Keterbatasan Pangan Balita Perkotaan dan Pedesaan Provinsi Papua Indonesia pada Masa Pandemi COVID-19

Abstract
Corona Virus disease – (COVID-19) adalah penyakit infeksi yang ditemukan bulan desember 2019 di Kota Wuhan, China. COVID-19 merupakan golongan virus severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Akibat gangguan sistem pernapasan, gejala ringan, flu, infeksi paru-paru, dan menyerupai penyakit pneumonia. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis dampak social distancing dan lockdown pada keterbatasan pangan balita perkotaan dan pedesaan. Metode Cross-sectional digunakan pada analisis keterbatasan pangan balita perkotaan dan pedesaan masa pandemi COVID-19 Provinsi Papua yang dilakukan Maret – Juli 2020. Tempat penelitian di Kabupaten/kota Jayapura dan Kabupaten Jayawijaya, mewakili semua Kabupaten di Provinsi Papua. Populasi seluruh balita, sampel balita di perkotaan dan pedesaan. Analisis data mengunakan independent samples t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan pandemi COVID-19 perkotaan dan pedesaan (p-value = 0,012), transportasi bahan makanan perkotaan dan pedesaan (p-value < 0,001), pekerjaan kepala keluarga perkotaan dan pedesaan (p-value = 0,002), pendapatan kepala keluarga perkotaan dan pedesaan (p-value = 0,004), sumber vitamin mineral perkotaan dan pedesaan ( p-value < 0,001), sumber protein (10 – 15%) perkotaan dan pedesaan (p-value < 0,001), sumber karbohidrat (60-75%) perkotaan dan pedesaan (p-value = 0,028), sumber lemak (10-20%) perkotaan dan pedesaan (p-value = 0,019), sumber energi (1250-1750 kkal) perkotaan dan pedesaan (p-value < 0,001). Tidak ada perbedaan bantuan Pemerintah perkotaan dan pedesaan pada pandemi COVID-19 Provinsi Papua (p-value = 0,564). Dapat disimpulan bahwa pembatasan status sosial ekonomi pada masa pandemic COVID-19, berdampak pada keterbatasan pangan balita perkotaan dan pedesaan Provinsi Papua. Balita perkotaan dan perdesaan mengkonsumsi makanan jumlah dan sumber zat gizi berbeda.