Abstract
Pendidikan non formal terutama Pusat Kegiatan Belajar masyarakat (PKBM) yang berada di wilayah Desa Makamhaji, dua di antaranya adalah Pawiyatan Pambyawara atau Pembawa Acara Mangesti Mulyo yang berlokasi di RW. 14 dan Pawiyatan Manunggal Makarti Mulyo yang berada di lingkungan RW. 15. Pawiyatan ini didirikan oleh tokoh-tokoh masyarakat di lingkungan kedua Rukun warga tersebut sekitar tahun 2000 yang lalu, hingga sampai sekarang telah berjalan selama kurang lebih 15 tahun. Masing-masing pawiyatan diikuti setiap angkatan kurang lebih 20 sampai dengan 30 warga masyarakat. Hasil survei di lapangan menunjukkan bahwa pada umumnya masyarakat kelurahan Makamhaji utamanya warga masyarakat di RW. 14 serta RW. 15, sangat mencintai budaya lokal khususnya budaya Jawa di bidang Pambyawara atau Pembawa Acara berbahasa Jawa dengan tata bahasa yang halus (kromo inggil) yang pada awalnya telah sejak lama diajarkan kepada para siswa yang mengikuti pelatihan (gladen) di Keraton Kasunanan Surakarta. Berdasarkan pada materi pelatihan di bidang Pambyawara, Macapat, dan Ngadi Busana yang selama ini secara sederhana telah dilakukan secara rutin, dengan dilakukannya kegiatan IbM ini mampu memberikan peningkatan kualitas materi pelatihan sehingga bermanfaat bagi para peserta pelatihan utamanya masyarakat di wilayah kegiatan IbM ini dilaksanakan. Harapan selanjutnya adalah agar masyarakat setempat mampu memiliki pengetahuan serta keterampilan tersebut secara profesional, sehingga pada akhirnya mampu dipergunakan sebagai profesi yang meningkatkan status sosial dan ekonomi yang bersangkutan.