Pengaruh penyuluhan gizi tentang jajanan tradisional terhadap peningkatan pengetahuan dan perilaku jajan anak sekolah

Abstract
Traditional food also proves as functional food wich prevents degenerative diseases. The fact shows in children's school the traditional food is less popular than modern food (nontraditional). But modern snacks have a negatively impact on health status. This habit will not occur if the children get knowledge about good nutrition. The aim of this research is to find out the effect of nutritional counseling on traditional food toward children's knowledge and attitude at Elementry School 11st in Banda Aceh. Quasi-experimental research was conducted on 33 students drawn randomly, measured before and after the extension of knowledge respondents using a questionnaire form, and data analysis used a T-test statistical tests dependent on CI: 95%. The results, the average level of knowledge of children before and after the extension is 10, 45, and 11,88. The average behavior before and after counseling was 6,73 and 7,09. In conclusion, counseling has an influence in increasing the knowledge of schoolchildren about traditional snacks but does not affect changing the behavior of elementary school children. Suggestions need to increase outreach using media in changing the behavior of elementary school children. Jajanan tradisional merupakan makanan fungsional, yang dapat mencegah beberapa jenis penyakit degenerative. Fakta menunjukkan bahwapada anak sekolah jajanan tradisional kurang digemari dibandingkan jajanan modern (non tradisional). Namun, jajanan moderen (non tradisional) berdampak negatif terhadap status kesehatan. Apabila setiap anak tidak memiliki pengetahuan dan perilaku tentang gizi, maka mereka akan salah dalam memilih jajanan yang sehat. Penelitian bertujuan untuk mengukur pengaruh penyuluhan gizi tentang jajanan tradisional terhadap tingkat pengetahuan dan perilaku anak. Desain penelitian kuasi eksperimen pada 33 siswa sekolah dasar, dengan pendekatan pre-postest observational, sebelum dan sesudah penyuluhan diukur pengetahuan responden dengan menggunakan form kuesioner, dan analisa data menguunakan uji statistik T-test dependen pada CI:95%. Hasil, rata-rata tingkat pengetahuan anak sebelum dan sesudah penyuluhan adalah 10,45 dan 11,88. Rata-rata perilaku sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan adalah 6,73 dan 7,09. Kesimpulan, penyuluhan mempunyai pengaruh dalam meningkatkan pengetahuan anak sekolah tentang jajanan tradisional, namun tidak berpengaruh dalam mengubah perilaku anak-anak sekolah dasar. Saran, perlu peningkatan penyuluhan dengan menggunakan media dalam mengubah perilaku anak-anak sekolah dasar.