Produksi dan Komposisi Nutrisi Limbah Pelepah Tanaman Salak yang Difermentasi dengan Kapang Pelapuk Putih (Phanerochaete chrysosporium)

Abstract
Produksi limbah pelepah tanaman salak Sidimpuan (Salacca sumatrana Becc) dipandang potensial dalam penyediaan pakan alternatif untuk ternak ruminansia. Selain itu, cemaran limbah tersebut dapat menurunkan metabolisme hara tanah untuk pertumbuhan tanaman induk. Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi produksi biomassa nutrisi limbah pelepah tanaman salak setelah difermentasi dengan menggunakan kapang pelapuk putih (Phanerochaete chrysosporium). Produksi bahan baku segar limbah diperoleh setelah menggiling pelepah salak utuh dan dilanjutkan dengan proses fermentasi dengan memanfaatkan inokulan lignin degradator dan dilanjutkan dengan analisa proksimat di Laboratorium Nutrisi Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Jambi. Kapang spesies Phanerochate chrysosporium masing-masing 0%, 10%, 15% dan 20% diinokulasikan kedalam substrtat konsentrat kasar limbah pelepah tanaman salak. Penelitian menggunakan RAL dengan 4 perlakuan dan 10 ulangan. Parameter penelitian meliputi nutrisi kadar air, bahan kering, bahan organik, protein kasar, dan fraksi serat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan inokulan sampai 20% berpengaruh nyata (P