitoring tingkah laku dan pembiasaan siswa, penetapan capaian dari Quality Insurence.
Sinta Yulis Pratiwi, Lailatul Usriyah
Published: 23 December 2020
Educare: Journal of Primary Education, Volume 1, pp 243-264; https://doi.org/10.35719/educare.v1i3.40

Abstract:
This research was conducted at Al-Baitul Amien Elementary School Jember which aims to answer the problem 1) How is the concept of prophetic education in shaping the character of students in Al-Baitul Amien Elementary School Jember? 2) How is the implementation of prophetic education in shaping the character of students in Al-Baitul Amien Jember Elementary School? 3) How is the evaluation of prophetic education in shaping the character of students at Al-Baitul Amien Elementary School Jember? The method used in this research is qualitative research methods. The approach used is a descriptive qualitative approach. The results of this study indicate: (1) The concept of prophetic education in shaping the character of students at Al-Baitul Amien Elementary School Jember, namely: the formation of a distinctive curriculum based on the historical values ??of the mosque, religious habituation programs, and the commemoration of Islamic holidays. (2) Implementation of prophetic education in shaping the character of students in Al-Baitul Amien Jember Elementary School, namely: Dhuha Prayers, Dhuhr and Asr Prayers in Congregation, Asmaul Husna Habits, Tahfidz Qur'an, Juz 30 Hafalan Program, Tartil Qur'an, Tilawati Qur'an (Qiro'ah), Friday charity, Islamic Studies, Team of action / affection, Learning the Koran, PAI Subjects, Learning Arabic, Student Liaison and Achievement Books, Commemoration of Islamic Holidays, Sholawat and Hadrah, Nasyid, and Da'i Little. (3) Evacuation of prophetic education in shaping the character of students at Al-Baitul Amien Jember Elementary School, namely: a connecting book for reports on the implementation of student sunnah prayers, compulsory prayer services, student morals at home, and also letters from parents to teachers and vice versa. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Al-Baitul Amien Jember yang bertujuan untuk menjawab permasalahan, 1) Bagaimana konsep pendidikan profetik dalam membentuk karakter peserta didik di Sekolah Dasar Al-BaitulAmien Jember? 2) Bagaimana implementasi pendidikan profetik dalam membentuk karakter peserta didik di Sekolah Dasar Al-Baitul Amien Jember? 3) Bagaimana evaluasi pendidikan profetik dalam membentuk karakter peserta didik di Sekolah Dasar Al-Baitul Amien Jember? Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif dan jenis penelitian lapangan (field research). Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Dan keabsahan datanya menggunakan triangulasi sumber dan teknik. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Konsep pendidikan profetik dalam membentuk karakter peserta didik di Sekolah Dasar Al-Baitul Amien Jember yaitu: Kurikulum dibuat berdasarkan nilai historis masjid, program pembiasaan keagamaan, dan peringatan hari besar Islam. (2) Implementasi pendidikan profetik dalam membentuk karakter peserta didik di Sekolah Dasar Al-Baitul Amien Jember yaitu: melalui kegiatan Sholat Dhuha, Sholat Dhuhur dan Ashar berjamaah, Pembiasaan Asmaul Husna, Tahfidz Qur’an, Program Hafalan Juz 30, Tartil Qur’an, Tilawati Qur’an (Qiro’ah), Jum’at beramal, Kajian Islami, Tim penindak/ afeksi, Pembelajaran Al-Qur’an, Mata pelajaran PAI, Pembelajaran Bahasa Arab, Buku Penghubung dan Prestasi Siswa, Peringatan Hari Besar Islam, Sholawat dan Hadrah, Nasyid, dan Da’i Cilik. (3) Evaluasi pendidikan profetik dalam membentuk karakter peserta didik di Sekolah Dasar Al-Baitul Amien Jember yaitu: buku penghubung laporan mengenai pelaksanaan ibadah sholat sunnah siswa, ibadah sholat wajib, akhlak siswa dirumah, dan juga lembar surat dari orang tua kepada guru maupun sebaliknya.
, Naufal Fauzi Ramadhan, Mutia Eka Putri, Nurjannah Nurjannah, Gita Dwi Jayanti
Published: 23 December 2020
Educare: Journal of Primary Education, Volume 1, pp 341-360; https://doi.org/10.35719/educare.v1i3.37

Abstract:
Technology is very important in this day and age. There are so many fields that use technology, one of which is in the field of education. Even though Indonesia is still in a situation of the Covid-19 pandemic, education must remain number one by maximizing technology, especially in the field of communication. In this study discussed the role of technology during the distance learning process, especially for students at the SD / MI level. The formulation of the problems in this study are (1) How is the distance learning process using educational technology media for SD / MI students during the Covid-19 pandemic?; (2) What are the problems that occur in the distance learning process using educational technology media for SD / MI students during the Covid-19 pandemic?; (3) What is the solution to problems in the distance learning process by using educational technology media for SD / MI students during the Covid-19 pandemic? While the method used to answer the formulation of the problem is qualitative research with an analytic description approach, interviews and literature study, the focus of which is the role of technology and educational media for students at the SD / MI level during the Covid-19 pandemic. The results showed that the distance learning process was carried out using Zoom Cloud Meeting media, WhatsApp group and Google Classroom. The problem that occurs during the distance learning process is usually a signal problem that is not good and sometimes students feel bored when doing online learning so they are playing, lying down, and eating snacks. The solution that the teacher takes to overcome this problem is to provide weekend projects on Saturdays and Sundays. Tehnologi merupakan hal yang sangat penting di masa sekarang ini. Banyak sekali bidang yang memanfaatkan teknologi, salah satunya di bidang pendidikan. Meskipun Indonesia masih berada dalam situasi pandemi Covid-19, namun pendidikan harus tetap di nomor satukan dengan memaksimalkan teknologi khususnya bidang komunikasi. Di dalam penelitian ini dibahas mengenai peran teknologi selama proses pembelajaran jarak jauh terutama bagi peserta didik pada tingkat SD/ MI. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu (1) Bagaimana proses pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan media teknologi pendidikan bagi Siswa SD/MI di Masa pandemi Covid-19?; (2) Apa saja permasalah-permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan media teknologi pendidikan bagi Siswa SD/MI di Masa pandemi Covid-19?; (3) Bagaimana solusi permasalahan dalam proses pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan media teknologi pendidikan bagi Siswa SD/MI di Masa pandemi Covid-19? Metode Penelitian yang digunakan adalah penelitian Kualitatif dengan pendekatan deskripsi analitik, wawancara dan studi literatur kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) proses pembelajaran jarak jauh dilakukan dengan menggunakan media Zoom Cloud Meeting, Whatsapp grup dan Google Classroom. (2) Permasalahan yang terjadi pada saat proses pembelajaran jarak jauh adalah adanya kendala sinyal yang kurang bagus dan terkadang siswa merasa bosan ketika sedang melakukan pembelajaran daring sehingga mereka sambil bermain, tiduran, dan memakan cemilan. (3) Solusi yang dilakukan oleh guru untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan memberi weekend project di hari Sabtu dan Ahad.
Elga Yanuardianto
Published: 23 December 2020
Educare: Journal of Primary Education, Volume 1, pp 221-242; https://doi.org/10.35719/educare.v1i3.11

Abstract:
Konsep edutainment mencoba memadukan antara pendidikan dan hiburan, yang didalam konsep edutainment tersebut terdapat beberapa pendekatan yang lebih kita kenal sebagai SAVI (Somatik, Auditori, Visual dan Intelektual). Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian Library research, yaitu jenis penelitian yang dilakukan dan difokuskan pada penelaahan, pengkajian dan pembahasan literature-literatur, baik klasik maupun modern. Literature berbahsa arab, inggris, Indonesia dan sebagainya yang ada kaitannya dengan persoalan ini. Penelitian ini bersifat analisis deskriptif. Sumber data penelitian ini yaitu: Sumber primer dari pemikiran Beby De Poter. Sumber skunder meliputi: buku, artikel atau esai yang membahas konsep edutainment, dan buku yang berkenaan dengan konsep psikologi belajar anak, serta buku pendidikan karakter, terutama karakter cinta tanah air. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Pembelajaran Edutainment Dalam Penanaman Karakter Cinta Tanah Air Bagi Anak Usia Dini Di Sekolah Dasar, yaitu: menumbuhkan karakter cinta tanah air, memunculkan emosi minat anak seperti rasa senang dan gembira dalam pembelajaran, guru dalam menyampaikan pembelajaran di kelas harus menunjukkan sikap kepedulian terhadap peserta didik. (2) Proses Penanaman Karakter Cinta Tanah Air Bagi Anak Usia Dini Di Sekolah Dasar, yaitu: proses pembelajaran interaksi antara siswa dan guru terbangun suasana menyenangkan, fleksibiltas guru dalam menyampaikan materi menyesuaikan dengan emosi peserta didik, hubungan keakraban dan persahabatan sebagaimana teman sendiri, dan guru memberikan kebabasan berexspresi kepada perserta didik pada saat proses pembelajaran.
Ach. Baidowi
Published: 23 December 2020
Educare: Journal of Primary Education, Volume 1, pp 303-322; https://doi.org/10.35719/educare.v1i3.31

Abstract:
Character education is an effort to foster and shape student character according to school culture. The research objective was to describe the process of cultivating character in students through school intracurricular and extracurricular activities. The research method with qualitative, data collection with interview, observation, and documentation. The results showed (1) character planting through intracurricular activities with (a) strengthening learning, namely character building in accordance with the theme or material, and (b) spiritual paradigm by inserting Islamic values ??in the learning process. (2) character planting through extracurricular activities with (a) scouts, namely forming leadership characters, being independent, solving problems, and loving nature, (b) leadership, forming leadership characters, responsibility, and making decisions, (c) painting, forming detailed, focused, creative characters , (d) martial art, forming tough, skilled characters, (e) reciting recitation, forming religious, moral, orderly characters, (f) child preachers, forming brave characters, positive thinking, art of communication, influencing others. Pendidikan karakter merupakan upaya membina dan membentuk karakter siswa sesuai dengan budaya sekolah. Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan proses penanaman karakter siswa melalui kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler di sekolah. Metode penelitian dengan kualitatif, teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Penanaman karakter melalui kegiatan intrakurikuler dengan cara (a) Penguatan pembelajaran yaitu pembentukan karakter yang sesuai dengan tema atau materi, dan (b) paradigma spriritual dengan menyisipkan nilai keislaman dalam proses pembelajaran. (2) Penanaman karakter melalui kegiatan ekstrakurikuler, (a) Pramuka yaitu membentuk karakter kepemimpinan, mandiri, memecahkan masalah, dan cinta alam, (b) Kepemimpinan, membentuk karakter kepemimpinan, tanggung jawab, dan membuat keputusan, (c) Melukis, membentuk karakter detail, fokus, kreatif, (d) Pencak silat, membentuk karakter tangguh, terampil, (e) Mengaji, membentuk karakter religious, akhlak, tertib, (f) Pendakwah cilik, membentuk karakter berani, berfikir positif, seni komunikasi, mempengaruhi orang lain.
Nukhbatul Bidayati Haka, Leni Rosida
Published: 23 December 2020
Educare: Journal of Primary Education, Volume 1, pp 265-282; https://doi.org/10.35719/educare.v1i3.28

Abstract:
This study aims to improve the ability to think critically in class IV SDN 1 Sukamulya in science subjects through the application of learning strategies jeopardy review. This type of research is a quantitative study using the method research Quasy Experimental Design and the design used is pretest-poststest design. The population in this study were students of class IV (A, B, dan C) SDN 1 Sukamulya Academic year 2019/2020. Totaling 85 students, while the samples in this study were group IVB as the experimental class and class IVC as the control class. The sample was taken using cluster random sampling technique. In this study, the data collection tools used were test, observation, and dokumentation. The instrumen test used was critical thinking essay questions. Hypothesis testing using statistical analysis Independent Sample t-Test. Based on the result of the study obtained the average value of the experimental class 83,00 while the average value of the control class was 76,28. Results hypothesis testing using the analysis of Independent Sample t-Test with a significance level 5% (0,05), i,e. 0,000 < 0,05 so that H0 is rijected and Ha is accepted, so it can be drawn conclusion that there is an influence of the jeopardy review learning strategy on critical thinking skills of grade IV students on material wealth of energy sources in Indonesia at SDN 1 Sukamulya Academic Year 2019/2020. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis kelas IV SDN 1 Sukamulya pada materi IPA dalam tema kayanya negeriku dengan cara menggunakan strategi pembelajaran jeopardy review pada saat proses pembelajjaran berlangsung. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian Quasy Eksperimental Group Design dan menggunakan desain penelitian yakni Pretest-Posttest Group Design. Populasi pada penelitian ini adalah peserta didik kelas IV (A, B, dan C) SDN 1 Sukamulya Tahun Pelajaran 2019/2020 yang prserta didiknya secara keseluruhan berjumlah 85 peserta didik, sampel pada penelitian ini yakni kela IV B sebagai kelas penelitian dan kelas IV C berperan sebagai kelas kontrol. Sampel ini diambil dengan menggunakan cara cluster random sampling. Pada penelitian ini instrumen yang digunakan yaitu observasi, dan test, serta dokumentasi. Instrument test yang digunakan yakni soal dalam bentuk essay untuk mengukur kemampuan berpikir kritis. Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis data statistik Independent Sample t-Test. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar 83,00 sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol sebesar 76,28. Hasil uji hipotesis menggunakan analisis Independent Sample t-Test dengan menggunakan taraf signifikasi 0,05 (5%), yaitu 0,000 < 0,05 sehingga hasilnya H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh strategi pembelajaran jeopardy review terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas IVB pada materi IPA tema kayanya negeriku di SDN 1 Sukamulya Tahun Pelajaran 2019/2020.
Dwi Fitria Riska
Published: 22 June 2020
Educare: Journal of Primary Education, Volume 1, pp 207-220; https://doi.org/10.35719/educare.v1i2.17

Abstract:
Nilai-nilai Nasionalisme yang diterapkan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Maarif Condro Jember seringkali terkesan dikesampingkan. Hal ini dilihat dari kurangnya kesadaran peserta didik terhadap nilai moral dan Nasionalisme, seperti tidak mentaati peraturan sekolah, tidak menghargai teman, membolos, tidak mampu menghafal sila pancasila serta lagu Indonesia raya. Masih dijumpai peserta didik berperilaku dan bersikap belum baik atau masih rendah terhadap nilai-nilai nasionalisme. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) Strategi internalisasi nilai nasionalisme pada pembelajaran PPKN di Madrasah Ibtidaiyah Maarif Condro Jember. 2) Penerapan nilai karakter nasionalisme yang dilakukan pada pembelajaran PPKN di Madrasah Ibtidaiyah Maarif Condro Jember. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Strategi internalisasi nilai-nilai nasionalisme dalam pembelajaran PPKN ini adalah mamasukkan nilai-nilai nasionalisme dalam pembelajaran PPKN melalui pendekatan-pendekatan yang mampu diterima oleh peserta didik agar peserta didik bisa menjadi warga negara yang baik dan bisa memberikan kontribusi dalam memajukan bangsanya dimasa depan. 2) Penerapan nilai karakter nasionalisme dalam pembelajaran PPKN melalui mediator keteladanan guru dan kegiatan praktik langsung melalui pengalaman belajar seperti model pembelajaran, metode pembelajaran, bahan ajar, dan evaluasi pembelajaran. Perilaku berkarakter nasionalis yang diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari di sekolah oleh siswa yaitu disiplin, cinta tanah air, semangat kebangsaan, cinta damai, peduli lingkungan, menghargai prestasi, dan toleransi.
Fathurrosi Fathurrosi, Nikmatur Rohmah
Published: 22 June 2020
Educare: Journal of Primary Education, Volume 1, pp 101-118; https://doi.org/10.35719/educare.v1i2.9

Abstract:
PKN Subject is on one of lesson implemented on SD, SMP and SMA to apply student characters and to form the student to understand and love home land also understand global life. The research background of the low student achievement on study still using lecture method, giving assignments, answer and guestion on PKN subject. The purposes of this research: 1.how student achievement on PKN subject before using word sguare model. 2. How student achievement on PKN subject after using calassroom action rescarch with quantitative approach. The sample is the students of class III MIS NU 2 Pontianak.in order to get the data, researcher using observation shett, measurement technique and documentation study.The result concluded: 1.the student achievement before using word square model the average is 53 ( good category ) with KKM > 70 as 5 or 25% and students with KKM < 70 as 15 students or 75%. 2. The student achievement after using word square on cycle 1 is 68,5 ( Better category) with KKM 55%. On the other hands, cycle 11 is 82,5 (Great category ) with KKM 90%. Mata pelajaran PKn salah satu pelajaran yang diterapkan mulai dari SD, SMP dan SMA dengan membekali karakter dan membentuk peserta didik cinta tanah air dan paham dalam kehidupan yang serba global. Rumusan penelitian ini; 1) Bagaimanan hasil belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan sebelum menggunakan model pembelajaran word square kelas 3 MIS NU 2 Pontianak. 2) Bagaimana hasil belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan setelah menggunakan model pembelajaran word square kelas 3 MIS NU 2 Pontianak. Metode dan jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas dengan pendekatan kuantitatif.Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III MIS NU 2 Pontianak. Untuk mendapatkan data peneliti menggunakan lembar observasi, teknik pengukuran dan studi dokumentasi. Hasil dari penelitian ini yaitu: 1) Hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran PKn sebelum menggunakan model pembelajaran Word Square diperoleh nilai rata-rata sebesar 53 (kategori cukup) dengan siswa yang tuntas mencapai nilai KKM ? 70 sebanyak 5 atau 25% dan siswa yang tidak tuntas dengan nilai KKM ? 70 sebanyak 15 siswa atau 75%. 2) Hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran PKn setelah menggunakan model pembelajaran Word Square pada siklus I sebesar 68,5 (kategori baik) dan siswa yang mencapai KKM sebesar 55%. Sedangkan pada siklus II sebesar 82,5 (kategori sangat baik) dan siswa yang mencapai KKM sebesar 90.
Jayadi Jayadi
Published: 22 June 2020
Educare: Journal of Primary Education, Volume 1, pp 187-206; https://doi.org/10.35719/educare.v1i2.16

Abstract:
Pendidikan agama Islam sebagai upaya mengembangkan, mendorong serta membimbing peserta didik hidup lebih dinamis dengan berdasarkan nilai-nilai agama islam dan terbentuk pribadi peserta didik insane kamil. Rumusan dalam dalam peneltian ini: 1) Bagaimana peran PAI dalam pembinaan kesehatan mental siswa di SDN Sekarputih 1 Tegalampel Bondowoso? 2) Bagaimana peran PAI dalam pembinaan kesehatan pikiran/intelektual siswa di SDN Sekarputih 1 Tegalampel Bondowoso? Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dan jenis penelitian studi kasus. Metode pengumpulan data dengan metode observasi, metode wawancara dan metode dokumentasi. Sedangkan analisis data menggunakan model analisis interaktif Milles, Huberman dan Saldana dengan tiga Langkah dalam proses analisis data yaitu: kondensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Untuk memeriksa keabsahan data ini, menggunakan tehnik triangulasi yaitu triangulasi tehnik, triangulasi metode dan triangulasi data. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan: (1) Peran PAI dalam pembinaan kesehatan mental siswa di SDN Sekarputih 1 Tegalampel Bondowoso yaitu: (a) Agama sebagai pembimbing dalam kehidupan peserta didik. (b) Agama sebagai penolong dalam menghadapi kesulitan untuk memecahakan masalah yang di alami siswa. (c) Agama sebagai penentram bathin. (2) Peran PAI dalam pembinaan kesehatan intelektual/kesehatan pikiran di SDN Sekarputih 1 Tegalampel Bondowoso yaitu: (a) Guru membimbing peserta didik secara akademis di dalam sekolah maupun di luar sekolah. (b) Kajian-kajian keagamaan oleh guru PAI sebelum atau sesudah mata pelajaran dimulai. (c) Membudayakan siswa untuh silaturrahim kerumah guru. (d) Bimbingan secara intelektual kepada dengan teori-teori keagamaan yang memadai, agar siswa tidak sekuler dalam berperilaku sehari-hari.
Wilda Ayu Hajar Octavia, Hari Satrijono, Fajar Surya Hutama, Dimas Abdi Haidar, Linda Purnamasari Rukmana
Published: 22 June 2020
Educare: Journal of Primary Education, Volume 1, pp 169-186; https://doi.org/10.35719/educare.v1i2.15

Abstract:
Writing is a complex skill and is difficult for students to master well. This study aims to determine the effect of the application of Think Talk Write learning models with poster media on the writing skills of persuasion essay from fifth grade elementary school students. This type of research is a quasi-experimental design with a pre-test post-test control group. The sample in this study was VA and V class students of SDN Rambigundam 01 Jember. Collecting data in this study using interviews, tests, and documentation. The data analysis technique of student learning outcomes uses t-test. Based on the results of the t-test on the learning outcomes of students' persuasive essay writing skills, it is known that the value of tcount> ttable, (2.208> 2.0180), so it can be concluded that the hypothesis is accepted that the Think Talk Write learning model through poster media influences the writing skills of persuasion writing in the fifth grade students of SDN Rambigundam Jember 1. The results of the pretest and posttest activities also showed that the increase in the value of writing skills written by students in the experimental class was higher than the increase experienced by the control class. Difference in the increase in the average value experienced by the experimental class and control class by 3,7. Menulis merupakan salah satu keterampilan yang kompleks dan sulit dikuasai siswa dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran Think Talk Writedengan media poster terhadap keterampilan menulis karangan persuasi siswa kelas V SD. Jenis penelitian ini merupakan eksperimen semu dengan desainpre-test post-test control group. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VA dan V B SDN Rambigundam 01 Jember. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara, tes, dan dokumentasi. Teknik analisisdata hasil belajar siswa menggunakan uji t-test. Berdasarkan hasil uji-t terhadap hasil belajar keterampilan menulis karangan persuasif siswa, diketahui bahwa nilai thitung>ttabel, (2,208>2,0180), sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima yaitu model pembelajaran Think Talk Write melalui media poster berpengaruh terhadap keterampilan menulis karangan persuasi pada siswa kelas V SDN Rambigundam 01 Jember. Hasil kegiatan pretest dan posttest juga menunjukan bahwa peningkatan nilai keterampilan menulis karangan siswa di kelas eksperimen lebih tinggi dari pada peningkatan yang dialami kelas kontrol. Selisih peningkatan rata-rata nilai yang dialami kelas eksperimen dan kelas kontrol sebesar 3,7.
Mohammad Kholil, Silvi Zulfiani
Published: 22 June 2020
Educare: Journal of Primary Education, Volume 1, pp 151-168; https://doi.org/10.35719/educare.v1i2.14

Abstract:
Salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit oleh siswa adalah matematika. Sehingga pelajaran ini kurang diminati siswa. Permasalahan inilah yang menyebabkan banyak siswa mengalami kesulitan belajar matematika. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: Kesulitan Belajar Matematika Siswa MI Da’watul Falah Kecamatan Tegaldlimo Kabupaten Banyuwangi Tahun Pelajaran 2018/2019? Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kesulitan belajar matematika siswa MI Da’watul Falah Kecamatan Tegaldlimo Kabupaten Banyuwangi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian fenomenologi. Subjek penelitian dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan analisis data menggunakan model analisis Miles, Huberman dan Saldana yaitu data Condensation, data Display, serta Conclusion drawing/verivication. Adapun pengecekan keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesulitan belajar matematika siswa disebabkan salahnya mindset yang dibangun dari awal oleh siswa, sehingga mereka kesulitan dalam memahami materi yang diajarkan di kelas. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal.
Nino Indrianto, Halimatus Sya’Diyah
Published: 22 June 2020
Educare: Journal of Primary Education, Volume 1, pp 137-150; https://doi.org/10.35719/educare.v1i2.13

Abstract:
Fungsi pendidikan adalah untuk mengembangkan karakter peserta didik. Oleh karenanya, guru dituntut agar dapat mengembangkan karakter melalui proses pembelajaran diantaranya melalui pembelajaran tematik. Salah satu sikap yang dapat dikembangkan melalui pembelajaran tematik adalah karakter mandiri. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perencanaan, pelaksanaan serta faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan karakter mandiri melalui pembelajaran tematik pada kelas III di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 5 Jember. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis fenomenologis. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah: 1) perencanaan pembelajaran tematik dalam pengembangan karakter mandiri di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 5 Jember diwujudkan dalam RPP yang disusun secara sitematis dan berbasis karakter dengan memasukkan karakter mandiri pada komponen kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, kegiatan pembelajaran, dan penilaian; 2) pelaksanaan pengembangan karakter mandiri pada pembelajaran tematik dilakukan melalui kegiatan pembelajaran mulai dari kegiatan pendahuluan, inti dan penutup. Namun kegiatan inti lebih dimaksimalkan dengan menggunakan model learning by doing dengan melakukan lima aktivitas belajar yaitu menanya, mengamati, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan; dan 3) faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan karakter mandiri yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.
Dwi Isnaini, Lailatul Usriyah
Published: 22 June 2020
Educare: Journal of Primary Education, Volume 1, pp 119-136; https://doi.org/10.35719/educare.v1i2.12

Abstract:
Penilaian autentik ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengetahuan guru serta menggambarkantugas-tugas riil bagi siswa untuk menghasilkan pengetahuan, sikap dan keterampilan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara. Focus penelitian ini (1) bagaimana penilaian kompetensi sikap pada pembelajaran tematik di MI Darussalam 01 Bagon Puger Jember? (2) bagaimana penilaian kompetensi pengetahuan pada pembelajaran tematik di MI Darussalam 01Bagon Puger Jember?, (3) bagaimana penilaian kompetensi keterampilan pada pembelajaran tematik di MI Darussalam 01 Bagon Puger Jember? Hasil dari penelitian ini menunjukkan: (a) penilaian kompetensi sikap meliputi sikap jujur dan disiplin, dimana mudah didalam teori, namun sulit untuk menerapkannya. Tergantung dari guru favorit masing-masing, proses pembelajaran tergantung pada materi pelajarannya, dan juga berkaitan dengan nilai atau norma. (b) Penilaian kompetensi pengetahuan, meliputi: tes tulis, tes lisan, dan penugasan, baik penugasan terstruktur dan tidak terstruktur. (c) Penilaian kompetensi keterampilan meliputi: penilaian kinerja, penilaian proyek, dan penilaian portofolio.
Ulfi Khoirotul Ummah, Akhmad Munir
Published: 30 December 2019
Educare: Journal of Primary Education, Volume 1, pp 31-48; https://doi.org/10.35719/educare.v1i1.6

Abstract:
Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan yang harus dimiliki guru dalam mengelola pembelajaran. Berkaitan dengan pengelolaan Pembelajaran Tematik fakta di sekolah menunjukkan banyak guru belum sepenuhnya mampu mengimplementasikan pembelajaran yang memiliki prinsip mengintegrasikan banyak materi. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan guru: 1) Memahami peserta didik dalam melaksanakan Pembelajaran Tematik di MI Miftahul Hidayah Tegalsari Tahun Pelajaran 2018/2019. 2) Merencanakan pembelajaran dalam melaksanakan Pembelajaran Tematik di MI Miftahul Hidayah Tegalsari Tahun Pelajaran 2018/2019. 3) Melaksanakan pembelajaran pada Pembelajaran Tematik di MI Miftahul Hidayah Tegalsari Tahun Pelajaran 2018/2019. 4) Mengevaluasi hasil belajar dalam melaksanakan Pembelajaran Tematik di MI Miftahul Hidayah Tegalsari Tahun Pelajaran 2018/2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Kemampuan guru memahami peserta didik sudah sesuai indikator kompetensi pedagogik. 2) Kemampuan guru merencanakan pembelajaran sudah sesuai dengan indikator kompetensi pedagogik. 3) Kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran ada satu indikator yang perlu diperbaiki. 4) Kemampuan dalam mengevaluasi hasil belajar sudah sesuai dengan indikator kompetensi pedagogik.
Allifatur Rohma
Published: 30 December 2019
Educare: Journal of Primary Education, Volume 1, pp 49-64; https://doi.org/10.35719/educare.v1i1.3

Abstract:
Madrasah Ibtidaiyah KAHASRI merupakan lembaga yang ditunjuk oleh Kementerian Agama RI untuk melaksanakan Kurikulum 2013 atau yang disebut K13 baik pada pembelajaran tematik maupun pembelajaran agama sesuai dengan Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Islam Nomor 3525 tahun 2017 tentang Penetapan Pelaksanaan Kurikulum 2013. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka fokus penelitian adalah: 1) Bagaimana perencanaan pembelajaran kurikulum 2013 di Madrasah Ibtidaiyah KAHASRI Kota Probolinggo Tahun Pelajaran 2018/2019? 2) Bagaimana pelaksanaan pembelajaran kurikulum 2013 di Madrasah Ibtidaiyah KAHASRI Kota Probolinggo Tahun Pelajaran 2018/2019?, 3) Bagaimana evaluasi pembelajaran kurikulum 2013 di Madrasah Ibtidaiyah KAHASRI Kota Probolinggo Tahun Pelajaran 2018/2019? Hasil penelitiannya adalah: 1) Perencanaan pembelajaran K13, guru di Madrasah Ibtidaiyah KAHASRI Kota Probolinggo membuat perangkat pembelajaran berupa Kalender Pendidikan, RPE, Prota, Promes, Silabus, dan RPP. Dalam pembuatan perangkat pembelajaran ada guru yang membuat perangkat pembelajaran secara individu dan ada yang dengan bersama KKG (Kelompok Kerja Guru). (2) Pelaksanaan pembelajaran K13 di Madrasah Ibtidaiyah KAHASRI Kota Probolinggo memiliki 3 kegiatan yaitu, kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup. Pada kegiatan pendahuluan diawali dengan memberikan apersepsi, memberikan stimulus/motivasi, menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran. Pada kegiatan inti guru telah melakukan kegiatan saintifik yang meliputi kegiatan mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi/mengumpulkan, dan mengkomunikasikan. Pada kegiatan penutup dilakukan dengan membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari, merefleksikan materi yang diajarkan, dan memberikan tindak lanjut berupa penugasan. (3) Evaluasi pembelajaran K13 di Madrasah Ibtidaiyah KAHASRI Kota Probolinggo menggunakan model penilaian autentik yang meliputi 3 aspek yaitu: aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan.
Ilmanuddin Ilmanuddin, Robby Sadha Siregar
Published: 30 December 2019
Educare: Journal of Primary Education, Volume 1, pp 17-30; https://doi.org/10.35719/educare.v1i1.5

Abstract:
Kegiatan belajar mengajar siswa disekolah yang berpusat pada guru mengakibatkan siswa hanya menerima mata pelajaran secara pasif pembelajaran yang seperti ini mengakibatkan siswa kurang berminat dalam mengikuti pembelajaran tematik,proses pembelajaran yaitukurang maksimal pelaksanaan proses pembelajaran yang diterapkan sehingga peserta didik kurang menarik dengan pembelajaran dan metode yang sebelumnya, Sehingga berpengaruh kepada pemahaman siswa. Berdasarkan latar belakang Fokus dalam penelitian ini adalah 1)Bagaimana Perencanaan metode Rol Playing pada pembelajaran tematik di Madrasah IbidaiyahDarul Ulum Sukorambi Jember tahun pelajaran 2018/2019? 2)Bagaimana Pelaksanaanmetode Rol Playing pada pembelajaran tematik di Madrasah Ibidaiyah Darul Ulum Sukorambi Jember tahun pelajaran 2018/2019? 3) Bagaimna evalusai Metode Role Playingpada pembelajaran tematik di Madrasah Ibidaiyah Darul Ulum Sukorambi Jember tahun pelajaran 2018/2019? Hasil dari penelitian ini adalah: Perencanaan metode Role Playing pada pembelajaran tematik di kelas IV yaitu: dengan menyusun Program tahunan, program semester, silabus dan RPP(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan dikembangkan dalam RPP dengan menggunakan metode Role Playing sehingga setiap siswa dapat memahami materi yang telah dipelajarinya.
Dyah Ayu Pangarsi Putri, Lailatul Usriyah
Published: 30 December 2019
Educare: Journal of Primary Education, Volume 1, pp 1-16; https://doi.org/10.35719/educare.v1i1.2

Abstract:
Madrasah Ibtidaiyah Unggulan Al-Islah Muncar Banyuwangi adalah sekolah swasta yang pada bulan Januari 2018 mulai menerapkan kegiatan ekstrakurikuler tari tradisional dengan alasan untuk mengembangkan salah satu potensi yang dimiliki peserta didik yaitu kecerdasan kinestetik. Fokus penelitian ini, yaitu: 1) Bagaimana pengembangan kecerdasan kinestetik peserta didik melalui kegiatan ekstrakurikuler unsur wiraga tari tradisional di Madrasah Ibtidaiyah Unggulan Al-Islah Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi tahun pelajaran 2018/2019? 2) Bagaimana pengembangan kecerdasan kinestetik peserta didik melalui kegiatan ekstrakurikuler unsur wirama tari tradisional di Madrasah Ibtidaiyah Unggulan Al-Islah Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi tahun pelajaran 2018/2019? 3) Bagaimana pengembangan kecerdasan kinestetik peserta didik melalui kegiatan ekstrakurikuler unsur wirasa tari tradisional di Madrasah Ibtidaiyah Unggulan Al-Islah Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi tahun pelajaran 2018/2019? Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Meliputi, dengan pengenalan gerak dasar tari, pembiasaan senam pemanasan, latihan gerakan-gerakan tari tradisional dan perkembangannya dapat menguasai bagian-bagian tubuh ketika menari. 2)Meliputi, mengatur cepat lambatnya gerakan menggunakan hitungan dan perasaan, mengatur antara pergantian gerakan disaat musik yang tepat dengan menggunakan hitungan, mengatur keselarasan antara pukulan musik dengan gerakan-gerakan agar terdengar lebih mantap dengan menggunakan hitungan dan perasaan, dan perkembangannya dapat menyeimbangkan gerakan tari dengan alunan musik. 3) Dengan pembiasaan senam senyum selama beberapa menit agar terbiasa berkspresi tersenyum ketika menari, dan perkembangannya dapat terbiasa berekspresi tersenyum ketika menari.
Fajar Surya Hutama, Hayyu Amaliadana Anhar, Dimas Abdi Haidar
Published: 30 December 2019
Educare: Journal of Primary Education, Volume 1, pp 85-100; https://doi.org/10.35719/educare.v1i1.8

Abstract:
Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif-kualitatif. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mendeskripsikan muatan nilai-nilai karakter yang terdapat pada buku siswa kelas IV Tema Indahnya Kebersamaan. Sumber data penelitian adalah buku siswa kelas IV Tema Indahnya Kebersamaan. Data penelitian berupa nilai-nilai karakter yang terdapat pada buku siswa yaitu nilai sopan, nilai santun, nilai religius, nilai nasionalisme, nilai mandiri, nilai gotong royong, dan nilai integritas. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, jumlah nilai karakter yang ditemukan sebanyak 84. Jumlah tersebut merupakan akumulasi dari semua tema yang terdiri dari tiga subtema yaitu keberagaman budaya bangsaku, kebersamaan dalam keberagaman dan bersyukur atas keberagaman. Adapun rincian jumlah setiap karakter yaitu: (1) sopan 2; (2) santun 4; (3) religius 22; (4) nasionalisme 26; (5) mandiri 10; (6) gotong royong 19; dan (7) integritas 1. Berdasarkan hasil analisis muatan nilai-nilai karakter pada buku siswa kelas IV tema Indahnya Kebersamaan dapat disimpulkan bahwa buku siswa tema Indahnya Kebersamaan kelas IV SD/MI memuat 7 nilai karakter.
Firmansyah Firmansyah, Akhmad Zaini
Published: 30 December 2019
Educare: Journal of Primary Education, Volume 1, pp 75-84; https://doi.org/10.35719/educare.v1i1.7

Abstract:
Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya permasalahan yang terjadi pada MIN Bangka Belitung Pontianak seperti guru kurang melibatkan siswa dalam materi pembelajaran, guru cenderung menyampaikan materi dengan menggunakan metode ceramah tanpa adanya variasi sehingga menyebabkan kejenuhan dalam belajar, guru kurang memahami dalam tentang memilih dan menentukan strategi cooperative learning tife jigsawyang tepat sehingga berdampak pada terciptanya proses pembelajara yang lebih baik. Penelitian bertujuan untukmengetahui: perencanaan, langkah-langkah, dan evaluasi dalam pembelajaran Materi Aqidah dengan Strategi Cooperative Tipe Jigsaw dalam pembelajaran Akidah Akhlak Materi Sikap pada guru di Kelas V MIN Bangka Belitung Pontianak Tahun Pelajaran 2017/2018. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Perencanaan Strategi Cooperative Learning Tipe Jigsawdalam Pembelajaran Akidah Akhlak Pada Materi Akhlak Tercela di Kelas V MIN Bangka Belitung Pontianak dengan lebih baik dan siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran; langkah-langkah strategi cooperative learning tipe jigsaw dalam materi sikap siswa di sekolahdi kelas V MIN dibagi menjadi 5 kelompok, setiap kelompok diksih materi pembelajaran, dan siswa mendiskusikan dengan materi tersebut; Pelaksanaan evaluasi proses dan hasil kegiatan pembelajaran yang menggunakan langkah strategi cooperative learning tipe jigsaw dalam materi sikap siswa di sekolahdi kelas V MIN Negeri Bangka Belitung Pontianak adalah menggunakan tes tertulis dan tes lisan juga mengunakan penilain proses dari observasi siswa saat proses pembelajaran atau setelah mata kuliah selesai.
Ana Mar’Atus Sholekhah
Published: 30 December 2019
Educare: Journal of Primary Education, Volume 1, pp 65-74; https://doi.org/10.35719/educare.v1i1.4

Abstract:
Kegiatan keagamaan merupakan kegiatan yang amat penting di MI Negeri 3 Jember, mengingat masih banyak peserta didik yang membutuhkan bimbingan guru untuk memiliki karakter yang sesuai dengan tuntunan Islam, di zaman teknologi initidak bisa dipungkiri bahwa anak-anak zaman sekarang sudah mengenal yang namanya internet. Maka dari itu pendampingan orang tua dan guru sangat dibutuhkan dalam perkembangan anak-anaknya. Salah satu pendidikan yang diajarkan guru kepada peserta didiknya sejak dini adalah pengajaran tentang al-Qur’an.Oleh karena itu darus keliling (darling) merupakan kegiatan yang tepat dalam proses membelajarkan al-Qur’an dalam rangka menanamkan karakter religius kepada peserta didik. Fokus penelitian yang dikaji adalah: Bagaimana peran guru sebagai pembimbing dalam menanamkan karakter religius peserta didik melalui kegitan ekstrakurikuler darus keliling (darling) di MI Negeri 3 Jember tahun 2019? Penelitian ini memperoleh kesimpulan: Peran guru sebagai pembimbing dalam menanamkan karakter religius peserta didik melalui kegiatan ekstrakurikuler darus keliling di MI Negeri 3 Jember dalam hal ini adalah guru yang senantiasa membimbing anak-anak anggota darling untuk belajar al-Qur’an. Darling ini adalah sebuah wadah yang diberikan oleh guru untuk mengembangkan potensi peserta didik. Karakter religius pun terbentuk yakni sikap patuh dalam menjalankan agama Islam, misalnya membaca al-Qur’an. keliling di MI Negeri 3 Jember dalam hal ini menggunakan instrumen penilaian yang memiliki 3 aspekpenilaian yakni aktif, kurang aktif dan tidak aktif.
Page of 1
Articles per Page
by
Show export options
  Select all
Back to Top Top