Abstract
Informasi yang tidak tepat atau hoaks berkaitan dengan isu politik, ekonomi, agama, budaya, bahkan kesehatan menyebabkan kegelisahan banyak pihak. Massifnya informasi hoaks di ruang publik kita, baik di media maupun dalam interaksi seharu-hari, dikhawatirkan akan menimbulkan konflik jika tidak ditangani dengan tepat. Keresahan inilah yang kemudian menginisiasi banyak gerakan melawan hoaks di Indonesia. Perlawanan terhadap hoaks ini dilakukan oleh berbagai pihak baik pemerintah maupun non pemerintah dengan beragam bentuk. Kementrian Komunikasi dan Informatika, Kepolisian Republik Indonesia, Masyarakat Anti Hoax Indonesia melakukan gerakan anti hoaks dengan cara pelaporan informasi yang dianggap hoaks. Selain itu dikenal pula sejumlah gerakan melawan hoaks lainnya seperti inisiasi Hoak Analyzer oleh mahasiswa ITB dan diluncurkannya aplikasi Apps oleh Muhammadiyah. Di level global gerakan melawan hoaks ini sudah dimulai lebih dahulu oleh Google melalui Google News Lab dan First Draft. Gerakan perlawanan terhadap hoaks ini mengkombinasikan antara teknologi dengan kognisi manusia untuk melakukan verifikasi informasi. Pembahasan dalam penelitian ini akan mengetengahkan eksplorasi dari gerakan-gerakan masyarakat di Indonesia dalam melawan hoaks. Studi ini bermaksud memetakan sejauh mana gerakan perlawanan terhadap hoaks berlangsung di Indonesia. Pemetaan ini tidak hanya menyasar bentuk gerakan itu saja, namun juga memperhatikan metode yang mereka gunakan untuk melawan hoaks, sekaligus melihat sejauh mana gerakan tersebut efektif untuk melawan hoaks di Indonesia. .