APLIKASI BIOFERTILIZER MENGANDUNG BAKTERI Azotobacter dan Pseudomonas fluorescens Indigenous DENGAN BERBAGAI BAHAN SUBSITUSI TERHADAP PRODUKSI PADI METODE SRI

Abstract
Bahan organik dan aktivitas biotik mikroba berfungsi menciptakan dan menstabilkan struktur tanah. Penggunaan pupuk organik yang mengandung mikroba pada tanah sawah meningkatkan pertumbuhan tanaman dan kualitas tanah dengan mempengaruhi aktivitas dan populasi mikroba. Tujuan penelitian adalah mengetahui jumlah koloni bakteri dari Biofertilizer setelah inkubasi 7 hari dan memperoleh media kompos organik dengan bahan subsitusi yang tepat bagi pupuk Biofertilizer mengandung bakteri Azotobacter dan Pseudomonas fluorescents dapat meningkatkan produksi padi metode SRI. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 7 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang digunakan yaitu: (1). B0 : Kompos, (2). B1 : Kompos + gula pasir + bakteri (Azotobacter dan P. flourescents), (3). B2 : Kompos + Molase + Bakteri (Azotobacter dan P flourescents). (4). B3 : Kompos + CMC + bakteri (Azotobacter dan P flourescents), (5). B4 : Kompos + Arginin + bakteri (Azotobacter dan P. flourescents). (6). B5 : Kompos + Gula pasir + CMC + bakteri (Azotobacter dan P. flourescents). (7). B6 : Kompos + Molasse + Arginin + bakteri (Azotobacter dan P. flourescents). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pengamatan jumlah koloni bakteri tertinggi setelah inkubai 7 hari terdapat pada media B2 (Kompos + Molase + Bakteri (Azotobacter dan P flourescents), aplikasi pada percobaan pot diperoleh perlakuan B3 (Kompos + CMC + bakteri (Azotobacter dan P flourescents) meningkatkan pertumbuhan vegetatif dan generatif tanaman padi metode SRI. Kesimpulan jumlah koloni bakteri tertinggi dari biofertizer pada perlakuan B2, setelah aplikasi pada percobaan pot tidak menjamin memberikan hasil terbaik. Hasil terbaik diperoleh perlakuan B3 meningkatkan pertumbuhan vegetatif dan generatif tanaman pada budiaya padi metode SRI.