Induksi Poliploid TSS (True Shallot Seed) Bawang Merah Varietas Trisula menggunakan Kolkisin

Abstract
Peningkatan ukuran umbi bawang merah lokal dengan kolkisin dapat meningkatkan produktivitas dan preferensi konsumen terhadap bawang merah lokal Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh nilai LC50 benih bawang merah terhadap kolkisin serta menduga beberapa parameter genetik karakter agronomi populasi putatif mutan bawang merah generasi M1V2 hasil induksi poliploid dengan kolkisin. Penelitian ini terdiri atas dua percobaan terpisah. Percobaan pertama yaitu induksi poliploid TSS bawang merah dengan 5 konsentrasi kolkisin (0%, 0.25%, 0.5%, 0.75% dan 1%) bertujuan untuk memperoleh nilai LC50 dan mutan putatif bawang merah. Percobaan kedua yaitu pendugaan parameter genetik beberapa karakter agronomi populasi (28 galur) mutan putatif bawang merah Trisulagenerasi M1V2 hasil induksi poliploid dengan kolkisin untuk menduga berbagai parameter genetik. Rancangan augmented digunakan baik pada penanaman percobaan pertama maupun percobaan kedua. Nilai LC50 TSS bawang merah varietas Trisula terhadap kolkisin sebesar 0.65%. Nilai heritabilitas berbagai karakter agronomi pada mutan putatif generasi M1V2 berkisar antara rendah sampai tinggi (11.13 – 83.39%). Tingkat ploidi seluruh populasi M1V1 bersifat mixoploid dan pengelompokkan pada mutan putatif generasi M1V2 dengan analisis kluster bersifat acak. Hal ini mengindikasikan bahwa induksi poliploid dengan kolkisin pada TSS bawang merah bersifat acak. Kata kunci: heritabilitas, kolkisin, LC50, mixoploid, poliploid