OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY PROGRAMS IN A FREIGHT RAILWAY COMPANY: “BEST PRACTICES”

Abstract
Background: The accidents at the workplace can affect productivity and public welfare. The occupational safety and health (OSH) program minimizes the case of accidents and illness at the workplace. The study site is a freight railway company with some risks as other transportation businesses. Purpose: The purpose of this study was to identify the company's best practices in OSH programs. Methods: This research is a qualitative design with an online in-depth interview approach to collect the data. The head of the company, Central Java branch, was interviewed as the primary informant while the head of the operational section was the triangulation informant. The researchers also reviewed some documents to validate the interview results. Data were analyzed using content analysis. Results: inspection, briefing, and training are the main OSH related programs in the company to increase the safety climate in the workplace. However, the company has not implemented the inspection as scheduled, lack of safety materials for the morning briefing, and lack of training for the workers. Conclusion: The freight railway in the study site has implemented some OSH Programs, but the safety briefing, inspection, and OSH training need to be conducted. ABSTRAK Latar Belakang: Masih tingginya angka kecelakaan kerja di Indonesia dapat mempengaruhi produktivitas serta kesejahteraan masyarakat. Untuk mencegah hal tersebut terjadi, diperlukan adanya program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di tempat kerja yang merupakan upaya dari perusahaan untuk meminimalisir terjadinya kasus kecelakaan kerja dan kasus penyakit akibat kerja. PT.X yang merupakan perusahaan logistik berbasis kereta api ini mempunyai potensi bahaya yang dapat memicu terjadinya kecelakaan di tempat kerja. Tujuan: Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui upaya dari perusahaan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja melalui program K3 yang ada di perusahaan. Metode: Penelitian ini menggunakan desain kualitatif. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu form wawancara mendalam, serta pengumpulan data dilakukan secara daring. Informan utama dan triangulasi dalam penelitian ini yaitu kepala cabang dan kepala operasional. Data dianalisis berdasarkan triangulasi metode dan triangulasi sumber. Hasil: Inspeksi, briefing, dan pelatihan merupakan program utama perusahaan yang berkaitan dengan K3, dengan tujuan untuk meningkatkan iklim K3 di tempat kerja. Tetapi, perusahaan tidak menjalankan inspeksi rutin, kurangnya materi K3 pada saat briefing, dan kurangnya pelatihan pada pekerja. Kesimpulan: Program K3 yang ada di PT. X masing-masing mempunyai kelebihan serta kekurangan, dan menyarankan untuk meningkatkan atau memperbaiki program K3, seperti penerapan inspeksi rutin, adanya pelatihan, dan pemberian materi K3 pada saat briefing.