Abstract
ABSTRAK Latar Belakang: Bagi mahasiswa kedokteran, proses pembelajaran merupakan unsur esensial guna memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menjadi seorang dokter. Proses pembelajaran akan bahan dan materi yang banyak seringkali menghabiskan banyak waktu, mengakibatkan kurangnya intensitas dan perhatian akan pentingnya kegiatan aktivitas fisik yang rutin dan teratur yang dapat meningkatkan fungsi kognitif dan eksekutif otak. Metodologi: Desain penelitian ini adalah potong lintang dengan metode random sampling dengan responden sebanyak 103 mahasiswa angkatan 2016, 2017, dan 2018 Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Prodi Kedokteran Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya dengan menggunakan kuesioner IPAQ (International Physical Activity Questionnaire) untuk mengukur intensitas aktivitas fisik dan untuk mengetahui indeks prestasi mahasiwa disertai pertanyaan nilai indeks prestasi kumulatif mahasiswa melalui kuesioner. Uji analisis yang dilakukan adalah uji non parametrik Chi-square. Hasil: Hasil dari analisis data menggunakan uji Chi-square antara intensitas aktivitas fisik dengan indeks prestasi kumulatif mahasiwa menunjukkan nilai Pearson Chi-Square hitung adalah 0,048, meski telah memenuhi syarat p < 0,05 namun memiliki perbedaan yang sedikit dengan nilai yang tidak signifikan, sehingga hubungan antara kedua variable dapat dipandang dari kedua sisi. Kesimpulan : Peningkatan aktivitas fisik dapat mempengaruhi peningkatan nilai indeks prestasi kumulatif yang dimiliki, namun masih terdapat banyak faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi nilai indeks prestasi kumulatif seorang mahasiswa kedokteran.