IODIUM LINGKUNGAN DAERAH REPLETE DAN NON-REPLETE GAKI, DI KABUPATEN MAGELANG

Abstract
Salah satu faktor mendasar penyebab munculnya Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) adalahiodium lingkungan yang rendah. Penelitian-penelitian epidemiologi menunjukkan bahwa permasahanGAKI dijumpai di daerah yang dinyatakan sebagai daerah miskin iodium, tetapi tanpa data hasilpengukuran. Di Kabupaten Magelang, terdapat daerah replete, yaitu daerah yang mempunyai riwayatpermasalahan GAKI di masa lalu, dan telah dilakukan intervensi, sehingga diharapkan permasalahantersebut telah dapat diatasi. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan kadar iodium lingkungan didaerah replete dan non-replete di Kabupaten Magelang.Disain penelitian adalah potong lintang denganvariabel kadar iodium dalam sampel air permukaan dan air tanah. Jumlah sampel adalah 71 berasal dari 71titik sampling, rincian 17 air permukaan dan 54 air. Analisis kandungan iodium dalam sampel air dilakukandengan metode Sandell-Kolthoff, yang dilakukan di Laboratorium Balai Litbang GAKI Magelang. Hasilmenunjukkan Kadar iodium pada air permukaan berada dalam rentang yang cukup lebar, yaitu 0 sampai22µg/Ldi daerah replete 0 sampai dengan 115µg/Ldi daerah non-replete. Kadar iodium dalam air tanah didaerah replete berkisar antara 0 sampai 77µg/L, di daerah non-replete antara 3 sampai 48µg/L. Terdapatperbedaan kadar iodium yang bermakna antara sampel air yang berasal dari daerah replete dengan nonreplete(P